Pandemi yang
terjadi sejak tahun 2020 berdampak kepada dunia usaha termasuk Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM). Berdasarkan survei Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop
UKM) kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi 23,10 persen UMKM mengalami
penurunan omzet usaha, 19,50 persen terhambat distribusi, dan 19,45 persen
mengalami kendala permodalan. Begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan
Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi sama, yaitu 30,5 persen UMKM di Indonesia
menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen UMKM tutup
sementara.
Pemulihan UMKM
menjadi prioritas pemerintah mengingat UMKM merupakan salah satu pilar penting
dalam kebangkitan ekonomi nasional. Dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, UMKM
berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97
persen dari total tenaga kerja yang ada. Langkah pemerintah dalam mendukung
kebangkitan UMKM antara lain dengan mengalokasikan sebanyak Rp695,2
triliun dalam program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional (PC-PEN) Tahun 2020 dan sebanyak Rp112,3 triliun dialokasikan untuk
mendukung UMKM. Pada tahun 2021, pemerintah melanjutkan program PEN dan masih
menjadikan sektor UMKM sebagai prioritas dengan mengalokasikan Rp 184,43
triliun untuk pemulihan UMKM.
Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai bagian dari pemerintah turut serta
memberikan dukungannya dalam kebangkitan ekonomi nasional secara umum dan
pemulihan UMKM secara khusus melalui program Kompetisi dan Inovasi (KEDAI)
Lelang UMKM. Keberhasilan Lelang UMKM pada tahun 2021 melatarbelakangi
diadakannya program KEDAI Lelang UMKM. Program tersebut diharapkan dapat
menggali lebih lanjut potensi lelang sukarela produk-produk UMKM serta membantu
memperkenalkan dan memasarkan produk UMKM secara nasional.
KEDAI Lelang UMKM
diikuti oleh 17 Kantor Wilayah dan 71 Kantor Operasional DJKN di seluruh
penjuru Indonesia salah satunya KPKNL Tarakan. Dalam memulai program KEDAI
Lelang, KPKNL Tarakan bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan
Kota Tarakan mengadakan sosialisasi untuk mengenalkan lelang non eksekusi
sukarela serta menarik minat para pelaku UMKM untuk menjual produknya melalui
lelang. Penjualan secara sukarela melalui lelang memang masih menjadi hal yang
asing bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM baik di Kota Tarakan maupun di luar
Kota Tarakan. Sebagian menganggap bahwa yang dimaksud dengan lelang sukarela
yaitu memberikan produk secara sukarela untuk dilelang dan hasil penjualannya
diberikan kepada negara. Pada kenyataannya, hasil penjualan diberikan seutuhnya
kepada penjual setelah dikenakan bea penjual sebesar 1,5 persen dari harga
jual. Setelah diadakan acara sosialisasi, beberapa UMKM tertarik untuk mencoba
menjual barang dagangannya melalui lelang.
Beberapa hal yang
membuat para pelaku UMKM tertarik untuk menjual produknya melalui lelang yaitu
mudah, tidak dipungut biaya, peluang kenaikan harga jual, dan kesempatan untuk
memasarkan produk secara daring melalui portal www.lelang.go.id. Portal lelang tersebut
diakses oleh pengguna dari seluruh Indonesia, sehingga produk UMKM khas daerah
dapat diperkenalkan secara nasional. Selain memasarkan produk melalui
lelang.go.id, KPKNL Tarakan juga membantu memasarkan produk UMKM dengan membuat
iklan yang menarik melalui Instagram dan Facebook dengan harapan dapat
menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Terbukti dalam pelaksanaan lelang UMKM
yang pertama kali diselenggarakan KPKNL Tarakan pada bulan Juni lalu, salah
satu pemenang lelang berasal dari Tasikmalaya. Dalam kegiatan tersebut juga
terbentuk kenaikan harga jual sebesar 35 persen dari nilai limit. Salah satu
pemilik UMKM juga berkata bahwa harga jual menjadi lebih tinggi hanya terjadi
melalui lelang.
Dari data dan uraian di atas,
sinergi dan kerjasama antar pihak dibutuhkan untuk membangkitkan kembali
perekonomian nasional terutama UMKM. Pemasaran produk secara digital dan meluas
juga berperan penting dalam peningkatan penjualan terutama di era pandemi
seperti saat ini. Kedepannya diharapkan semakin banyak UMKM yang tertarik
memasarkan produknya melalui lelang dan pemerintah tidak henti-hentinya
memberikan dukungan dan terus berinovasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional ke
arah yang lebih baik.
Penulis: Aisya Nurasari
Handyanti (Pegawai KPKNL Tarakan)
Sumber:
https://pen.kemenkeu.go.id/in/home
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/realisasi-program-pen-tahun-2020-capai-rp575-8-triliun/
https://ekon.go.id/publikasi/detail/2969/umkm-menjadi-pilar-penting-dalam-perekonomian-indonesia