Samarinda - Rabu pagi (18/10) dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang rutin digelar di setiap minggunya di KPKNL Samarinda, kegiatan FGD kali ini terasa sedikit berbeda dan lebih istimewa karena pemateri berasal dari external KPKNL Samarinda yaitu dari Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pemateri dimaksud adalah Muhamad Irfan yang menjabat sebagai Kasubbag Pembinaan Mental, Agama dan Konseling Biro SDM Kementerian Keuangan dan Nina Muzdalifah konselor di Subbagian Pengelolaan Kinerja SDM, Biro SDM Kementerian Keuangan, adapun materi yang disampaikan adalah berkenaan dengan implementasi Coaching, Mentoring and Counseling (CMC) dalam pencapaian dan peningkatan kinerja pegawai.

Kegiatan dibuka dengan opening speech oleh Kepala KPKNL Samarinda Bagus Kurniawan, menurut Bagus sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam mencapai target kinerja organisasi yang telah ditetapkan, pegawai perlu mendapatkan pembinaan kinerja dan support atau dukungan dari atasan langsung dalam mencapai target tersebut, salah satu metode yang dilakukan adalah dengan melakukan dialog kinerja pimpinan dan bawahan. Selain itu Bagus juga berharap pemateri dapat menyampaikan materi terkait CMC secara komprehensif dan memberikan best practise sehingga para partisipan yang hadir pada kegiatan tersebut lebih memahami terkait CMC. 

Pemateri pertama yang menyampaikan paparannya adalah Nina Muzdalifah, Nina yang pada saat ini bertugas di subbagian pengelolaan kinerja SDM dan juga merupakan salah seorang konselor aktif di Kementerian Keuangan memaparkan terkait Implementasi Pembinaan Kinerja. Dasar hukum Pembinaan Kinerja adalah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 jo. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 6 Tahun 2022 dan KMK 300/MK.1/2022. Tujuan Pembinaan Kinerja PNS menurut Nina untuk menjamin pencapaian Target Kinerja yang telah ditetapkan dalam SKP, atasan memberikan ruang kepada setiap pegawai untuk berkontribusi dalam dialog dan menciptakan iklim untuk saling percaya, saling memotivasi, serta saling menjaga kerahasiaan.

Muhamad Irfan dalam presentasinya memaparkan beberapa jenis pembinaan kinerja antara lain Coaching, Mentoring, Training dan Konseling Kinerja, Coaching merupakan aktifitas yang bertujuan untuk mendapatkan strategi atas pemecahan masalah dengan menggali kemampuan yang dimiliki pegawai, Mentoring merupakan aktifitas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, Training merupakan strategi pencapaian target/action plan dari pelaksanaan coaching dan mentoring atau dapat dilakukan secara langsung berdasarkan umpan balik berkelanjutan, dan terakhir Konseling Kinerja merupakan proses identifikasi dan penyelesaian masalah perilaku kerja pegawai yang menghambat tercapainya target kinerja.

Lebih lanjut Irfan menerangkan, sikap dan karakter seorang konselor tergambar dalam WEAR, WEAR merupakan akronim dari:

Willingness yaitu sikap bersedia membantu konseli dalam menyelesaikan permasalahan dan kesediaan untuk mengambil tanggung jawab dalam proses konseling.

Empathy yaitu sikap menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan menyadari tidak semua hal dimiliki orang lain.

Authenticity yaitu sikap tampil apa adanya dan tidak mencampurkan dengan kepentingan pribadi.

Regard yaitu sikap menerima konseli apa adanya tanpa melihat latar belakang dan kondisi.

Setelah pemaparan oleh para narasumber, kegiatan terakhir diisi dengan sesi tanya jawab, para partisipan terlihat antusias dan aktif dalam memberikan pertanyaan kepada narasumber yang tentunya dapat dijawab dengan lugas dan tepat. (Tim HI KpknlSamarinda-foto by Widya)