Tarakan - Setelah
melalui proses yang cukup panjang dan penentuan yang matang, akhirnya pada
Senin (10/05), Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Tarakan
mengumumkan Laksono Mustiko Aji sebagai “Best
Employee of The Year” untuk tahun 2021. Laksono mengusung sebuah inovasi bernama
“Hi, U!”. Inovasi ini merupakan sebuah database permohonan layanan atas tugas dan fungsi Subbagian Umum yang progresnya dapat dipantau secara langsung
oleh pemohon layanan. Jenis layanan yang dapat diakomodir oleh “Hi, U!” antara
lain pemantauan peminjaman kendaraan dinas, pemakaian ATK dan persediaan
lainnya, sarana pengaduan, kritik dan saran, serta permohonan layanan lainnya. Laksono
berharap inovasi ini dapat menjadi pengawasan dan pemantauan dari pelaksanaan
tugas dan fungsi Subbagian Umum. “Ide mungkin hanya sebuah awal dari
terciptanya inovasi, tetapi komitmen kita untuk terus menjalankan dan
mengembangkan inovasi tersebut merupakan hal yang paling penting,” ujar
Laksono.
Untuk
menyabet predikat pegawai terbaik, Laksono telah menjalani proses seleksi yang
dimulai sejak Bulan April. Seleksi tahap awal dilakukan dengan cara polling
untuk memilih tiga besar. Polling tersebut dilakukan berdasarkan tiga
kriteria yaitu kedisiplinan, produktivitas kerja, dan sikap kerja. Dari
sembilan kandidat yang diajukan, terpilih tiga besar kandidat yang masuk ke
dalam tahap berikutnya yaitu Laksono Mustiko Aji, Kiki Riskinia Putri, dan
Lailun Erliana. Selanjutnya, ketiga kandidat diwajibkan untuk melakukan
presentasi inovasi pada Rabu, 05 Mei 2021 di Ultra Café.
Pada hari
pelaksanaan presentasi inovasi, para juri yaitu Guntur Sumitro, Lapianus Bubu,
Bayu Saputra Surya Wardhana, Nurtina Rahma Fahriza, dan Melliana Andriani
Susanto bertindak sebagai dewan juri dan turut memberikan pertanyaan, kritik,
dan juga saran atas inovasi dari ketiga kandidat. Selain para juri, kegiatan
ini juga disaksikan oleh seluruh pegawai KPKNL Tarakan. Presentasi inovasi yang
dilakukan para peserta dinilai oleh dewan juri dan juga pegawai non juri. Bobot
sebesar 60% diberikan untuk hasil penilaian dewan juri yang meliputi 3 aspek,
yaitu kemampuan analisis permasalahan, penerapan inovasi, dan penyampaian
persentasi/public speaking. Sedangkan hasil penilaian pegawai selain
dewan juri diberi bobot 40%.
“Tidak
penting sedikit/banyak ilmu yang kamu miliki, yang terpenting adalah seberapa
sering kamu membagikannya” jelas Guntur.
Seperti
halnya Laksono, Kiki Riskinia Putri dan Lailun Erliana juga mempresentasikan
inovasinya. Kiki menawarkan inovasi berupa pengembangan sumber daya manusia yang
diberi nama “Ultra Ambassador”. Inovasi ini dilakukan dengan pembentukan tim
untuk meningkatkan engagement dan teamwork. Kiki
menjelaskan bahwa latar belakang inovasi ini adalah image/pandangan masyarakat
terhadap PNS. “Gak semua orang berfikiran positif terhadap pekerjaan kita
sebagai PNS. Mungkin diluar sana ada yang beranggapan bahwa PNS sekarang sudah
reformasi birokrasi atau sudah baik tetapi gak sedikit pula yang memandang pns
kurang baik,” ucap Kiki. Kiki berharap Ultra Ambassador ini dapat menjadikan image
PNS terutama PNS KPKNL Tarakan menjadi lebih baik lagi di mata masyarakat.
Kandidat
terakhir, Lailun Erliana memberikan inovasi terkait IT Awareness untuk
terciptanya lingkungan kerja yang lebih efisien. Lailun ingin mengajak para
pegawai KPKNL Tarakan untuk sadar bahwa kita berada di era perkembangan
teknologi yang sangat pesat dan jangan sampai ketinggalan jaman. “Sekarang ini kita masuk kedalam industri 4.0
dimana kita hidup berdampingan dengan teknologi,” jelas Lailun. Selain itu,
lailun juga menjelaskan isu terkait data is the new oil dimana data
merupakan sebuah aset yang sangat penting dan berharga seperti minyak. Lailun
juga memberikan pemahaman kepada para pegawai terkait Internet of Things,
digital transformation, dan IT Support.
Guntur
Sumitro menjelaskan bahwa Best Employee of The Year merupakan teladan
bagi seluruh pegawai untuk meningkatkan performa kinerja dan terus berinovasi. Selain
itu, dengan diselenggarakannya best
employee of the year ini juga diharapkan dapat menciptakan sinergi antar
pegawai khususnya di KPKNL Tarakan. “Di sini tidak ada Superman, yang ada Super
team dan tidak ada Ultraman, yang ada Ultra team,” ujar Guntur. (Teks:
Tiara/Foto: Tim HI)