Tarakan – Pandemi Covid-19 membawa
dampak yang sangat besar, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
di Indonesia. Padahal jika dilihat dari jumlahnya, komposisi UMKM mencapai
sekitar 99,99 persen dari total usaha yang ada di Indonesia. Kini, dengan
kondisi perekonomian yang mulai bangkit, UMKM perlu strategi baru untuk
meningkatkan daya saingnya. Mendukung hal ini, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Tarakan menyelenggarakan Sosialisasi Peningkatan Daya Saing
UMKM melalui pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Usaha Ultra Mikro (UMi)
dan Peningkatan Visibilitas Online pada Kamis (28/07). Kegiatan yang
diselenggarakan secara luring ini merupakan hasil kolaborasi antara KPKNL
Tarakan dengan Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Provinsi Kalimantan
Utara. Sebanyak 38 peserta dari berbagai bidang UMKM hadir baik melalui zoom
maupun datang langsung ke Pagutaka Ballroom KPKNL Tarakan.
“Bicara
tentang UMKM, berarti bicara tentang salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia,” Ujar Kepala KPKNL
Tarakan Doni Prabudi. Menurutnya, terdapat dua faktor penting bagi UMKM
untuk meningkatkan daya saing, yaitu tersedianya modal dan dikenalnya produk.
Hal ini lah yang melatarbelakangi KPKNL Tarakan untuk mengajak para UMKM Kaltara
berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pemaparan
Materi pertama disampaikan oleh Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran IIA Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Kalimantan Utara Sahuri. Dalam paparannya, Sahuri menyampaikan mengenai Pembiayaan
KUR dan UMi.
“Kedua mekanisme, KUR maupun UMi ini berbeda dari
berbagai kriteria, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu UMKM untuk
bangkit dan mengembangkan usahanya,” ungkap Sahuri. Ia juga menjelaskan mengenai akses permodalan UMKM melalui
KUR maupun UMi mulai dari segmen pasar, plafon, pendampingan, penyalur, konsep
skema, bunga dan jenis usahanya.
Materi kedua disampaikan oleh Joko Hadi Sugondo
selaku Pelelang Ahli Muda KPKNL Tarakan. Joko membahas mengenai membangun
visibilitas online bagi produk UMKM. Hal ini dilakukan agar produk UMKM
lebih dikenal dan tidak terbatas pada satu wilayah saja.
“Pemasaran melalui media sosial, entah itu
instagram, facebook maupun google merupakan langkah awal dalam ekspansi
pemasaran produk UMKM. Hal ini tentunya akan menjangkau pelanggan yang lebih
luas, meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuat produk UMKM semakin
dikenal,” Jelas Joko.
Tak hanya memaparkan materi, namun Joko juga
mengajak para peserta untuk membuat akun google bisnis untuk pengenalan UMKM. Seluruh
peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam praktek pembuatan akun google
bisnisnya. Pegawai KPKNL Tarakan yang bertugas memberikan asistensi pada
peserta, Putri dan Tiara, mendapat banyak pertanyaan seputar prosedur
pendaftaran akun google bisnis tersebut.
Setelah
pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipandu
oleh moderator Fungsional Pelelang Ahli Pertama KPKNL Tarakan Arasmin Simamora.
Salah satu peserta mengatakan bahwa ia merasa terbantu dengan adanya kegiatan
sosialisasi ini dan berharap akan ada kegiatan sosialisasi berikutnya.
“Saya
merasa dengan adanya sosialisasi yang dibarengi dengan pelatihan secara
langsung ini dapat meningkatkan pengetahuan dan memperluas jangkauan penjualan
produk yang saya miliki. Semoga kedepannya KPKNL Tarakan dan DJPb Provinsi
Kalimantan Utara dapat membuat kegiatan seperti ini lagi dengan tema yang
lain,” – Ujar Yakobus Kornius dari UMKM Yen’scake.