Pekalongan - Selasa (25/07), KPKNL Pekalongan sebagai bagian dari Kementerian Keuangan Satu (Kemenkeu Satu) dengan dukungan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan bekerjasama dengan Museum Batik Kota Pekalongan mengadakan talk show dan lelang batik UMKM. Kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Jadi Museum Batik yang ke-17 ini merupakan bagian dari program stakeholder engagement Kementerian Keuangan yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam mendukung kemajuan organisasi.
Stakeholder engagement memiliki peran krusial dalam mencapai
kesuksesan dan berkelanjutan bagi organisasi. Saat ini, masyarakat lebih peduli
terhadap isu-isu lingkungan, sosial, dan etika dalam aktivitas perusahaan atau
pemerintahan. Dengan keterlibatan masyarakat, organisasi dapat menghindari
potensi konflik, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan positif dengan
para pemangku kepentingan. Melalui kolaborasi dengan Museum Batik Kota
Pekalongan, Kemenkeu Satu berupaya menjalin sinergi untuk memajukan batik dan
UMKM secara keseluruhan.
Talk show yang diadakan mengambil tema "UMKM,
Batik, dan Perekonomian Indonesia" digelar di Aula Museum Batik Kota
Pekalongan. Acara tersebut menghadirkan narasumber Prof. Dr. Hendrawan
Supratikno, Anggota Komisi XI DPR RI, dan Hj. Inggit Soraya, S.Sn, Ketua Dekranasda
Kota Pekalongan. Hadir juga dalam acara ini perwakilan Kemenkeu Satu di
lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Museum Batik Kota Pekalongan,
perwakilan dari sektor perbankan, pelaku usaha batik Pekalongan, serta
akademisi jurusan batik.
Akhmad
Asror, M.Hum, Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, menyampaikan ucapan
terima kasih atas dukungan dan partisipasi Kemenkeu Satu dalam merayakan Hari
Jadi Museum Batik Kota Pekalongan yang ke-17, sehingga acara tersebut menjadi
lebih meriah.
Tri Wahyuningsih
Retno Mulyani, Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DIY turut hadir dan memberikan keynote speech. "Kemenkeu Satu aktif mendukung pertumbuhan UMKM melalui digitalisasi dan
globalisasi untuk mencapai Indonesia Maju. DJKN, sebagai bagian dari Kemenkeu
Satu, memiliki program Kedai Lelang UMKM sebagai alternatif penyaluran dan
pemasaran produk UMKM." ujarnya.
Prof.
Dr. Hendrawan Supratikno dalam paparannya berjudul "UMKM Pasca-Covid: Menciptakan Momentum Baru" menyampaikan bahwa UMKM memainkan peran penting
dalam menyerap tenaga kerja yang besar, mencakup daerah terisolir, berfungsi
sebagai ajang pelatihan kewirausahaan, dan memiliki hambatan masuk dan keluar
yang rendah. Namun, UMKM juga menghadapi tantangan besar, sehingga perlu
mencari "Game Changers" agar tetap bertahan dan berkembang.
Sementara
Hj. Inggit Soraya, S.Sn, membahas Peran Dekranasda dalam pengembangan UMKM di
Kota Pekalongan. "Dalam upaya meningkatkan kinerja UMKM, Dekranasda Kota
Pekalongan banyak memberikan pelatihan-pelatihan dan memfasilitasi UMKM untuk dapat meningkat
ke jenjang lebih tinggi. Fasilitas tersebut antara lain berupa showroom representative,
ruang live shopping, pelatihan
digital marketing, kemasan, ecoprint,
industri ramah lingkungan, serta berbagai promosi pameran lokal dan nasional,
serta pendampingan, monitoring, dan evaluasi bagi UMKM." ungkap Inggit.
Puncak
dari acara tersebut adalah sarasehan yang diisi dengan peragaan busana batik
Kota Pekalongan dan lelang produk UMKM yang dipimpin oleh pejabat lelang, Eka
Widayanta. (Penulis: Ely Sri M)