Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bersolek Jelang Imlek
Retno Nur Indah
Kamis, 19 Januari 2023   |   723 kali

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek atau perayaan tahun baru Cina merupakan hari yang sangat dinanti.  Dilansir dari situs Kemdikbud, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis Imlek memiliki arti yaitu tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun.  Adapun Im berarti bulan dan Lek berarti penanggalan.  Perayaan Imlek di Indonesia mulai dilaksanakan secara terbuka pada tahun 2000 di masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan kemudian ditetapkan sebagai hari libur nasional pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Sukarnoputri di tahun 2002. 

Perayaan Imlek di Kota Singkawang yang penduduknya dominan etnis Tionghoa akan dilaksanakan secara meriah mengingat pandemi Covid19 sudah terkendali.  Mengutip dari situs Pemerintah Kota Singkawang, perayaan tahun baru Imlek 2.574 dan festival Cap Go Meh 2023 akan dirayakan dengan berbagai agenda mulai dari hias kota, lomba hias rumah dan lingkungan, opening ceremony, pentas seni budaya, expo UMKM, festival kuliner, pawai lampion, ritual cuci jalan, dan akan mencapai puncaknya dengan festival Cap Go Meh dan Pawai Tatung serta ditutup dengan closing ceremony.  Menariknya lagi, kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung selama dua minggu mulai dari tanggal 20 Januari sampai dengan 6 Februari 2023.   

Kota Singkawang pun sudah mulai bersolek untuk menyambut datangnya Imlek. Kota dihias dengan berbagi ornamen bertema Imlek seperti lampion, boneka kelinci yang melambangkan Tahun Kelinci Air, bunga Sakura lambang kemakmuran, lampu-lampu hias, dan sebagainya. Di setiap sudut Kota Singkawang, terutama di spot-spot seperti Beringin Corner, Bundaran 1001 AI, pekong/vihara, dan jalanan bahkan rumah penduduk terlihat meriah dengan hiasan lampion dengan lampu-lampunya.  Menurut panitia Imlek Kota Singkawang, lampion yang dipasang diperkirakan berjumlah 6.000 buah.  Ketika malam tiba, suasana menjadi semakin semarak seakan-akan kita tengah berada di daerah Chinatown di Singapura atau berada di Hongkong.  Memang tak salah julukan Kota Singkawang sebagai Hongkong-nya Indonesia. 

Mengingat 2 tahun lalu perayaan Imlek tidak diadakan secara meriah, maka hampir dipastikan bahwa perayaan tahun ini akan dibanjiri pengunjung.  Hal ini sudah mulai terasa dengan meningkatnya tingkat hunian hotel dan penginapan yang tentu saja berimbas pada naiknya harga sewa kamar, apalagi kabarnya perayaan ini akan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat dan Menteri Agama. 

Perayaan Imlek Kota Singkawang tahun ini sepertinya dapat menuntaskan kerinduan masyarakat akan event budaya yang unik.  Predikat sebagai Kota Paling Toleran yang disandang akan diwujudkan dengan pentas budaya yang tak hanya diwarnai dengan budaya etnis Tionghoa, namun juga seni budaya dari etnis lain di Kota Singkawang. 

Foto : Nurrino Darmawan

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini