Senin, 28 Agustus 2017 | 177 kali
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja mengadakan sharing knowledge Revaluasi Barang Milik Negara (BMN) 2017-2018 pada Jumat 25 Agustus 2017 di aula Gedung Keuangan Negara Singaraja.
Kepala KPKNLSingaraja, Wahyu Nendro membuka acara. Dalam sambutannya ia menyampaikan tujuan diadakannya acara tersebut. "tujuan acara ini adalah memberikan pengenalan terkait pelaksanaan program revaluasi BMN tahun 2017-2018. Tidak semua pegawai yang terlibat dalam pekerjaan revaluasi nantinya memiliki pengalaman melakukan penilaian, untuk itu perlu diadakan pengenalan gambaran umum serta pedoman pelaksanaan hingga persiapan-persiapan yang dilakukan," Wahyu menjelaskan.
Selanjutnya ia menambahkan "Saat ini KPKNL Singaraja memiliki 11
orang Penilai, yang disebar kedalam 7 Tim Revaluasi. Dengan lingkup wilayah kerja yang tidak
begitu besar, KPKNL Singaraja mentargetkan revaluasi untuk tahun 2017 yang
dimulai pada September 2017 akan selesai pada bulan September 2017 juga, bahkan
tim revaluasi KPKNL Singaraja dipersiapkan untuk melakukan BKO (Bantuan Kerja Operasional) ke wilayah kerja
KPKNL lain yang membutuhkan seperti Denpasar dan Kupang".
Selanjutnya Agus Dwi Martono, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara memaparkan materi mengenai Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara, mulai dari Dasar Hukum, Objek Revaluasi, Kewenangan dan Tanggung jawab, Tim pelaksana hingga Tahap Penilaian kembali Barang Milik Negara. Kegiatan Revaluasi BMN dimulai dari Penyediaan data awal, selanjutnya dilakukan Inventarisasi kemudian dilakukan Penilaian. Penilaian terhadap tanah dilakukan dengan Full Valuation sedangkan untuk Gedung dan Bangunan dengan Desktop Valuation.
Tahapan berikutnya adalah pelaporan Inventarisasi dan Penilaian, dilanjutkan dengan Tindak lanjut hasil Inventarisasi dan Penilaian setelah itu dilakukan Monitoring dan Evaluasi. Terakhir adalah Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penilaian Kembali. Pada kesempatan ini, Dede dan Syech, Pelaksana dari Seksi PKN memberikan simulasi aplikasi SIMAN khususnya fitur Penilaian Kembali BMN.
Fitur ini membantu proses penilaian kembali BMN mulai dari penyediaan data awal, pelaksanaan, pelaporan serta tindak lanjut sehingga prosesnya menjadi mudah, cepat, efektif dan efisien. Fitur ini nantinya akan menjadi database nasional hasil revaluasi BMN. Adanya fitur ini membuat monitoring dan evaluasi kegiatan revaluasi dapat dipantau secara online dan realtime.
Pada sesi terakhir, Agus Dardiri, Kepala Seksi Penilaian memaparkan tentang Sistem Informasi Penilaian (SIP) yang merupakan salah satu ‘senjata' DJKN menyukseskan kegiatan inventarisasi dan penilaian yang telah dijalani DJKN di 2007. Aplikasi SIP menjadi alat bantu kegiatan penilaian, alat kontrol, monitoring serta alat untuk pengolahan data. Dengan semangat dan sinergi, KPKNL Singaraja siap sukseskan program revaluasi BMN!
