Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Berita
Media Sosial Visual, Jendela Kehumasan di Era Digital
Wone Shubhanayati
Rabu, 01 Agustus 2018   |   272 kali

Tarakan-Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tarakan menyelenggarakan kegiatan sharing session, bagaimana strategi dalam bermedia sosial untuk meningkatkan brand image instansi khususnya bagi KPKNL Tarakan. Kegiatan rutin yang diberi nama smart day ini diselenggarakan pada Rabu (25/7/2018) di ruang rapat KPKNL Tarakan.

Acara sharing session disampaikan oleh Wone Shubhanayati dan Lailun Erliana sebagai perwakilan KPKNL Tarakan dalam menghadiri acara Community of Practice (COP) Public Relation Organisasi di Era Digital yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keuangan (BDK) Balikpapan pada Jumat (20/7/2018).

“Di era milenial saat ini, orang akan cenderung menyukai media sosial yang bersifat visual seperti facebook, instagram dan youtube” ujar Wone. Dirinya menyampaikan bahwa penggunaan media sosial dengan fitur yang lebih menonjolkan visual merupakan pilihan terbaik dalam melaksanakan kegiatan kehumasan. Hal ini diperkuat dengan survei yang telah dilakukan oleh Universitas Bakhrie terhadap 150 mahasiswa dari 30 universitas berbeda mengenai konsumsi media sosial                       (6-13/6/2017). Dari survei tersebut diperoleh hasil bahwa 75% mahasiswa lebih suka menggunakan instagram, sedangkan facebook 26% dan twitter hanya 20%.

 Dalam paparannya, Wone menjelaskan ada lima strategi utama dalam bermedia sosial diantaranya adalah narasi dasar, campaign and branding, sinergi, community development, dan social media policy.

Ketika membuat narasi dasar, ia menyebutkan hal penting yang perlu diperhatikan yaitu mengenali siapa target audience kita dan bagaimana caranya kita bisa mendapatkan kepercayaan publik melalui konten yang menarik dan edukatif. “Setiap daerah memiliki budaya bermedia sosial yang berbeda. Bisa jadi di Jakarta orang lebih sering menggunakan instagram, tapi akan berbeda jika dibandingkan dengan kota lain yang lebih terpencil. Maka dari itu, KPKNL Tarakan harus tahu bagaimana gaya bermedia sosial orang-orang Tarakan” pungkasnya.

Dalam penjelasannya, Wone menyampaikan bahwa perlu dibuat jadwal rutin untuk posting di media sosial dengan tema yang berbeda-beda agar media sosial tidak sepi dan audience tidak bosan. “Touch their emotion, touch their logic, touch their need, touch their eyes, touch their habit, touch their situation, then combine with your objectives. Itu adalah strategi dalam branding” ujarnya.

“Kita bisa menggunakan hashtag yang berhubungan dengan Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), KPKNL Tarakan atau hashtag yang sedang ramai digunakan untuk memviralkan posting kita” sambung Lailun melanjutkan pemaparan. Ia menjelaskan bahwa hashtag merupakan salah satu komponen penting selain bahasa dan diksi dalam membuat narasi dasar konten, terutama dalam meningkatkan brand image. Selain menggunakan hashtag, strategi lainnya adalah membuat ‘nama panggilan’ audience yang kreatif tanpa menghilangkan esensi dari instansi yang bersangkutan, misalnya Kementerian Keuangan memiliki panggilan khusus audiencenya ‘TemanKeu’, Inspektorat Jenderal dengan ‘NetItjen’nya, sedangkan audience DJKN memiliki panggilan “Sobat Kaen”.  

Lailun manambahkan, sebagai instansi di unit vertikal, memang  diperlukan sinergi ke atas maupun ke samping, baik sinergi dengan Kantor Pusat, Kantor Wilayah, juga sesama Kantor Vertikal. Sinergi tersebut dapat dibangun dengan adanya WhatsApp Group, rapat koordinasi publikasi, Executive Gathering, Forum Komunikasi Eselon II dan lain-lain.

“Kita mungkin juga perlu mempertimbangkan aspek community development agar masyarakat dapat langsung merasakan pelayanan dari instansi kita seperti Kementerian Keuangan yang memiliki komunitas Kementerian Keuangan Mengajar” tuturnya. Kementerian Keuangan Mengajar sendiri merupakan kegiatan mengajar yang dilaksanakan oleh pegawai Kementerian Keuangan dengan sukarela tanpa APBN. Targetnya adalah anak-anak jenjang Sekolah Dasar di seluruh Wilayah Indonesia.

Di akhir acara, Guntur Sumitro Kepala KPKNL Tarakan berpesan agar seluruh pegawai saling bekerja sama dalam menghidupkan kembali kehumasan KPKNL Tarakan khususnya melalui media sosial. “Bukan hanya seksi Hukum dan Informasi, seluruh pegawai KPKNL Tarakanpun adalah satria humas KPKNL dan DJKN” pungkasnya. (Teks:Anaviva, Foto:Wone,Firda)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini