Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Membangun Hubungan Baik dengan Bawahan
Heru Widiyanto
Selasa, 20 Desember 2022   |   3429 kali


Pimpinan suatu organisasi perlu menyadari bahwa berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan dari/tujuan organisasi sangat tergantung dari kinerja bawahan. Bawahan bekerja baik, hasil kerja pimpinan juga baik. Bawahan bekerja buruk, maka mereka akan jadi penghambat kinerja pimpinan organisasi. Tidak sedikit pimpinan organisasi yang merasa bahwa kinerja dia adalah hasil kerja dia sendiri. Kalau ada masalah pada bawahan, ia memilih untuk meninggalkan bawahannya, lalu bekerja sendiri, akhirnya ia jadi single fighter.

Kunci sukses pimpinan suatu organisasi adalah kemampuan memimpin banyak orang. Makin tinggi jabatan pimpinan suatu organisasi, maka makin banyak orang yang harus dipimpin. Artinya, kalau mau sukses, seorang pimpinan organisasi harus melatih diri untuk bisa memimpin banyak orang. Salah satu kunci penting dalam kepemimpinan adalah kemampuan membina hubungan baik dengan bawahan. Kemampuan itu harus ditumbuhkan dari tingkat paling dasar, saat seseorang pimpinan masih bekerja dalam unit/tim kecil. Dari situ kemampuan itu tumbuh, membuat ia sanggup memimpin tim/organisasi  yang lebih besar,

Banyak orang dengan kemampuan teknis yang hebat, dan cerdas secara akademik, tapi dia gagal dalam memimpin suatu organisasi, hal tersebut biasanya karena dia dalam melakukan pekerjaan organisasi lebih memilih bekerja sendiri (single fighter). Hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan untuk membangun hubungan baik dengan para bawahannya.

Hal-hal mendasar apa saja yang diperlukan dalam membangun hubungan baik antara pimpinan dengan para bawahan, yaitu :

1.      Perlunya sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan individu (bawahan) di dalam organisasi.

Hal ini diperlukan karena jangan sampai ada pertentangan antara tujuan organisasi dan tujuan individu anggotanya(bawahan), dalam kaitan itu harus diyakinkan bahwa pencapaian tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi individu (bawahan)  dalam organisasi

2.      Suasana kerja yang menyenangkan

Bawahan jangan dibuat terlalu focus pada pekerjaan yang bersifat rutinitas, perlu juga dibuat  pekerjaan menarik dan penuh tantangan. Selain itu perlu diciptakan hubungan kerja yang akrab,  lingkungan kerja yang membangkitkan gairah bekerja, seperti fasilitas kerja yang lengkap, sarana penunjang lainnya yang memadai.

3.      Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja

Semakin baik administrasi/manajemen suatu organisasi hubungan kerja pun makin informal, tanpa melupakan segi formal dari hubungan kerja itu. Tugas  seorang pimpinan harus dapat menyeimbangkan antara informalitas dan formalitas dalam hubungan kerja. 

 

4.      Bawahan bukan mesin

Semua orang pada dasarnya ingin kepribadiannya diakui, mendapat perlakuan  yang adil, keinginannya diperhatikan, kebutuhannya dipuaskan, kemampuannya memperoleh kesempatan untuk dikembangkan. Dalam hal ini penghargaan dan perasaan memegang peranan yang menentukan.

5.      Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik (extraordinary performance)

Seorang pimpinan harus cepat mengakui dan menghargai pelaksanaan tugas dengan baik yang dilakukan oleh seorang bawahan. Bentuknya dapat berupa kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala luar biasa, hadiah uang, surat penghargaan, dan kombinasi dari beberapa hal itu.

Seorang pimpinan tentunya mempunyai peran berhasil tidaknya suatu organisasi, apabila Pimpinan  ingin berhasil memimpin  suatu organisasi prinsip-prinsip membangun hubungan yang baik dengan bawahan tentunya harus dilakukan dengan benar.

 

 

(Heru Widiyanto- Seksi HI KPKNL Tasikmalaya)

Sumber Referensi :

1.  Filsafaat Adminsitrasi (Sondang P. Siagian Terbitan Gunung Agung)

2.  Kolom  Face Book  Kang Hasan Idea  

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini