Ditengah
ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru menunjukkan
pertumbuhan positif dimana pada kuartal III tahun 2022 pertumbuhan ekonomi
Indonesia menunjukkaan angka 5,72%. Pencapaian ini mencerminkan terus
menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian
prospek ekonomi global.
Pencapaian
tersebut tidak lepas dari baiknya kinerja APBN yang menjadi tulang punggung
pemulihan ekonomi Indonesia secara umum dan di Sorong Raya pada khususnya. Dari segi pendapatan perpajakan yang dikelola KPP Pratama Sorong sampai
dengan 31 Oktober 2022 telah terealisasi sebesar Rp973,71 miliar atau 85,70
persen dari target tahun 2022 yang sebesar Rp1.136,42 miliar. Jika dibandingkan
dengan periode yang sama di tahun sebelumnya pendapatan perpajakan tumbuh 15,14
persen. Nilai tersebut termasuk didalamnya pendapatan perpajakan dalam rangka
impor yang dipungut melalui KPPBC Sorong dan dibukukan oleh KPP Pratama Sorong.
Penerimaan perpajakan disumbang dari sektor Administrasi Pemerintahan dan
Jaminan Sosial, sektor Konstruksi, sektor Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, sektor Pertambangan dan Penggalian serta
sektor Transportasi dan Pergudangan. Mengingat begitu
pentingnya penerimaan pada sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial,
kami menegaskan kembali kepada Bendahara Satuan Kerja terkait pelaksanaan PMK
Nomor 59/PMK.03/2022, yang pada intinya terkait pemotongan dan/atau pemungutan,
penyetoran dan pelaporan pajak bagi instansi pemerintah agar dilaksanakan
dengan seksama.
Pendapatan kepabeanan dan cukai yang dibukukan oleh KPPBC Sorong sampai
dengan 31 Oktober 2022 telah terealisasi sebesar Rp332,69 juta. KPPBC Sorong juga
turut melaksanakan kewajiban pemungutan pajak dalam rangka impor yang penerimaannya
dibukukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dalam upaya meningkatkan Devisa Hasil Ekspor serta pemberdayaan UMKM,
Bea Cukai Sorong memberikan layanan asistensi ekspor kepada para pelaku usaha
khususnya UMKM melalui program Rumah Kitong Bisa Ekspor.
Dari sisi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), KPKNL Sorong sampai dengan
31 Oktober 2022 mencatatkan pendapatan yang berasal dari pelaksanaan lelang,
pengurusan piutang negara dan pengelolaan BMN sebesar Rp10,22 miliar atau
105,81 persen dari target yang ditetapkan. Sampai dengan 31 Oktober 2022, KPKNL
Sorong telah melakukan lelang dengan realisasi pokok lelang sebesar Rp108,62
miliar atau 172,41 persen dari target tahun 2022.
Sampai dengan 31 Oktober 2022 realisasi APBN di Sorong Raya yang disalurkan
KPPN Sorong sebesar Rp2.974,87 miliar atau sekitar 67,49 persen dari total anggaran Rp4.407,72 miliar. Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar
Rp1.677,97 miliar atau 68,42 persen dari anggaran Rp2.452,28 miliar serta transfer ke daerah dana desa sebesar Rp1.296,90 miliar atau
66,32 persen dari anggaran sebesar Rp1.955,44 miliar.
Dengan sisa
waktu sampai dengan akhir tahun 2022 satuan kerja harus berusaha mempercepat
realisasi belanjanya. Percepatan realisasi belanja tersebut tidak semata-mata
hanya mementingkan jumlah belanjanya, tetapi yang paling penting juga harus
memperhatikan kualitas belanja. Dengan percepatan realisasi belanja APBN yang
berkualitas diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan berdampak
positif pada pertumbuhan ekonomi nasional secara umum dan khususnya di Sorong
Raya.
* Siaran Press disampaikan pada tanggal 23 November 2022 secara bersama oleh KPPN Sorong, KPP Pratama Sorong, KPPBC TMP C Sorong dan KPKNL Sorong di Aula KPPN Sorong.