Setiap pegawai harus berperan menjadi humas. Itulah
semangat yang mendasari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kepala
KPKNL Surabaya dengan seluruh pegawai. Masih dengan tema pemulihan ekonomi “Kemenkeu
Giat, Rakyat Sehat, Ekonomi Kuat”. Kegiatan ini dilaksanakan di aula lantai 6
pada hari rabu 16 Februari 2021. Pertama, FGD ini untuk memberikan persamaan pandangan
dari pimpinan kemenkeu di pusat dengan pegawai di daerah dalam menyikapi
kondisi pandemi yang terjadi. Kedua, setiap pegawai kemenkeu mempunyai
kewajiban menyampaikan informasi yang benar tentang kebijakan pemerintah dalam
pemulihan ekonomi nasional.
Pada sesi pertama, Andy Pardede, Kepala KPKNL Surabaya,
menyampaikan pertambahan kasus positif covid-19 yang masih tinggi. Pemerintah telah
melakukan antisipasi dengan program vaksinasi sedini mungkin. Di saat banyak
kebutuhan vaksin di hampir semua negara di dunia, Indonesia telah mengamankan
pesanan vaksin dan telah memulai vaksinasi massal yang dimulai dengan tenaga
kesehatan. Vaksin diberikan gratis kepada seluruh masyarakat dengan bertahap
dengan skala prioritas. Vaksin bisa menjadi game changer, yang dapat mempercepat langkah-langkah
pemulihan ekonomi nasional. Walaupun di masa pandemi, Kementerian Keuangan tetap
beraktivitas dengan melakukan adaptasi aktivitas melalui flexible working space, collaboration workingplace, digital governance,
dan office automation.
Pada sesi kedua, dibahas tentang keberlanjutan pemulihan ekonomi melalui kebijalan fiskal. Daya tahan ekonomi Indonesia termasuk cukup baik dengan didukung kebijakan yang cepat, terukur dan extraordinary. Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan dapat menahan kontraksi ekonomi yang lebih dalam akibat pandemi covid-19. APBN menopang perekonomian melalui konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga dan investasi publik. Program perlindungan sosial mampu menjaga konsumsi kelompok masyarakat miskin dan rentan. Di tahun 2021, pemulhan ekonomi akan menguat, tegas Andy Pardede. Ini terbukti dengan tren pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Menghadapi pandemi ini bagaikan sebuah pertandingan, butuh nafas panjang untuk bertahan. That which does not kill us, makes us stronger. Apabila kita mampu bertahan, niscaya akan membuat kita semakin kuat.