Pangkalpinang – Perwakilan Kementerian
Keuangan Prov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengadakan Press Conference Kinerja fiskal dan
ekonomi regional Prov. Babel realisasi sampai dengan 31 Januari 2024
bertempat di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Prov.
Kep. Babel pada Kamis (29/02/2024).
Acara dilakukan secara hybrid dihadiri
oleh para pejabat Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan Kep. Babel, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Selatan, Jambi dan Babel, Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Prov. Kep Babel, Perwakilan Bank
Indonesia Prov. Kep. Babe, BPS Babel, KPPBC Pangkalpinang, KPPBC Tanjungpandan,
KPP Pratama Pangkalpinang, KPP Pratama Bangka, KPKNL Pangkalpinang, KPP Pratama
Tanjungpandan, KPPN Pangkalpinang, KPPN Tanjungpandan, para awak media dan
undangan lainnya.
Acara dibuka dan dimoderatori oleh
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan
Anggaran II Kanwil DJPB Prov. Kep. Babel
Zamrud Utami. Selanjutnya Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Prov. Kep.
Babel Edih Mulyadi memberikan sambutan sekaligus memaparkan perkembangan Fiskal dan Ekonomi
Regional Prov. Babel realisasi sampai dengan 31 Januari 2024.
“Kinerja fiskal awal tahun 2024 dukung
momentum kelanjutan pemulihan ekonomi regional Bangka Belitung yang masih tetap
solid dengan memahami manfaat APBN bagi masyarakat agar dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien.,” kata Edih.
Awal Tahun 2024 menjadi momentum dalam
kesinambungan fiskal dalam rangka menjaga stabilitas kondisi sosial dan
perekonomian regional. Kinerja pendapatan Negara sebesar Rp 283,98 Miliar atau 7,64
persen dari target. Realisasi Belanja Negara pada sebesar Rp 884,61 Miliar atau telah mencapai 8,82 persen dari pagu yang di
tetapkan.
Dari segi Penerimaan Perpajakan,
realisasi sampai awal tahun 2024 mencapai sebesar Rp 266,1 Miliar. Penerimaan
Pajak mencapai 7,56 persen dari target serta tumbuh sebesar 1,69 persen
dikarenakan setoran dari jenis pajak PPN DN pada sektor pemerintah atas bidang
konstruksi dan pembangunan jalan.
Pertumbuhan penerimaan
pajak di tahun 2024 tidak setinggi dibandingkan tahun 2023, disebabkan kenaikan
tarif PPN 11 persen pada periode Januari
2023 terhadap Januari 2022 dan perbedaan realisasi PBB tahun lampau yang
dibayar di tahun 2023. Empat kelompok pajak utama tumbuh, hal ini didorong oleh
kondisi ekonomi wilayah Babel yang tetap positif.
Dari sisi Kepabeanan
dan Cukai, Penerimaan utama Bea Cukai Pangkalpinang adalah dari Bea Masuk yaitu
impor Anthracite dan Graphite Rod. Penerimaan Bea Cukai Pangkalpinangpada bulan
Januari bersumber dari Bea Masuk Rp117,58 juta dari importasi Graphite Rod,dan
lainnya. Penerimaan utama Bea Cukai Tanjung Pandan adalah dari Bea Keluar yang
utamanya berasal dari Ekspor Produk Turunan CPO yaitu RBD Palm Olein dan Palm
Kernel Expeller.
Sementara itu, Capaian
realiasi PNBP pada tahun 2024 telah mencapai 14 persen dari target atau
terealisasi Rp17,58 Miliar, turun 27,63 persen (yoy). Penurunan realisasi
dipengaruhi oleh perlambatan signifikan Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset,
Dan Teknologi. Namun,beberapa jenis PNBP Lainnya terutama Pendapatan Kesehatan,
Perlindungan Sosial, dan Keagamaan mengalami pertumbuhan sebesar 32,36 persen
(yoy) yang bersumber dari satker-satker kantor pertanahan lingkup Prov. Babel
terkait pendapatan ijin SHGB, serta satker Barantan atas pendapatan jasa
karantina dan Biddokes atas pendapatan dari BPJS Kesehatan.
Paparan dilanjutkan oleh masing-masing
satker Kemenkeu Babel terkait capaian kinerja
dan isu strategis terkini. Isu terkait Pengelolaan BMN, Piutang Negara
dan lelang disampaikan oleh Kepala KPKNL Pangkalpinang Rahmat Effendi.
“Capaian PNBP dari pengelolaan asset, pitang negara dan lelang baru mencapai Rp 121,62 juta, data in
baru dari lelang karena belum tersedia data lengkap dari OMSPAN,” kata Rahmat.
“Dari segi pengelolaan Barang Milik Negara, jumlah Satuan kerja pada KPKNL Pangkalpinang sebanyak 298 satker. Jumlah Aset BMN yang dikelola oleh KPKNL Pangkalpinang 31 Desember 2023 senilai Rp11.285.525.295.106,00 (Rp11,2 T). Nilai Aset terbesar berupa Aset Tanah Rp6.468.476.542.721 atau 57,31 persen, Aset Jalan dan jembatan Rp1.501.030.528.931 atau 13,3 persen, Aset Bangunan Air Rp1.414.073.629.439 atau 12.52 persen,” ujarnya.
Hasil pengelolaan BMN berasal dari Penjualan Barang rampasan/ tegahan dari Kejaksaan Tinggi Tanjung Pandan berupa kendaraan bermotor (roda dua dan roda empat) yang dilakukan penjualan melalui lelang sebesar Rp37.600.000.
BMN pada Provinsi Bangka Belitung yang digunakan sebagai Underlying Asset SBSN per 31 Januari 2024 senilai Rp1.118.386.323.50 senilai Rp1.118.386.323.500 pada Provinsi. Proyek pada Provinsi Bangka Belitung yang digunakan sebagai Underlying Asset SBSN per 31 Januari 2024 senilai Rp8.445.149.305.959. Bangka Belitung yang digunakan
Selanjutnya
acara press conference dilanjutkan
dengan tanggapan dan tanya jawab dari awak media. (wdp)