Jembrana – Kamis
(16/03), bertempat di Kabupaten Jembrana, Tim KPKNL Singaraja dan Kanwil DJKN
Bali dan Nusa Tenggara mengunjungi Desa Pengambengan. Kedatangan Tim dari Kanwil terdiri dari Sudarsono Kepala Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Desak Putu Jeny
Kepala Bidang PKN, Pravilla Arwan Saputra Kepala Seksi PKN II, dan KPKNL terdiri dari Lucillus Wenang Cailendra Hidajat Kepala KPKNL Singaraja, Ni Made
Widnyani Kepala Seksi PKN, Lambertus Moory Gunawan Sianipar Jabatan Fungsional
Penilai Pertama disambut meriah oleh desa pengambengan, Poltek Kelautan dan
Perikanan Jembrana, Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana,
LPEI serta KPP Bea Cukai TMP A Denpasar. Kegiatan
yang dihadiri juga oleh Siswa dan Siswi Poltek Kelautan dan Perikanan Jembrana
ini dibuka dengan Opening Speech oleh Kamaruzzaman, selaku Perbekel desa
Pengambengan. Pengambengan adalah desa yang berada di Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Dalam
Sambutannya, Kamaruzzaman menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya karena
terpilih desa pengambengan terpilih menjadi desa devisa. Desa pengambengan
merupakan desa yang memiliki keadaan lingkungan yang unik. Dijelaskan bahwa air
payau akan ditemukan hampir diseluruh lingkungan desa pengambengan. Air payau
merupakan hasil intrusi air asin ke air tawar, hal ini juga disebabkan kadar
garam yang terkandung setiap liter air tidak melebihi 30 gram dan tidak kurang
dari 0,5 gram. Udang vaname sendiri, merupakan jenis udang yang berasal dari
perairan Amerika Latin dan hidup di air payau. Dengan keunggulannya dalam
ketahanan terhadap penyakit Survival Rate
65 persen, tingkat pertumbuhan relatif cepat, hasil panen kurang lebih 86,5
kg, dan nilai ekonomi tinggi membuat udang ini merupakan jenis udang yang
diminati. Semua hal tersebut sangat didukung juga potensi luas lahan tambak 49
ha, dan potensi-potensi pengembangan desa lainnya. Potensi berbagai kegiatan
ekonomi yang dapat dikembangkan antara lain, usaha aneka kuliner berbasis
olahan hasil laut, usaha aneka olahan hasil laut, dan usaha jasa berbasis
teknologi kelautan dan perikanan.
Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merupakan salah satu
Special Mission Vehicle (SMV) / “Kendaraan” pelaksana misi khusus kementerian
keuangan yang memiliki banyak program pemberdayaan masyarakat salah satunya
adalah desa devisa. Desa devisa merupakaan program pemberdayaan masyarakat
untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat. Desa devisa sendiri telah diinisiasi oleh LPEI sejak tahun
2019, dan menargetkan untuk mengembangkan 5000 desa devisa hingga tahun 2024.
Melalui udang vaname desa pengambengan akan turut menyumbang remah devisa di
saat cadangan devisa yang tergerus dan kinerja ekspor yang dapat beranjak turun
kapan saja. Melalui program desa devisa, nantinya mereka mendapatkan
pendampingan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta menjaga
dan membidik pasar ekspor.
Dengan
berhasilnya optimalisasi aset milik Poltek KP Jembrana dan dampak sosial
ekonominya, diharapkan masyarakat akan merasakan peningkatan kesejahteraan dan
dapat mendorong juga Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan di
tahun-tahun mendatang.