Banten - Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Serpong Sigit Prasetyo Nugroho bersama Kepala Bidang Pengelolaan Kekayan Negara Burhannudin menghadiri acara pemusnahan Barang Milik Negara berupa Barang Kena Cukai. Barang tersebut yang terdiri dari minuman yang mengandung etil alcohol (MMEA) impor, local, dan oplosan serta hasil tembakau (HT) berupa sigaret kretek.

Pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) berupa Barang Kena cukai yang dimusnahkan tersebut berasal dari hasil penindakan Kantor Wilayah DJBC Banten, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Merak, dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Tangerang. Pemusnahan ribuan miras dan puluhan juta batang rokok ilegal ini adalah penindakan selama 2014 sampai 2015 lalu yang berhasil dilakukan Kanwil Bea Cukai Banten.

Acara yang berlangsung di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Tangerang ini dihadiri  Walikota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany, Kapolda Banten, Kapolsek Serpong, KOmandan Datasemen PM dan Komandan Batalyon Arhanudri 1.

MMEA yang dimusnahkan dengan cara dipecahkan botolnya baik dengan manual maupun menggunakan alat berat sebanyak 4.088 botol dan sigaret hampir 11 juta batang.

“Barang kena cukai yang dimusnahkan adalah minuman mengandung etil alkohol dan sigaret, dengan perkiraan nilai barang mencapai Rp 3,2 miliar dan potensi penerimaan negara yang berhasil diselamatkan kurang lebih Rp 2,7 miliar,” ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Banten, Hary Budi Wicaksono.

Sepanjang 2015, jajaran Bea Cukai Banten juga telah berhasil melakukan 90 kali penindakan di bidang kepabeanan dan cukai. Potensi penerimaan Negara yang dapat diselamatkan diperkirakan lebih dari Rp 9 miliar rupiah. Kanwil Bea Cukai Banten melalui KPPBC Merak dan Tangerang tahun lalu juga berhasil menyumbang penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai sebesar Rp 2,95 triliun, atau 82,4 persen dari target yang dibebankan. Selain itu jajaran Bea Cukai Banten juga menyumbang penerimaan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) meliputi PPN, PPnBM, dan Pph pasal 22 impor sebesar 11,6 triliun. (Tim Humas KPKNL Serpong)