Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Menerapkan Agile Pada Dunia Kerja
Angeline Marzella
Kamis, 14 Maret 2024   |   46 kali

            Menurut kamus Oxford, agile adalah kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan mudah. Dalam arti lain, agile yaitu kemampuan untuk berpikir dengan cara yang cepat dan cerdas. Biasanya digunakan untuk menggambarkan cara bekerja di mana waktu dan tempat kerja, dan peran yang dijalankan orang, semuanya dapat diubah sesuai kebutuhan. Fokusnya lebih mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, daripada metode yang tepat digunakan. Menurut Atlassian.com dapat disimpulkan, kemampuan agile sangat cocok diterapkan dalam proyek kolaboratif. Komunikasi terbuka, kolaborasi, adaptasi, dan kepercayaan di antara anggota tim adalah inti dari agile ini. Meskipun pemimpin proyek atau pemilik produk biasanya memprioritaskan pekerjaan yang akan disampaikan, anggota tim dapat memutuskan bagaimana pekerjaan akan diselesaikan, mengatur diri sendiri seputar tugas dan penugasan yang terperinci. Pola pikir agile perlu dilatih secara terus menerus agar semakin terasah dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Anda akan menjadi semakin gesit menghadapi setiap tantangan dengan memiliki pola pikir agile (agile mindset).

 

Prinsip agile untuk diterapkan di dunia kerja :

  1. Welcome Change : untuk dapat menghadapi berbagai tantangan, harus mampu menerima adanya perubahan. Perubahan yang terjadi bukan untuk dihindari, melainkan untuk memantik kreativitas untuk menciptakan inovasi baru yang sesuai perubahan zaman.
  2. Deliver Frequently : Prinsip pola pikir agile (agile mindset) selanjutnya yakni deliver frequently. Maksudnya adalah merilis produk atau melakukan setoran pekerjaan secara rutin dan berkesinambungan. Hindari menunda pekerjaan sampai menumpuk. Hal ini penting untuk membangun kebiasaan yang positif pada diri.
  3. Work Together : Work together atau disebut juga kolaborasi merupakan hal yang sangat penting untuk membangun pola pikir agile. Arti kolaborasi adalah bersinergi menyatukan berbagai kemampuan dengan cara bekerja sama demi satu tujuan. Agar kerja sama dan kolaborasi bisa berjalan lancar, perlu memiliki pola pikir positif.
  4. Trust and Support : Trust and support antara sesama anggota team dapat membentuk iklim kerja yang positif. Harus percaya dan memberikan dukungan kepada rekan kerja dan atasan. Demikian juga ketika menjadi seorang atasan, perlu trust and support kepada bawahan. Prinsipnya, harus tercipta hubungan baik untuk bisa bekerja baik.
  5. Working Software : Prinsip agile mindset berikutnya adalah working software, yakni produk yang berfungsi dengan baik. Misalnya, meluncurkan sebuah produk baru, pastikan bahwa produk tersebut berfungsi dengan baik dan merupakan produk yang berguna.
  6. Reflect and Adjust : Prinsip reflect and adjust dapat berarti evaluasi pekerjaan yang sudah baik dan belum baik, kemudian menyesuaikannya demi mendapatkan teknik yang paling tepat untuk diterapkan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kekurangan cara kerja selama ini dan melakukan perbaikan secepatnya agar kerusakan yang terjadi tidak melebar luas.

 

Terdapat tahapan-tahapan umum pada agile, sebagai berikut:

  •         Planning
  •         Implementation
  •        Testing
  •        Documentation
  •        Deployment 
  •        Maintenance


Pola pikir agile perlu dilatih secara terus menerus agar semakin terasah dan menjadi kebiasaan sehari-hari dan akan menjadi semakin gesit menghadapi setiap tantangan dengan memiliki pola pikir agile (agile mindset).


Ditulis oleh : Sarah Kurnia Ramadhan

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini