Bulungan, Kaltim - Untuk menjalin silaturahmi serta monitoring pelaksanaan penilaian aset daerah, Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Timur Surya Hadi yang didampingi oleh Kepala KPKNL Tarakan Rahmadi Anwar, Kepala Bidang Penilaian Dwi Hariyanto dan Kepala Seksi Pelayanan Penilaian Wahyu Warsono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bulungan.
Bertempat di ruang kerja Bupati Bulungan, Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Timur diterima oleh Bupati Bulungan H. Sudjati . Dalam kesempatan tersebut Surya Hadi menyampaikan bahwa selain monitoring pelaksanaan penilaian aset daerah, kunjungan kerja tersebut merupakan upaya menjalin silaturahim dengan kepala daerah di wilayah kerja Kanwil DJKN Kalimantan Timur serta sosialisasi tugas fungsi DJKN di bidang pengurusan piutang negara, penilaian, pengelolaan kekayaan negara, serta lelang.
Bupati Bulungan H. Sudjati menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerja sama Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan KPKNL Tarakan dalam kegiatan pengelolaan aset daerah Kabupaten Bulungan, khususnya di bidang penilaian. Kerja sama yang telah dilaksanakan berupa kegiatan penilaian atas aset Pemerintah Kabupaten Bulungan berupa rumah dinas serta inventaris yang masih bernilai Rp.0,00 dan Rp.1,00 yang telah selesai dilaksanakan.
Bupati kelahiran Semarang ini juga menyampaikan keinginan agar kerja sama dapat diperluas lagi sampai ke proses penghapusan aset melalui lelang yang disambut baik oleh Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Timur. Dalam pertemuan yang berlangusng dalam suasana yang cair tersebut juga menjadi sarana diskusi mengenai pengelolaan aset di daerah beserta permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta alternatif solusi yang dapat dilakukan.
Kabupaten Bulungan merupakan ibukota Propinsi Kalimantan Utara, propinsi termuda di Indonesia. Terletak di bagian utara Pulau Kalimantan, wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak. Propinsi Kalimantan Utara resmi terbentuk pada tanggal 25 Oktober 2012 dan disahkan berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012. Secara historis propinsi ini merupakan wilayah hasil pemekaran dari Propinsi Kalimantan Timur.
Mengutip buku” 100 Fakta Kalimantan Timur” karya Tim Pustaka Spirit tahun 2011, Bulungan berasal dari perkataan Bulu Tengon (bahasa Bulungan) yang artinya bambu betulan. Karena adanya perubahan dialek bahasa Melayu maka berubah menjadi Bulungan. Menurut legenda setempat, dari sebuah bambu, terlahir seorang calon pemimpin yang diberi nama Jauwiru oleh penemunya Kuwanyi, yang dalam perjalanan sejarah keturunannya melahirkan Kesultanan Bulungan.
Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731-1777). Raja kesultanan yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalludin (1931-1958). (Teks,foto:Wahyu Warsono).