Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Berita
Kemandirian Energi dari Tanah Paguntaka
Mei Wulandari
Senin, 20 Juli 2020   |   558 kali

Gas alam menjadi salah satu bauran energi Nasional di Indonesia bersama dengan Minyak Bumi, Batu Bara, Gas Bumi, dan Energi Terbarukan.  Data Indonesia-investments.com menunjukkan pada Tahun 2015, Indonesia menjadi 10 negara penghasil gas terbesar di dunia dengan tingkat konsumsi 26 terbesar. Gas alam merupakan senyawa hidrokarbon dengan pembakaran paling bersih yaitu setara sepersepuluh polutan udara dari batu bara untuk membangkitkan listrik.  

Kota Tarakan dan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan sebagai penghasil gas alam di Indonesia merupakan wilayah kerja KPKNL Tarakan. PT. Pertagas Niaga selaku afiliasi dari PT. Pertamina (Persero) untuk wilayah Pulau Bunyu dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.  selaku operator gas Kota Tarakan. Kedua operator ini menyediakan gas bagi 27.177 KK di Kota Tarakan dan 3.298 di Pulau Bunyu dengan Pasokan gas 0,2 MMSCFD untuk Kota Tarakan dan 0,3 MMSCFD  di Pulau Bunyu. Dengan penggunaan gas alam di Kota Tarakan dan Pulau Bunyu untuk kebutuhan sehari-hari menunjukkan kedaulatan energi wilayah tersebut. Wilayah ini tidak hanya mengandalkan LPG dan Minyak Bumi untuk kebutuhan sehari-hari.

Dalam rangka mendukung Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP) pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT Pertamina (Persero), pada 13-15 Juni 2020 KPKNL Tarakan bersama Kementerian ESDM melakukan survei lapangan untuk menilai Barang Milik Negara Kementerian ESDM berupa tanah dan bangunan serta  jaringan gas.

Setelah konsep laporan penilaian disusun, Tim Penilaian KPKNL Tarakan melakukan pemaparan. Pemaparan dilaksanakan tanggal 17 Juli 2020 melalui media online dan dihadiri oleh 40 (empat puluh) peserta yaitu dari KPKNL Tarakan dan Direktorat Penilaian DJKN. Pemaparan konsep laporan penilaian dipimpin oleh Khanifudin selaku Kepala Seksi Pelayanan Penilaian. Pemaparan konsep laporan penilaian diutarakan oleh Rini Rosfitasari dan Syaila Anya Tanaya. Setelah pemaparan, terdapat beberapa masukan yang diterima untuk menyempurnakan isi laporan penilaian. Terimakasih untuk seluruh peserta yang hadir dan masukan yang membangun. (Syai/Mei)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini