Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Memodernisasi Becak Siantar
Muhammad Gimor Rambe
Rabu, 14 September 2022   |   2323 kali

Tahukah Teman Kemenkeu, Kota Pematangsiantar dari dulu terkenal dengan salah satu ikon yang unik, langka dan mendunia?? Ya, Siantar punya Becak Siantar Asli (BSA), namun ternyata ikon ini mengalami permasalahan, yakni di ambang kepunahan.

Untuk Becak Siantar sendiri, bisa dikatakan jenis transportasi langka untuk zaman sekarang, becak ini berupa Sepeda Motor dengan tambahan roda dan bak penumpang di sampingnya. Bak penumpang itu pun didesain indah khas ornamen Siantar-Simalungun. Becak Siantar sarat nilai sejarah. Betapa tidak, sepeda motornya menggunakan Motor Birmingham Small Army (BSA) dengan kapasitas mesin 350 hingga 500 cc, motor pabrikan asal Inggris diproduksi sekitar tahun 1940-an. Kendaraan ini awalnya diperuntukkan sebagai kendaraan perang. BSA masuk Siantar di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, pada saat peralihan Tentara Jepang ke Tentara Sekutu (Belanda-Inggris) di Indonesia.

Pada saat tentara sekutu ditarik dari Kota Siantar, motor BSA ini ditinggalkan oleh tentara sekutu atau pemilik perkebunan. Sepeda Motor ini akhirnya terlantar dan tak bertuan, lalu oleh warga di modifikasi menjadi becak motor yang berfungsi sebagai moda transportasi andalan karena BSA memang handal dan garang menaklukkan kontur alam Siantar yang berbukit-bukit dan terjal. Hingga di tahun 1970-an, Becak Siantar (BSA) memasuki masa kejayaannya, berlalu-lalang dan selalu menjadi kenangan tersendiri di hati masyarakat Kota Pematangsiantar.

Beberapa saat yang lalu, Saya Berkesempatan  merasakan naik  Becak Siantar, Saya menaiki BSA 350 cc berwarna merah dari Pasar Horas, masih bisa dirasakan kondisi mesin  masih sangat oke, selama berkeliling ke tempat tempat-tempat wisata di Siantar, si  Abang Becak menceritakan nasib BSA yang kini mulai terhimpit akibat modernisasi becak motor produksi Jepang lainnya yg lebih  murah, tentunya lebih mudah ongkos pemeliharaan dan perawatan suku cadang, belum lagi serbuan  ojek online, di tambah lagi  pandemi covid seperti sekarang ini dengan kurangnya kunjungan  turis  ke Siantar yang biasanya sengaja datang ingin mencoba merasakan pengalaman naik becak Siantar BSA ini.

Sekilas curahan hati si Abang Becak menjadikan satu suara mewakili dari puluhan alasan kuat bagi banyak teman se-profesinya untuk menjual  Becak Siantar BSA dan beralih ke becak motor Jepang, terlebih  lagi  jenis motor  BSA ini banyak di buru para kolektor yang berani menawar dengan harga menggiurkan, sehingga kini keberadaan becak  Siantar terus mengalami pengurangan jumlah.

          Si Abang sempat berkelakar dan berkata kepada saya, saya yang seharusnya senang masih bisa merasakan becak Ikon Kota Siantar ini, karena mungkin di tahun- tahun mendatang becak Siantar ini akan benar-benar masuk museum sejarah dan hanya menjadi kenangan di tugu bersejarah.

          Sangat di sayangkan memang Teman Kemenkeu, apabila ucapan Si Abang Becak BSA ini menjadi kenyataaan, akan tetapi untuk tetap mempertahankan BSA Sebagai ikon kota, tentunya diperlukan solusi yang solutif memodernisasi BSA yang terkenal ini.

PPemerintah Kota Pematangsiantar telah memberikan perhatian khusus terhadap Modernisasi BSA sebagai salah satu ikon Kota. Karena memang sudah seharusnya kehadiran Pemerintah Kota bersinergi dengan berbagai pihak, baik itu kepada produsen BSA di Eropa, Provider Kendaraan online mencari jalan terbaik untuk mencegah kepunahan moda transportasi kebanggaan warga kota Siantar ini dan menjadikan becak Siantar salah satu moda transportasi wisata  bersejarah yang bisa di nikmati  para pelancong saat berkunjung ke Pematangsiantar.

Tindak lanjutnya, dapat melalui membuat regulasi pengawasan khusus, baik itu menjembatani dan membantu mempermudah pemiilik/Abang Becak BSA untuk memperoleh suku cadang serta memfasilitasi bengkel perawatan, tidak sembarangan memperjualbelikan kepada kolektor, mewadahi para pemilik dan pengemudi becak BSA untuk bisa bergabung dengan akomodasi/transportasi jaringan modern, menetapkan jalur/koridor wisata khusus BSA maupun tarif atas dan bawah yang benar-benar membuat Pengemudi Becak mampu memberdayakan kendaraannya serta penataan ulang sistem.

Dengan begitu, besar harapannya modernisasi Becak Siantar Asli (BSA) ini dapat berjalan lancar. Sehingga puluhan tahun ke depan, ikon Kota Siantar masih bisa dilihat dan dirasakan Teman Kemenkeu, terlebih dengan anak-cucu.

Diakhir kata, tentunya menyukseskan program pemerintah Berlibur di Negeri Sendiri, Saya anjurkan teman Kemenkeu untuk tidak melupakan Pematangsiantar (Siantar-red) di daftar wishlist mu yaa Teman Kemenkeu. Karena sebagai Kota Wisata, Siantar memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi -Tito, Sie HI Siantar- 

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini