Rabu (15/12/20)
KPKNL Singkawang kembali mengadakan kegiatan Knowledge Sharing. Knowledge
Sharing merupakan kegiatan rutin mingguan yang diadakan KPKNL Singkawang setiap
hari Rabu. Selain untuk menambah wawasan antar pegawai di KPKNL Singkawang,
kegiatan ini juga dapat menjadi wadah untuk berlatih menjadi pembicara didepan
umum, dimana semua pegawai KPKNL Singkawang dituntut untuk menjadi pemateri
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Knowledge
Sharing pada hari ini diisi dengan dua pemateri, yaitu Saudara Maulana Aji Prakoso
dengan membawakan materi tentang Panduan Belanja Kebutuhan Kantor dan Saudari
Velient V dengan materi Smartphone Photography.
Ada beberapa
tahapan yang perlu dilakukan ketika melakukan belanja kebutuhan kantor, sebelum
membahas tahapan tahapan pada proses belanja kebutuhan kantor perlu kita
ketahui siapa saja yang berperan dalam proses penyusunan dan belanja kebutuhan.
KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) bertugas melakukan tindakan yang mengakibatkan
penggeluaran anggaran belanja, mengadakan perjanjian dengan pihak lain,
menetapkan perencanaan pengadaan, melaksanakan konsolidasi penggadaan, menunjuk
tender, menetapkan PPK, PBJ, PJHPP, Tim Teknis, dan Penyelenggara Swakelola,
KPA juga dapat menugaskan PPK untuk melakukan tindakan terkait pengeluaran
anggaran. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) bertugas menyusun perencanaan
pengadaan, menetapkan spesifikasi teknis, menetapkan besaran uang muka,
melakukan e-purchasing, menetapkan surat penunjukan penyedia, melaporkan
pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada KPA, menyerahkan hasil pelaksanaan
kegiatan melakui BAST kepada KPA, menyimpan dan menjaga keutuhan dokumen
pelaksanaan kerja dan menilai kinerja penyedia. PPK, Pejabat Pengadaan Barang
dan Jasa bertugas melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pengadaan langsung,
melaksanakan persiapan dan pelaksanakan pengadaan langsung, melaksanakan
persiapan dan pelaksanaan penunjukan langsung pengadaan, dan melaksanakan
e-purchasing.
Sebelum
melakukan belanja barang pada tahun sebelumnya ada beberapa tahapan yang perlu
dilakukan, yaitu penyusunan RKA/KL untuk anggaran tahun berikutnya agar dapat
diterbitkan DIPA oleh DJPB yang dilakukan oleh KPA, PPK menyusun rencana
belanja pada Aplikasi SIRUP sesuai DIPA, sedangkan PBJ Membuat rencana paket
belanja sesuai delegasi PPK pada aplikasi SIRUP. Pada tahun berjalan PPK mengirimkan
ND yang pada mendelegasikan PBJ untuk Menyusun HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
dan menetapkan HPS PBJ yang kemudian akan ditetapkan oleh KPA. Selanjutnya PBJ
dan KPA menentukan penyedia melalui pengadaan langsung, penunjukan langsung
atau e-katalog dan melakukan negosiasi harga, sedangkan KPA melakukan
monitoring penawaran harga dan memastikan barang spesifikasi barang sesuai.
Kemudian PBJ mengajukan permohonan pengeluaran anggaran apabila disetujui oleh KPA
maka dapat diterbitkan SPBy. Sebelum SPBy yang diterbitkan di setujui, PPK
melakukan serah terima barang dengan Penyedia serta memeriksa kondisi barang
agar tidak ada kecacatan. KPA melakukan Administrasi pencatatan barang dan
melakukan serah terima dengan PBJ dan PPK
Materi selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan
tentang smartphone photography. Materi ini menjelaskan bagaimana memotret
dengan hasil yang cukup baik dengan menggunakan keterbatasan kamera smartphone.
Ada beberapa dasar proses yang dapat dilakukan untuk membantu kita mengambil
gambar bagus hanya dengan menggunakan kamera smartphone. Sebelum memotret
pastikan kamera dalam keadaan bersih, seperti yang diketahui smartphone
merupakan perangkat yang paling sering di bawa kemana – mana dan kita sering
kali menaruhnya di sembarangan tempat yang terkadang membuat kameranya menjadi
kotor. Pada saat memilih objek foto, carilah gambar yang iconic. Dari objek
tersebut pilih sudut dengan pencahayaan yang cukup agar kualitas foto tinggi.
Pada saat akan memotret jangan biasakan mengambir gambar dengan cara zoom,
dekati objek untuk memperjelas gambar karena semakin banyak kita melakukan zoom
akan mengurangi kualitas gambar tersebut. Sebelum mengambil gambar pada objek
yang sudah kita pilih atur komposisi atau tata letak dari gambar tersebut agar
gambar yang dihasilkan terlihat estetik. Gunakan mode sesuai kebutuhan apabila
kita akan menggunakan objek yang berjarak dekat bisa menggunakan mode wide,
pada objek pemandangan bisa menggunakan mode panorama. Fokuskan gambar pada objek
sehingga hasil akan terlihat lebih bagus. Pada saat memotret ambilah gambar
dari berbagai sudut, agar kita dapat tahu sudut terbaik dari gambar yang
dihasilkan. Apabila hasil gambar yang diambil dirasa kurang, gunakan aplikasi
edit foto untuk edit gambar tersebut untuk mempercantik gambar yang dihasilkan.
“Memotret untuk menghasilkan gambar memang terlihat sulit, tetapi semakin
sering kita memotret membuat kita semakin tau dimana titik terbaik untuk
mendapatkan gambar yang terbaik” Demikian Velient mengakhiri penjelasannya.