Pontianak
– Dalam
rangka Hari Kekayaan Negara (HKN) ke-17 dan guna mengenalkan
tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) kepada stakeholder maupun masyarakat luas, Kantor
Wilayah DJKN Kalimantan Barat bersama Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang Pontianak (KPKNL Pontianak) dan KPKNL Singkawang mengadakan
rangkaian Asset Talk 2023 yang diselenggarakan secara
daring mulai dari 07 November sampai dengan 09 November 2023.
Seluruh rangkaian Asset Talk dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Kekayaan
Negara. Melalui opening speechnya, Rionald
Silaban menyampaikan bahwa DJKN ingin berinteraksi lebih dekat melalui
penyelenggaraan Asset Talk serentak
di tujuh belas kantor wilayah DJKN. Harapannya melalui Asset Talk, stakeholder dan masyarakat yang hadir dapat memahami
lebih dalam mengenai peran DJKN dalam pengelolaan kekayaan Negara dan
fungsi-fungsi lainnya, serta memberikan wadah pelayanan maupun informasi yang
lebih relevan di masing-masing daerah.
Sejalan dengan Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat juga menyambut hangat
peserta Asset Talk yang hadir, “Kami berharap melalui rangkaian Asset Talk ini, kami dapat berdiskusi langsung
dengan bapak dan ibu untuk bisa menyampaikan informasi secara lebih nyata
terkait isu dan tugas fungsi DJKN sehingga kami dapat memberikan pelayanan
terbaik di masa yang akan datang.” ujar Tetik Fajar Ruwandari dalam sambutannya.
Rangkaian Asset Talk 2023 dimulai pada tanggal 07 November 2023 dengan dua
sesi menarik yang mengangkat tema ‘DJKN Sang Asset Manager’ dan ‘Layanan Penilaian Lebih Baik’.
Dalam sesi pertama, Yohanna T Sinambela
sebagai moderator memimpin diskusi mengenai pengelolaan kekayaan Negara dengan
baik. Seluruh narasumber menyampaikan pengetahuannya kepada peserta yang hadir,
mulai dari M Pramodya W mengenai Utilisasi dan Optimalisasi Aset Negara, Gunawan
Sulistyo mengenai Pemindahtanganan BMN, hingga Suharyanto mengenai Asuransi BMN.
Selanjutnya pada siang hari, sesi kedua
dipimpin oleh Dhyan V Suhendra selaku moderator. Melalui sesi ini peserta yang
hadir diberikan pemahaman mengenai proses bisnis layanan penilaian oleh Ali
Fahmi dan peningkatan kompetensi penilai pemerintah untuk layanan penilaian
yang lebih baik oleh Ferdha Hermanto.
Hari kedua rangkaian Asset Talk 2023 juga dibagi menjadi dua
sesi yang mengangkat tema ‘Pengelolaan dan Pengurusan Piutang Negara/Daerah’
dan ‘Pemanfaatan Teknologi Dalam Proses Pengelolaan BMN’.
Diskusi dalam sesi pengurusan piutang negara/daerah
dipimpin oleh moderator Siti Maghfirotun. Ada dua ketentuan peraturan
perundang-undangan yang dibahas dalam sesi ini yaitu PMK Nomor 163/PMK.06/2020
yang disampaikan oleh Papang Eko Nugroho dan PMK Nomor 137/PMK.06/2022 yang
disampaikan oleh Ahmad Afan Hakim. Antusiasme peserta yang hadir terlihat jelas
saat sesi tanya jawab dibuka.
Tak kalah dengan sesi pertama, sesi
kedua mengenai pemanfaatan teknologi dalam proses pengelolaan BMN juga berjalan
menarik dengan dipimpin oleh moderator Pandaraman Lumbantoruan. Para narasumber
berbagi informasi mengenai aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam proses
pengelolaan BMN, mulai dari aplikasi SIMAN V2 yang disampaikan oleh Annisa’
Muflikhatun Farikhah dan Adit Ichsan Prasetyo hingga aplikasi Lelang Indonesia
dalam peningkatan PNBP yang dipaparkan oleh Imam Ahmadi.
Hari terakhir rangkaian Asset Talk 2023 kembali dibagi menjadi
dua sesi yang mengangkat tema ‘Lelang DJKN: Inovasi Layanan Publik untuk
Meningkatkan Kepuasan Stakeholder/Masyarakat’
dan ‘Penangan Perkara’.
Pada sesi pertama, sebagai moderator,
Firman Yogantara memimpin diskusi mengenai pelayanan lelang. Narasumber yang
hadir yaitu Andri Dwinanto dan Imam Ahmadi menyampaikan banyak hal kepada
peserta yang hadir, mulai dari pelayanan lelang, prosedur, permasalahan, hingga
solusi atas permasalahan tersebut.
Selanjutnya sesi terakhir yang menutup
rangkaian Asset Talk 2023 dilaksanakan
hanya untuk pegawai internal wilayah Kanwil DJKN Kalimantan Barat. Retno Nur
Indah selaku moderator menggali dengan baik informasi seputar penangan perkara
dari dua narasumber yang hadir yaitu Sumarno dan Jesica Deviana.