Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Tarakan > Artikel
Dukungan Pemerintah dalam Kebangkitan UMKM
Putri Setyaningsih
Selasa, 31 Agustus 2021   |   3206 kali

Pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 berdampak kepada dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berdasarkan survei Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi 23,10 persen UMKM mengalami penurunan omzet usaha, 19,50 persen terhambat distribusi, dan 19,45 persen mengalami kendala permodalan. Begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi sama, yaitu 30,5 persen UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara.

Pemulihan UMKM menjadi prioritas pemerintah mengingat UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam kebangkitan ekonomi nasional. Dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, UMKM berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada. Langkah pemerintah dalam mendukung kebangkitan UMKM antara lain dengan mengalokasikan sebanyak Rp695,2 triliun dalam program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun 2020 dan sebanyak Rp112,3 triliun dialokasikan untuk mendukung UMKM. Pada tahun 2021, pemerintah melanjutkan program PEN dan masih menjadikan sektor UMKM sebagai prioritas dengan mengalokasikan Rp 184,43 triliun untuk pemulihan UMKM.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai bagian dari pemerintah turut serta memberikan dukungannya dalam kebangkitan ekonomi nasional secara umum dan pemulihan UMKM secara khusus melalui program Kompetisi dan Inovasi (KEDAI) Lelang UMKM. Keberhasilan Lelang UMKM pada tahun 2021 melatarbelakangi diadakannya program KEDAI Lelang UMKM. Program tersebut diharapkan dapat menggali lebih lanjut potensi lelang sukarela produk-produk UMKM serta membantu memperkenalkan dan memasarkan produk UMKM secara nasional.

KEDAI Lelang UMKM diikuti oleh 17 Kantor Wilayah dan 71 Kantor Operasional DJKN di seluruh penjuru Indonesia salah satunya KPKNL Tarakan. Dalam memulai program KEDAI Lelang, KPKNL Tarakan bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Tarakan mengadakan sosialisasi untuk mengenalkan lelang non eksekusi sukarela serta menarik minat para pelaku UMKM untuk menjual produknya melalui lelang. Penjualan secara sukarela melalui lelang memang masih menjadi hal yang asing bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM baik di Kota Tarakan maupun di luar Kota Tarakan. Sebagian menganggap bahwa yang dimaksud dengan lelang sukarela yaitu memberikan produk secara sukarela untuk dilelang dan hasil penjualannya diberikan kepada negara. Pada kenyataannya, hasil penjualan diberikan seutuhnya kepada penjual setelah dikenakan bea penjual sebesar 1,5 persen dari harga jual. Setelah diadakan acara sosialisasi, beberapa UMKM tertarik untuk mencoba menjual barang dagangannya melalui lelang.

Beberapa hal yang membuat para pelaku UMKM tertarik untuk menjual produknya melalui lelang yaitu mudah, tidak dipungut biaya, peluang kenaikan harga jual, dan kesempatan untuk memasarkan produk secara daring melalui portal www.lelang.go.id. Portal lelang tersebut diakses oleh pengguna dari seluruh Indonesia, sehingga produk UMKM khas daerah dapat diperkenalkan secara nasional. Selain memasarkan produk melalui lelang.go.id, KPKNL Tarakan juga membantu memasarkan produk UMKM dengan membuat iklan yang menarik melalui Instagram dan Facebook dengan harapan dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Terbukti dalam pelaksanaan lelang UMKM yang pertama kali diselenggarakan KPKNL Tarakan pada bulan Juni lalu, salah satu pemenang lelang berasal dari Tasikmalaya. Dalam kegiatan tersebut juga terbentuk kenaikan harga jual sebesar 35 persen dari nilai limit. Salah satu pemilik UMKM juga berkata bahwa harga jual menjadi lebih tinggi hanya terjadi melalui lelang.

Dari data dan uraian di atas, sinergi dan kerjasama antar pihak dibutuhkan untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional terutama UMKM. Pemasaran produk secara digital dan meluas juga berperan penting dalam peningkatan penjualan terutama di era pandemi seperti saat ini. Kedepannya diharapkan semakin banyak UMKM yang tertarik memasarkan produknya melalui lelang dan pemerintah tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan terus berinovasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik.

Penulis: Aisya Nurasari Handyanti (Pegawai KPKNL Tarakan)

 

Sumber:

https://pen.kemenkeu.go.id/in/home

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/realisasi-program-pen-tahun-2020-capai-rp575-8-triliun/

https://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini