Surabaya – Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah Kota
Surabaya. Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10
November 1945 di Surabaya, dimana Arek-Arek Suroboyo berjuang melawan pasukan
Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Tugu Pahlawan
adalah salah satu saksi bisu dari kisah pertempuran terbesar dan terberat dalam
sejarah revolusi Republik Indonesia. Untuk mengenang jasa para pahlawan dan
sekaligus mengenalkan markah Kota Surabaya, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Surabaya bersama Tim dari Bagian Kepegawaian Sekretariat
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Pusdiklat Pengembangan Sumber
Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Keuangan menyelenggarakan kegiatan Lokakarya
Peningkatan Soft
Competency atau dikenal dengan nama In House
Training (IHT) pada hari Kamis (5/7) di Monumen Tugu Pahlawan
Surabaya.
Lokakarya/In House Training
Peningkatan Soft Competency Pegawai
DJKN diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Tahun ini tema yang diambil
adalah “Bersinergi Untuk Negeri, Revaluasi BMN Tuntas Berkualitas”. Hadir
sebagai motivator dalam kegiatan tersebut, Widyaiswara PPSDM Khalimi dan
Emanuella Christianti Asisten Widyaiswara dari PPSDM Kementerian Keuangan.
Saat membuka kegiatan, Kepala KPKNL Surabaya Win Handoyo berharap agar
kegiatan IHT yang dilaksanakan bisa menghadirkan kebersamaan dan sinergi, serta
memberikan energi positif bagi pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik
kepada pemangku kepentingan. Selain itu, Win berharap kegiatan ini dapat turut menyukseskan
kegiatan revaluasi BMN secara tuntas dan berkualitas.
Mengawali kegiatan outdoor, Khalimi mengajak seluruh
peserta untuk sejenak melupakan rutinitas kerja. Materi disajikan dalam bentuk
permainan berfikir cepat (fokus), memasukkan kelereng dengan berbaris membawa
balon, permainan memindahkan air dengan melempar ke sarung kemudian menuangkan
ke botol air mineral. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kekompakan dan kerja
sama tim.
Kegiatan indoor yang dilaksanakan di ruang auditorium Monumen Tugu
Pahlawan Surabaya diisi dengan penyampaian materi tentang hal-hal yang menjadi
dasar dalam berkomunikasi. Pada dasarnya komunikasi yang efektif dapat
terbentuk melalui REACH (respect,
empathy, audible, clarity, humble).
Respect berarti memiliki sikap menghormati dan menghargai lawan
bicara. Empathy adalah kemampuan menempatkan diri pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Audible berarti
dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Clarity adalah pesan
yang disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi tafsir. Humble yaitu
sikap rendah hati kepada siapa pun yang diajak berkomunikasi tanpa memandang
posisi, pangkat, atau jabatan. Penyampaian materi oleh
Khalimi tersebut yang diselingi dengan permainan-permainan menarik
sehingga menambah semaraknya kegiatan lokakarya.
Pada sesi terakhir, Fery Hadikarya dari Bagian Kepegawaian, Sekretariat
DJKN, menyampaikan Current Issue seputar kepegawaian terkait
Jabatan Fungsional, penyelenggaraan diklat, pool
talent, dan disiplin pegawai.