Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bintal Ideologi: Mengenal Teladan Pahlawan dalam integritas
Elisabeth Sangayu Puthu Krisnawati
Senin, 25 Maret 2024   |   56 kali

Mempertahankan integritas bukan perkara mudah, apalagi jika godaan korupsi muncul di depan mata. Butuh keteguhan hati untuk memegang nilai-nilai integritas agar godaan bisa ditepis. Para tokoh bangsa sudah membuktikannya, bahwa korupsi harus dilawan mulai dari diri sendiri.

Kisah-kisah soal kejujuran para tokoh bangsa ini layak menjadi teladan bagi kita agar tetap semangat melawan korupsi. Cerita-cerita mereka juga menjadi bukti bahwa korupsi tidak pernah mendapat tempat dalam sejarah. Korupsi, tidak akan pernah menjadi budaya di negeri ini.

Kegiatan pembinaan mental KPKNL Pangkalan Bun yang dilaksanakan pada Jumat (22/03) merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk menerapkan work-life-balance antara pekerjaan dengan kesehatan mental para pegawai. Pembinaan mental yang dibawakan oleh Rintyana Dewi selaku Kepala Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Pangkalan Bun mengangkat tema Kisah-Kisah Teladan Berintegritas Para Tokoh Bangsa.

Dalam kesempatannya, Rintyana menjelaskan kisah-kisah mengenai kejujuran yang diteladani dari tokoh bangsa Indonesia yang dapat menjadi inspirasi bagi para pegawai bahwa integritas harus ditanamkan dari diri sendiri dan harus dibawa dimanapun dan kapanpun.

Dirangkum dari Pusat Edukasi Anti Korupsi KPK, berikut merupakan kisah teladan dari para tokoh bangsa yang berintegritas.

"Banyak tokoh bangsa kita yang dapat diteladani sikap integritasnya, yang pertama ada H. Agus Salim,"kata Rintyana.

"Sejak muda H. Agus Salim integritasnya sudah terlihat, salah satunya ketika dia menolak pengalihan beasiswa dari Belanda karena merasa bukan hasil jerih payahnya," tambahnya.

"Tokoh selanjutnya adalah Hoegeng Imam Santoso, Kepala Kepolisian Republik Indonesia periode 1968–1971. Teladan integritas dari tokoh Hoegeng adalah beliau meminta istrinya untuk menutup toko bunga sehari sebelum pelantikannya sebagai Kepala Djawatan Imigrasi 1960-1965. Hal tersebut beliau lakukan supaya orang-orang tidak memesan bunga pada toko miliknya, karena beliau merasa hal tersebut tidak adil dengan penjual bunga yang lain," kata Rintyana.

"Kemudian tokoh yang berintegritas lainnya adalah Ir. Soekarno. Sikap integritas beliau dapat dilihat ketika hendak meninggalkan istana bersama anak-anaknya. Dalam ceritanya, beliau mengungkapkan kepada anaknya untuk tidak mengambil barang-barang berupa lukisan atau yang lainnya karena barang tersebut adalah milik negara. Hal tersebut juga Ir. Soekarno sampaikan kepada ajudannya," lanjut Rintyana.

"Dari teladan integritas tokoh-tokoh bangsa kita, sudah sepatutnya kita juga ikut menjaga integritas dalam diri kita masing-masing," pungkasnya. (Seksi Hukum dan Informasi)
Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini