Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Sorong > Artikel
PENGARUH DOMPET DIGITAL TERHADAP PENURUNAN SEWA PROPERTI BERUPA SEWA ATM DI KOTA SORONG
Akbar Jamaluddin
Selasa, 08 Februari 2022   |   1020 kali

Penilaian Sewa ATM

            Penilaian merupakan salah satu tugas dan fungsi dari seksi pelayanan Penilaian di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di seluruh Indonesia. Salah satu pelaksanaan Penilaian yang sering dinilai adalah Sewa ATM. Penilaian Sewa ATM dilakukan sama dengan pelaksanaan penilaian pada objek lainnya yaitu diawali dengan tahap pengumpulan data awal dan diakhiri dengan penyusunan laporan penilaian. Dari tahap-tahap penilaian yang dilakukan, salah satu tahap merupakan salah satu bagian terpenting dari tahap awal pelaksanaan penilaian adalah tahap analisis data. Penilaian Sewa ATM pada umumnya menggunakan pendekatan data pasar dengan metode perbandingan data pasar dengan memberikan persentase plus atau minus pada data pembanding di setiap faktor perbandingan. Faktor perbandingan yang secara umum disesuaikan pada pelaksanaan penilaian Sewa ATM terdiri atas 10 (sepuluh) variabel, yaitu tahun transaksi, jenis properti, jarak ke CBD, letak properti apakah di dalam  pusat perbelanjaan atau tidak, letak properti apakah di dalam area perdagangan/komersial atau tidak, letak properti apakah di dalam area perkantoran atau tidak, letak properti apakah di dalam area permukiman atau tidak, lebar jalan, tipe jalan apakah properti berada di jalan arteri atau jalan kolektor dan jenis ATM apakah berbentuk Galeri atau ATM Tunggal.

 

E-wallet atau Dompet Digital

            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan sewa properti berupa Sewa ATM antara lain Nilai Wajar atas Sewa yang dihasilkan oleh penilai cukup tinggi dan Era Dompet Digital yang lebih memudahkan sistem pembayaran. Di era digital saat ini tidak terlepas dari segala aspek kehidupan saat ini, menjadikan semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan lebih mudah dan cepat tanpa memerlukan ke Mesin ATM untuk bertransaksi. Dengan berbagai kemudahan dan manfaat yang dirasakan, membuat orang-orang tidak hanya mengandalkan smartphone sebagai media berkomunikasi saja.  Penggunaan smartphone kini beralih menjadi perangkat multifungsi atau serba bisa yang membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaannya salah satunya yaitu sebagai alat sistem pembayaran setiap melakukan transaksi di toko-toko atau merchant yang sudah menyediakan alat pembayaran melalui dompet digital.

 

Data Pengguna Internet dan Aplikasi E-wallet atau Dompet Digital  di Indonesia

Berdasarkan data internetworldstats yang terbaru, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Juni 2021. Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Total pengguna internet di Asia mencapai 2,77 miliar jiwa dari total populasi 4,33 miliar jiwa. Salah satu tren pengguna smartphone di Indonesia di tahun 2021 menurut Mobile Marketing Association (MMA) yaitu pembayaran layanan uang elektronik melalui aplikasi e-wallet atau dompet digital. Menurut MMA (Mobile Marketing Association) Indonesia sudah mampu beradaptasi dengan inovasi dompet digital sebagai metode pembayaran. Situs metasearch iPrice Group dan perusahaan analisis data App Annie juga mencatat perkembangan aplikasi dompet digital di Indonesia meningkat sekitar 50% sejak kuartal keempat tahun 2017 hingga kuartal kedua 2019.

 

Rank

Nama Aplikasi E-wallet

Perusahaan Penerbit

1.

Gopay

PT. Dompet Anak Bangsa (d.h PT MV Commerce Indonesia)

2.

OVO

PT. Visionet Internasional

3.

DANA

PT. Espay Debit Indonesia Koe

4.

LinkAja

PT. Fintek Karya Nusantara

5.

Jenius

PT. Bank BTPN Tbk

6.

Go Mobile

PT. Bank CIMB Niaga Tbk

7.

Isaku

PT. Inti Dunia Sukses

8.

Sakuku

PT. Bank Central Asia Tbk

9.

Doku

PT. Nusa Satu Inti Artha

10.

Paytren

PT. Verisa Sentosa International

Sumber : iprice.co.id.2019

 

Menurut iPrice, layanan fintech (financial technology) berupa aplikasi e-wallet ini dapat memberikan kemudahan untuk bertransaksi baik online maupun offline yang diakses melalui satu layanan yaitu aplikasi e-wallet. Berdasarkan data survei yang didapatkan dari App Annie, aplikasi e-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia tiga besarnya diduduki oleh Gopay, OVO, dan DANA. Faktor lain yang mendorong penggunaan produk aplikasi dompet elektronik ini yaitu adanya upaya dari pemerintah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Penerapan Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran, pemerintah mengeluarkan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) sebagai salah satu upaya peningkatan transaksi cashless di Indonesia. Sebab metode pembayaran menggunakan QR Pay (Quick Response Payment) paling banyak diaplikasikan pada dompet digital yang beredar saat ini. Sehingga metode pembayaran ini juga dijadikan sebagai solusi untuk metode pembayaran bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi merchant atau rekan usaha dari perusahaan penyedia layanan dompet digital ini. Meningkatnya perkembangan e-wallet, menyebabkan naiknya minat pengguna aplikasi e-wallet di Indonesia yang mana alasannya tidak terlepas dari manfaat kegunaan yang ditawarkan oleh layanan dompet digital. Menurut Venkantesh, Morris, dan Davis (2003) seseorang akan merasakan manfaat atau usefulness dari penggunaan sistem, jika sistem tersebut memberikan manfaat yang membantu kinerja mereka menjadi lebih baik dan memberikan keuntungan yang lebih dari sebelumnya. Aplikasi e-wallet yang beredar di Indonesia saat ini menawarkan fiturfitur yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penggunanya. Seperti pembayaran belanja baik online maupun di toko ritel, membayar tagihan, tiket transportasi, tiket entertainment (hiburan), transfer dana, dan masih banyak lagi. Sehingga konsumen menjadi cenderung berminat untuk menggunakan dan meningkatkan penggunaan e-wallet dalam bertransaksi (Guhr, Loi, dan Breitner, 2013), karena banyaknya manfaat yang dirasakan untuk mengakses berbagai jenis pembayaran yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Manfaat yang banyak akan terasa lebih menguntungkan jika penggunaan dari sistem yang menunjang kinerja juga mudah untuk dioperasikan (Ozturk, 2016). Aplikasi e-wallet dapat diakses dari smartphone penggunanya, yang mana menjadikannya fleksibel untuk digunakan dalam bertransaksi. Karena orang-orang tidak dapat terlepas dari smartphone kemanapun mereka pergi. Untuk penggunaannya pun mudah untuk dipelajari, dengan proses beberapa klik dan men scan barcode tagihan transaksi, pengguna sudah dapat menyelesaikan transaksinya. Namun, dibalik kemudahan dan manfaat yang diberikan tentunya ada resiko yang dapat muncul dari penggunaan e-wallet ini, karena terkait dengan pembayaran. Meskipun terdapat resiko seperti bocornya informasi data pengguna dan bentuk resiko lainnya, sebagian besar pengguna masih mempercayai layanan e-wallet ini, dan tetap menggunakannya (Priyono, 2017). Sehingga perusahaan penyedia layanan dompet digital harus meningkatkan keamanan transaksi dan data penggunanya untuk meyakinkan penggunanya dan menarik minat mereka untuk terus bertransaksi dengan e-wallet. Karena banyaknya dompet digital yang beredar di Indonesia dengan fitur yang hampir sama, masing-masing perusahaan bersaing untuk memberikan nilai tambah atau additional value kepada penggunanya. Menurut Pham dan Ho (2015) konsumen tidak akan menggunakan metode pembayaran yang baru jika penyedia layanan tersebut tidak menawarkan keunikan dan kinerja yang lebih baik dari layanan lainnya yang sejenis. Oleh sebab itu perusahaan berusaha memberikan nilai lebih dengan menawarkan promosi potongan biaya transaksi berupa cashback dan pemberian kupon atau voucher (Pham dan Ho, 2015) kepada konsumen yang bertransasksi di merchant atau rekan usaha dari penyedia layanan e-wallet tersebut. Sehingga konsumen akan tertarik untuk bertransaksi dengan e-wallet yang memberikan nilai tambah yang berarti bagi mereka.

 

 

Kesimpulan

            Berdasarkan hasil penulisan, terdapat beberapa hal yang menjadi kesimpulan di dalam penulisan ini, sebagai berikut

1.    Penurunan tren Sewa ATM dapat dipengaruhi oleh kemunculan Dompet Digital atau E-wallet yang lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi.

2.    Dalam penulisan ini terlihat bahwa pihak perbankan dalam mengambil keputusan dalam melanjutkan sewa ATM di beberapa tempat yang kurang strategis karena telah memperhitungkan dampak terhadap Dompet Digital atau E-wallet.

 

Saran

            Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.    Perlu dilakukan analisis dan kajian lebih lanjut mengenai pengaruh dompet digital atau e-wallet dalam penentuan pihak perbankan tidak melanjutkan Sewa ATM.

 

Daftar Pustaka

Devita. 2019. Siapa Aplikasi E-wallet dengan Pengguna Terbanyak di Indonesia?. Diaksess melalui https://iprice.co.id/trend/insights/e-wallet-terbaik-diindonesia/ pada 11 september 2019 pukul 10.00 WIB

Guhr,N., Loi,T., R. Wiegard & Breitner,M.H (2013). “Technology Readiness in Customers’ Perception and Acceptance of M(obile)-Payment: An Empirical Study in Finland, Germany, the USA and Japan,” 11th International Conference on Wirts

Pham, T. T., & Ho, J. C. (2015). Technology in Society The effects of productrelated , personal-related factors and attractiveness of alternatives on consumer adoption of NFC-based mobile payments. Technology in Society.

Priyono, A. (2017). Analisis pengaruh trust dan risk dalam penerimaan teknologi dompet elektronik Go-Pay Anjar. Jurnal Siasat Bisnis Vol . 21 No . 1 , 2017 , 88 - 106.

Venkatesh, V., Morris, M.G., Dvais, G.B. & Davis, F.D., 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View, MIS Quarterly, Vol. 27 (3), Hal. 425-478.


Penulis : Akbar Jamaluddin/Subbagian Umum

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini