Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bad Money Habits, Harus Kita Hentikan !
Perasanta Sibuea
Jum'at, 27 Januari 2023   |   1336 kali

Banyak dari kita tentu sudah menyusun resolusi di tahun 2023, upaya dan langkah praktis yang perlu kita implementasikan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Berhenti melakukan kebiasaan finansial yang buruk harusnya menjadi salah satu dalam daftar tersebut, jika ingin hidup lebih baik ,  lebih sejahtera, dan lebih bahagia.

Morgan Housel dalam bukunya “The Psychology of Money” mengatakan bahwa pada akhirnya kondisi keuangan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku seseorang terhadap uang, dibandingkan pengetahuan maupun tingkat pendidikan orang tersebut. Artinya orang dengan latar belakang ilmu pendidikan finansial tidak menjamin orang tersebut dapat mengelola keuangan dengan baik jika masih memiliki gaya hidup yang boros. Jadi tidak heran jika kita mendengar banyak orang-orang berpendidikan jadi korban investasi bodong, pegawai berpenghasilan tetap dikejar-kejar rentenir pinjaman online, tagihan kartu kredit ASN yang membludak, dan berbagai kasus lainnya. Itu semua soal perilaku keuangan, bukan lagi perihal kurang informasi dan ketidaktahuan.

Manusia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, berupaya lebih keras lagi untuk mendapatkan uang yang lebih banyak dalam memenuhi harapan-harapannya. Saat ini hustle culture semakin menggila. Gaya hidup dimana orang-orang bekerja super keras dan mendedikasikan hidup hanya untuk pekerjaan, sebagai ukuran kesuksesan. Bekerja super keras akan menjadi sia-sia jika tidak mampu mengelola keuangan dengan bijak. Pengorbanan akan tenaga pikiran dan waktu sangatlah sia-sia jika harus di trade-off dengan barang-barang mewah untuk memenuhi gengsi dan ekspektasi orang lain atas hidup.

Di era dunia sosial media banyak sekali orang yang “better than reality” terlihat “rich” namun  ternyata tidak memiliki “wealth”, terlihat kaya namun senyatanya tidak sejahtera. Rich relate dengan kekayaan yang dilihat orang lain pada diri kita ; rumah mewah, gonta-ganti mobil, liburan tak henti-henti, gadget terupdate, dan sebagainya. Namun wealth lebih mengarah ke seberapa aman kondisi finansial seseorang ; ketersediaan dana darurat, memiliki ekuitas yang jauh melebihi liabilitas, seberapa banyak simpanan yang dimiliki, dan sebagainya.

Lalu Kira-kira Bad Money Habits apa yang perlu dihentikan mulai dari sekarang?

1.      Tidak bersyukur, selalu membandingkan

Mengapa menempatkan perilaku ini di posisi pertama karena pada dasarnya tidak bersyukur menjadi akar permasalahan memburuknya perilaku manusia, juga dalam hal keuangan. Langit tidak ada batasnya, persaingan kekayaan tidak ada habisnya. Yakin mau merusak hidup dengan terus mempertahankan perilaku itu?

2.      Lupa Menabung

Berhentilah berpikir menabung jika ada sisa, menabunglah di awal. Tentukan jumlah yang reasonable dan konsisten lakukan itu setiap bulan. Menabung melatih kita untuk mendisiplinkan diri.

3.      Tidak punya budgeting

Hanya karena setiap bulan penghasilan masuk dengan ontime, jelas, dan pasti, bukan berarti kita bebas membelanjakan penghasilanmu tanpa tahu kemana saja alokasinya. Budgeting membantu kita untuk dapat mengontrol setiap pemasukan dan pengeluaran, dan kita dapat mengevaluasi setiap rupiah yang kita keluarkan apakah teralokasi untuk hal yang memang kita butuhkan saat ini, atau malah sebaliknya. Buat Financial goals jangka panjang yang ingin kamu raih untuk memotivasi diri mengelola keuangan dengan baik melalui implementasi good money habits setiap hari.

4.      Impulsive Buying

Sering sekali atas nama self-reward kita membelanjakan uang tanpa pertimbangan, tanpa kesadaran (mindfulness) dan pada akhirnya hanya muncul bill tagihan yang harus dibayar untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Jangan tambah masalah hidupmu dengan semudah itu menggesek kartu kredit untuk barang-barang yang  tidak sepenuhnya dibutuhkan, namun dibeli karena hasrat spontan, buatlah batas untuk self-reward.

5.      Hedonisme mengatasnamakan menikmati hidup

Tanpa sadar perilaku hidup bersenang-senang, bergelimang kemewahan menjadi value yang hidup dan dikejar masyarakat di zaman sekarang ini. Tanpa sadar juga ruang publik mendukung perilaku hidup seperti ini. Kerap kita lihat para influencer memamerkan kemewahan, membeli barang-barang impor dengan harga fantastis yang mana uangnya diperoleh dari mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah yang berkorban waktu dan kuota menyaksikan pertunjukan itu.

Masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan buruk yang sadar atau tidak sadar kerap kita lakukan. Menghentikan bad money habits memang tidak semudah membicarakannya, perlu melihat lebih lagi seberapa dalam kebiasaan buruk itu telah merusak hidup kita, dan harapannya mindset kita bisa berubah dan termanifestasi dalam perilaku selanjutnya menjadi good habit. Di masa kini kita akan dengan mudah dijajah kapitalis hanya karena bad money habits masih kita pertahankan. Take back control of our life, break our bad money habits sekarang!!!

Referensi :

Cruze Rachel, 2016, Love Your Life Not Theirs: 7 Money Habits for Living the Life You Want, Brentwood : Lampo Licensing

Housel Morgan, 2021, The Psychology of Money, PT Bentara Aksara Cahaya (copyright owner : Harriman House Ltd)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini