Pangkalpinang – Perwakilan Kementerian
Keuangan Prov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengadakan media briefing Kinerja fiskal dan
ekonomi regional Prov. Babel periode triwulan IIl tahun 2023 bertempat di
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Prov. Kep.
Babel pada Jumat (27/10/2023).
Acara dilakukan secara hybrid dihadiri oleh para pejabat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera
Selatan dan Kep. Babel, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Sumatera Bagian Timur, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera
Selatan, Jambi dan Babel, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Prov. Kep Babel, Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kep. Babel, BPS Babel, KPPBC
Pangkalpinang, KPPBC Tanjungpandan, KPP Pratama Pangkalpinang, KPP Pratama
Bangka, KPKNL Pangkalpinang, KPP Pratama Tanjungpandan, KPPN Pangkalpinang, KPPN
Tanjungpandan, para awak media dan undangan lainnya.
Acara dibuka dan dimoderatori oleh Kepala
Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPB Prov. Kep. Babel Zamrud Utami.
Selanjutnya Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Prov. Kep. Babel Edih
Mulyadi memberikan sambutan sekaligus memaparkan perkembangan Fiskal dan Ekonomi
Regional Prov. Babel periode triwulan IIl tahun 2023.
“Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung
pada TW II 2023 sebesar 5,13 persen (yoy) dan Inflasi bulan September 2023 Bangka
Belitung meningkat 3,55 persen (yoy), sedangkan Neraca Perdagangan
Babel surplus sebesar USD 139,06 juta,” kata Edih.
Di tengah turbulensi global, kinerja
fiskal regional Bangka Belitung s.d 30 September mengalami kontraksi yang
dipengaruhi oleh penurunan harga sawit dan timah sebagai komoditas utama. APBN
di regional Bangka Belitung berperan penting sebagai shock absorber dan
membangun kebijakan tepat di daerah. Sektor penerimaan yang dinamis perlu
didukung dengan arah kebijakan belanja negara yang difokuskan untuk penguatan spending
better dalam mendukung transformasi ekonomi dan antisipasi ketidakpastian.
“Kinerja belanja negara yang mengalami pertumbuhan mendorong defisit anggaran s.d. akhir September sebesar Rp4,78 triliun dan telah mencapai 70,31 persen dari target 2023,” tambahnya.
Paparan dilanjutkan oleh masing-masing
satker Kemenkeu Babel terkait capaian kinerja dan isu strategis terkini. Isu terkait Pengelolaan
BMN, Piutang Negara dan lelang disampaikan oleh Kepala KPKNL Pangkalpinang
Rahmat Effendi.
“Per 30 September 2023, secara umum
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pangkal Pinang Tahun 2023 Naik
199 persen dibandingkan periode yang sama di Tahun 2022. Kenaikan signifikan PNBP
Aset terjadi karena pada bulan September terdapat lelang barang rampasan Kejaksaan
Negeri Bangka berupa pasir bijih timah seberat 73 ton, yang laku dilelang
sebesar Rp11 miliar,” kata Rahmat.
Sampai dengan 30 September 2023, realisasi
PNBP dari Pengelolaan Piutang Negara sebesar Rp118,04 juta. PNBP Lelang di
Pangkal Pinang terbesar berasal dari lelang Eksekusi yaitu sebesar 79,1 persen
dari total PNBP. Diikuti oleh PNBP dari lelang Pegadaian (14,8 persen), Lelang
Non Eksekusi Sukarela (4,5 persen), dan Lelang Non Eksekusi Wajib (1,7 persen).
“Berdasarkan Frekuensi dan Pokok Lelang, Lelang Pasal 6 UUHT merupakan yang tertinggi. Dari total Pokok Lelang Rp78,6M dan 395 adalah lelang UUHT atau sebesar 52 persen dari total keseluruhan pokok lelang. Sedangkan frekuensi Lelang UUHT sebesar 81 persen dari total keseluruhan pelaksanaan lelang,” ujarnya.
Selanjutnya
acara media briefing dilanjutkan dengan tanggapan dan tanya jawab dari awak
media. (wdp)