Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Mengenal GRIT, Kombinasi Kekuatan Passion Dan Ketabahan Untuk Sukses Di Dunia Kerja
Ratih Prihatina
Senin, 23 Mei 2022   |   23641 kali

Beberapa tahun yang lalu, saat masih bertugas di Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, atasan langsung menyampaikan pendapatnya kira-kira seperti ini : “Saya tuh mending dapat anak buah yang biasa saja tapi rajin daripada yang pinter banget tapi susah diajak kerja”. Saya agak kesulitan mengingat-ingat awal mula dari pembicaraan tersebut, atau memang atasan saya itu sekedar tiba-tiba menyampaikan isi kepalanya karena terpicu hal tertentu.

Selama ini banyak contoh orang-orang sukses yang ada di sekitar kita, yang tampaknya mereka semua sukses karena bakat dan kecerdasan yang luar biasa atas bidang yang ditekuni. Tetapi beberapa penelitian malah membuktikan bahwa bakat dan kecerdasan saja belum tentu bisa menentukan kesuksesan seseorang. Bahkan sebaliknya, bakat itu sendiri mampu menurunkan kualitas kinerja seseorang, dan tes bakat dan kepribadian yang ada saat ini cenderung lemah dalam mengukur potensi diri seseorang yang sebenarnya.

Definisi GRIT

Istilah GRIT pertama kali diperkenalkan oleh seorang profesor psikologi bernama Angela Duckworth dari University of Pennsylvania. Angela memperkenalkan Grit sebagai salah satu bagian personaliti yang lebih tinggi dan faktor untuk memperoleh pencapaian. Grit bukan hanya sekedar bekerja keras, tapi usaha yang panjang untuk mendapatkan sesuatu. Kepribadian Grit berkaitan dengan “Growth Mindset”, yang merupakan sebuah pola pikir untuk terus tumbuh, berani menerima tantangan dan senang belajar akan hal-hal baru.

“Growth Mindset” diperkenalkan oleh Dr Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi dari Stanford University.  Dr Carol S. Dweck  memperkenalkan dua kategori mindset yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir tumbuh). Menurutnya, pola pikir seseorang dapat dilihat dari kebiasaannya, terutama dari reaksinya pada kegagalan. Seseorang yang percaya bahwa kemampuan, karakter, potensi dan intelegensi yang dimiliki bersifat bawaan dan tidak dapat berubah disebut memiliki fixed mindset. Sebaliknya, seseorang yang percaya bahwa mereka dapat mengembangkan kemampuan, karakter, potensi, dan intelegensinya dengan usaha dan ketekunan disebut memiliki growth mindset.

Bakat - yang juga berarti seberapa cepat kita mampu mengembangkan sebuah keterampilan tentunya juga sangat penting. Namun, faktor upaya (effort) akan lebih menentukan dalam mencapai kesuksesan. Selain dapat mengasah bakat menjadi keterampilan, effort juga bisa melahirkan produktivitas atau keberhasilan dari keterampilan tersebut.

Dalam bukunya berjudul Grit - Why Passion and Resilience are The Secrets to Success, Angela Duckworth menyatakan bahwa individu dengan kegigihan (grit) tinggi, ketika dihadapkan dengan perasaan kecewa dan bosan pada sesuatu, tidak akan mengubah haluan atau memilih mundur. Grit membuat kita menggeluti suatu bidang yang kita minati sehingga kita setia dengan bidang tersebut. Grit bukanlah tentang jatuh cinta kepada suatu bidang, tetapi kemampuan untuk senantiasa bertahan pada bidang tersebut. Semangat itu lazim, ketahanan bersemangat itu jarang.

Memperkembangkan GRIT

Seperti setiap aspek karakter psikologis, Grit ternyata dapat dilatih. Terdapat 4 (empat) aset psikologis yang membentuk Grit. Setiap komponen dari aset ini dapat dikembangkan oleh diri kita sendiri (dari dalam ke luar) atau dengan bantuan lingkungan sekitar kita (dari luar ke dalam) :

Memperkembangkan Grit Dari Dalam Diri Kita Sendiri

Bertentangan dengan pendapat umum, minat, hasrat dan panggilan hidup kita ternyata bukanlah sesuatu yang sudah ada semenjak kita lahir; ketiga hal tersebut berkembang melalui proses pemupukan seiring kita beranjak dewasa. Grit paragons (para teladan Grit) tidak semerta-merta menemukan hasratnya begitu saja, atau langsung jatuh cinta pada pekerjaannya begitu saja. Bahkan, mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun mengeksplorasi berbagai macam minat sebelum menentukan dan fokus pada bidang tertentu. Sembari mengembangkan, berlatih dan mengasah keterampilan tersebut, mereka juga berusaha memahami lebih mendalam dan mengapresiasi hasil kerja dan usaha mereka hingga hal-hal tersebut terasa menjadi sebuah hasrat dan panggilan batin. Cara Mengembangkan Grit dari diri sendiri (dari dalam) :

  1. Menemukan minat : Pada tahap awal, kebanyakan orang belajar dan berlatih suatu hal untuk dinikmati saja, bukan untuk tujuan pengembangan karir jangka panjang. Minat yang sebenarnya akan berkembang seiring waktu berjalan, dan lahir dari perpaduan antara usia, pengalaman hidup, serta dukungan dari orang sekitar mereka.
  2. Mengasah minat melalui praktik : Seorang psikolog kognitif, Anders Ericsson mengemukakan bahwa para ahli mampu menguasai bidangnya masing-masing diakrenakan melalui praktik dan latihan secara konsisten.
  3. Menentukan intensi atau tujuan (purpose) : Orang yang padat dengan Grit memiliki rasa ingin berbagi dan berkontribusi yang tinggi terhadap sesama. Mereka biasanya menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan minat dan bakatnya, sebelum menentukan tujuannya (purpose) dalam hidup mereka.
  4. Memupuk harapan : harapan dapat membantu kita untuk terus berjuang, serta dapat memberikan kita kekuatan untuk bangkit dan terus maju.

Memperkembangkan Grit Dengan Bantuan Lingkungan Sekitar (Dari Luar)

Kita juga bisa menggunakan bantuan dari luar diri kita untuk memperkembangkan dan memupuk Grit bagi kita sendiri atau bagi orang lain, yakni dengan cara :

  1. Memberikan didikan dan asuhan untuk mencapai Grit : Duckworth mengemukakan bahwa didikan dan asuhan orang tua sangat penting untuk memupuk Grit pada generasi selanjutnya. Grit paragons yang dia wawancarai, memiliki setidaknya satu orang yang pada waktu dan cara yang tepat memotivasi dan mendorong dirinya untuk dapat terus melangkah maju.
  2. Menyediakan wadah dan ruang untuk terus berlatih untuk mempunyai Grit : Grit dan daya juang menindak lanjuti memiliki keterkaitan yang erat. Daya juang untuk menindaklanjuti adalah salah satu penentu utama apakah seseorang akan mampu meraih capaian yang tinggi dalam hidupnya.
  3. Memperkembangkan budaya Grit : Budaya di sini mengacu pada norma dan nilai umum yang disepakati secara bersama. Budaya akan membentuk identitas diri seseorang, cara pandang, serta bagaimana seseorang tersebut berpikir dan bertindak.

Alasan Mengapa GRIT Penting Di Dunia Kerja :

  1. Grit Membuat Kita Lebih Mengenali Diri Sendiri : Ketika kita memiliki Grit tinggi, kita akan mencari tahu apa yang benar-benar kita minati, bahkan menekuninya sampai mahir. Dari ketekunan mengasah sesuatu yang menjadi minat  itulah, kita akan menyadari apa yang sesungguhnya ingin diraih. Artinya, grit menjadi hal penting ketika kita memasuki dunia kerja. Dengan mengetahui minat, kita akan memilih pekerjaan yang bisa membuat selalu bersemangat menjalaninya meski banyak tantangan menghadang.
  2. Grit Memberi Kesempatan yang Sama pada Setiap Orang : Kesuksesan itu bukan hanya milik orang yang berbakat. Faktanya, banyak orang yang berbakat bisa dikalahkan oleh mereka yang tekun dan memiliki semangat tinggi, serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Inilah pentingnya Grit di dunia kerja. Meski seseorang tidak berbakat pada suatu bidang, namun ia tahu betul apa yang ia sukai dan mempelajarinya hingga mahir, maka ia juga punya kesempatan yang sama untuk sukses dalam pekerjaannya.
  3. Grit Akan Membuat kita “Tahan Banting” : Memiliki impian besar berarti kita harus “tahan banting” dalam menghadapi setiap tantangan. Semakin tinggi impian, maka semakin banyak tantangan yang akan dihadapi. Dengan Grit yang tinggi, kita akan tetap bertahan pada apa yang disukai. Pengalaman gagal tak lantas membuat menyerah dan berhenti. Tapi justru menjadikannya pembelajaran untuk bisa bangkit dan mengejar impian kembali. Ketika seseorang pernah gagal dan berusaha bangkit kembali, maka di sana hadir social emotional learning yang pada akhirnya membuahkan grit untuk orang tersebut. Social emotional learning merupakan proses pengembangan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonal yang terbentuk dari pengalaman tertentu pada seseorang.
  4. Grit Meningkatkan Fokus : Alasan lainnya mengapa Grit penting di dunia kerja, yaitu Grit membantu untuk fokus hingga tujuanmu tercapai. Kita akan tahu apa yang ingin dicapai, sehingga hanya mengerjakan hal-hal yang memang perlu dilakukan untuk mewujudkan apa yang ingin dicapainya, tanpa banyak terganggu dengan urusan lain di luar tujuannya.
  5. Menjadikan Kita sebagai Aset Berharga Perusahaan : Di dunia kerja, karyawan yang berbakat sekalipun bisa kalah dengan karyawan yang tekun dan mau terus belajar. Tanpa kegigihan dan ketekunan, orang yang berbakat bisa saja menyerah di tengah jalan saat menemui situasi sulit. Pada saat seperti itulah, perusahaan akan menilai siapa saja pegawainya yang mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi perusahaan, bahkan bertahan dalam situasi sulit. Dari sana perusahaan akan tahu bahwa siapa pegawainya yang bisa diandalkan dan akan menjadi aset berharga untuk mengembangkan perusahaan.

Kembali ke percakapan saya dengan atasan langsung di paragraf awal, saya membenarkan pendapat beliau yang tentunya hasil dari pengalamannya pribadi setelah beberapa tahun menjabat sebagai eselon IV (pejabat pengawas) berkeliling di beberapa kantor. Tapi saya berandai, kombinasi bakat kecerdasan dan ketekunan ketabahan-lah yang akan melahirkan insan luar biasa sebagai aset penting untuk sebuah instansi.

Berkaitan dengan Grit dalam lingkungan kerja, dari pengalaman dan pengetahuan kerja selama periode tertentu, kita akan menentukan karir apa yang diminati dan memperdalam keahlian/keterampilan kita di bidang tersebut. Apakah kita menginginkan berkarir dalam jabatan fungsional seperti Fungsional Penilai Pemerintah, Pranata APBN, Pelelang, Arsiparis dan lain-lain, atau malah kita mempunyai passion tujuan jangka panjang untuk duduk dalam jabatan struktural.

 

(Ratih Prihatina, Pelaksana Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Pekalongan)

 

Sumber :

https://tugu.com/artikel/5-alasan-pentingnya-grit-di-dunia-kerja

https://www.kompas.com/edu/read/2021/03/05/105500271/grit-pilar-untuk-meraih-sukses?page=all

https://www.studilmu.com/blogs/details/menerapkan-grit-di tempatkerja

https://id.wikipedia.org/wiki/Grit

Duckworth, Angela (2018). Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. cover belakang. ISBN 9786020620930.

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini