Tarakan-Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tarakan menyelenggarakan kegiatan sharing session, bagaimana strategi
dalam bermedia sosial untuk meningkatkan brand
image instansi khususnya bagi KPKNL Tarakan. Kegiatan rutin yang diberi
nama smart day ini diselenggarakan pada
Rabu (25/7/2018) di ruang rapat KPKNL Tarakan.
Acara sharing session disampaikan oleh Wone
Shubhanayati dan Lailun Erliana sebagai perwakilan KPKNL Tarakan dalam
menghadiri acara Community of Practice (COP)
Public Relation Organisasi di Era
Digital yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keuangan (BDK) Balikpapan pada
Jumat (20/7/2018).
“Di era milenial
saat ini, orang akan cenderung menyukai media sosial yang bersifat visual
seperti facebook, instagram dan youtube”
ujar Wone. Dirinya menyampaikan bahwa penggunaan media sosial dengan fitur yang
lebih menonjolkan visual merupakan pilihan terbaik dalam melaksanakan kegiatan
kehumasan. Hal ini diperkuat dengan survei yang telah dilakukan oleh Universitas
Bakhrie terhadap 150 mahasiswa dari 30 universitas berbeda mengenai konsumsi
media sosial (6-13/6/2017).
Dari survei tersebut diperoleh hasil bahwa 75% mahasiswa lebih suka menggunakan
instagram, sedangkan facebook 26% dan twitter hanya 20%.
Dalam paparannya, Wone menjelaskan ada lima
strategi utama dalam bermedia sosial diantaranya adalah narasi dasar, campaign and branding, sinergi, community development, dan social media policy.
Ketika membuat
narasi dasar, ia menyebutkan hal penting yang perlu diperhatikan yaitu
mengenali siapa target audience kita
dan bagaimana caranya kita bisa mendapatkan kepercayaan publik melalui konten
yang menarik dan edukatif. “Setiap daerah memiliki budaya bermedia sosial yang
berbeda. Bisa jadi di Jakarta orang lebih sering menggunakan instagram, tapi akan
berbeda jika dibandingkan dengan kota lain yang lebih terpencil. Maka dari itu,
KPKNL Tarakan harus tahu bagaimana gaya bermedia sosial orang-orang Tarakan” pungkasnya.
Dalam
penjelasannya, Wone menyampaikan bahwa perlu dibuat jadwal rutin untuk posting di media sosial dengan tema yang
berbeda-beda agar media sosial tidak sepi dan audience tidak bosan. “Touch
their emotion, touch their logic, touch their need, touch their eyes, touch
their habit, touch their situation, then combine with your objectives. Itu
adalah strategi dalam branding”
ujarnya.
“Kita bisa
menggunakan hashtag yang berhubungan
dengan Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), KPKNL
Tarakan atau hashtag yang sedang
ramai digunakan untuk memviralkan posting
kita” sambung Lailun melanjutkan pemaparan. Ia menjelaskan bahwa hashtag merupakan salah satu komponen
penting selain bahasa dan diksi dalam membuat narasi dasar konten, terutama
dalam meningkatkan brand image. Selain
menggunakan hashtag, strategi lainnya
adalah membuat ‘nama panggilan’ audience
yang kreatif tanpa menghilangkan esensi dari instansi yang bersangkutan, misalnya Kementerian Keuangan memiliki
panggilan khusus audiencenya
‘TemanKeu’, Inspektorat Jenderal dengan ‘NetItjen’nya, sedangkan audience DJKN memiliki panggilan “Sobat
Kaen”.
Lailun manambahkan,
sebagai instansi di unit vertikal, memang
diperlukan sinergi ke atas maupun ke samping, baik sinergi dengan Kantor
Pusat, Kantor Wilayah, juga sesama Kantor Vertikal. Sinergi tersebut dapat
dibangun dengan adanya WhatsApp Group,
rapat koordinasi publikasi, Executive
Gathering, Forum Komunikasi Eselon II dan lain-lain.
“Kita mungkin juga
perlu mempertimbangkan aspek community
development agar masyarakat dapat langsung merasakan pelayanan dari
instansi kita seperti Kementerian Keuangan yang memiliki komunitas Kementerian
Keuangan Mengajar” tuturnya. Kementerian Keuangan Mengajar sendiri merupakan
kegiatan mengajar yang dilaksanakan oleh pegawai Kementerian Keuangan dengan
sukarela tanpa APBN. Targetnya adalah anak-anak jenjang Sekolah Dasar di
seluruh Wilayah Indonesia.
Di akhir acara,
Guntur Sumitro Kepala KPKNL Tarakan berpesan agar seluruh pegawai saling
bekerja sama dalam menghidupkan kembali kehumasan KPKNL Tarakan khususnya
melalui media sosial. “Bukan hanya seksi Hukum dan Informasi, seluruh pegawai
KPKNL Tarakanpun adalah satria humas KPKNL dan DJKN” pungkasnya. (Teks:Anaviva, Foto:Wone,Firda)