Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Segitiga Eksposure: Elemen Dasar dalam Seni Fotografi
Elisabeth Sangayu Puthu Krisnawati
Selasa, 19 Desember 2023   |   1117 kali

Perkembangan dunia di bidang teknologi bertumbuh sangat pesat. Dengan perkembangan ini, berbagai aspek kehidupan manusia menjadi sangat mudah dan semakin ringkas. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan secara pesat pada era kini adalah kamera. Berbagai macam kamera dengan berbagai model dan fitur banyak dijual secara luas dan mudah didapatkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Meskipun demikian, sebagai penikmat seni fotografi tentunya perlu skill dalam memahami seluk beluk kamera. Salah satu diantaranya adalah setting kamera yang digunakan dalam dunia fotografi. Setting kamera berbeda-beda tergantung jenis dan kemampuan fitur yang tersedia dalam kamera, tetapi ada elemen dasar yang perlu dipahami dan dipelajari sebelum terjun ke dalam dunia fotografi, yaitu segitiga eksposure.

Menurut Dharsito (2016) eksposure adalah banyaknya jumlah cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera, yang ditentukan dari berapa lama rentang waktu dalam menangkap cahaya, lebar bukaan lensa, sensivitas sensor, dan tingkat keterangan dari skenario yang dipotret. Selain itu eksposure juga seringkali dianggap sebagai tingkat keterangan dari sebuah foto. Eksposure ini terdiri atas tiga unsur utama yaitu diafragma atau yang sering disebut apperture atau bukaan lensa, Shutter Speed, dan ISO. Unsur ketiganya disebut segitiga eksposure yang saling berinteraksi dan perubahan pada salah satu unsur dapat berpengaruh pada unsur yang lain.

Diafragma atau aperture adalah pengaturan seberapa besar kecil bukaan lensa. Semakin besar angka diafragma, semakin kecil bukaan lensa. Aperture diibaratkan seperti membuka jendela rumah, semakin lebar jendela terbuka maka semakin banyak cahaya yang masuk. Aperture sempit tertulis dengan angka pembagi yang besar, misal f/16, f/11, ataau f/22 sehingga jumlah cahaya yang masuk melalui lensa berkurang, eksposure lebih redup. Semakin kecil f-number memberikan dampak area fokus semakin sempit, yang disebut dengan istilah Depth of field atau disebut foto bokeh yaitu foto dengan latar yang blur.

Shutter Speed adalah pengaturan yang mengatur rentang waktu jendela di depan sensor terbuka ketika menerima cahaya yang kemudian menutup kembali. Semakin lama shutter speed terbuka, semakin banyak intensitas cahaya yang masuk ke dalam sensor, sehingga foto yang dihasilkan menjadi lebih terang. Shutter speed diukur dengan satuan ā€œSā€ yang berarti detik dan standar kecepatan dinyatakan dalam 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/8, 1/2, dan 1. Shutter speed dengan angka pembagi yang besar, misal 1/1000 atau 1/8000 mampu menangkap objek yang sedang bergerak, membekukan gerakan, dan menghasilkan gambar yang jernih. Sebaliknya, dengan pengaturan shutter speed yang lambat, maka objek terlihat semakin tidak fokus atau blur, karena yang terekam adalah gerakan dari objek, hal itu juga disebut slow motion atau movement.

ISO adalah pengaturan yang mengatur tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Ukuran standar ISO yaitu 100,200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, 128000. ISO yang rendah membutuhkan lebih banyak pencahayaan, sehingga perlu aperture yang lebih lebar, atau shutter speed yang lebih lambat. Dengan menangkap cahaya yang lebih banyak maka foto yang dihasilkan akan lebih jernih dan hampir tanpa bintik atau noise. Sehingga kesimpulan dari pengaturan ISO adalah semakin banyak cahaya di sekitar objek yang tersedia maka ISO perlu diturunkan, sebaliknya jika cahaya di sekitar objek minim atau gelap maka ISO perlu dinaikkan.

Pada dasarnya setiap kamera telah dibekali berbagai fitur pengaturan dalam menghitung eksposure secara otomatis. Namun, pola perhitungan otomatis pada fitur kamera tersebut berbeda dengan keinginan manusia yang mengandalkan perasaan dan jiwa seni dalam merespon objek foto. Sehingga skill fotografi perlu tetap diasah untuk mengatur kreatifitas dalam memainkan segitiga eksposure dalam fotografi. (Seksi HI KPKNL Pangkalan Bun)

 

Sumber:

Pixels. (2023). Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar dan Teknik Kreatifnya, https://www.pixel.web.id/segitiga-exposure/. Diakses 19 Desember 2023

Dharsito, Wahyu. 2016. Dasar Fotografi Digital 3 Menguasai Exposure. Jakarta: Elex Media Komputindo

Maryono. 2015. Pedoman Editing Alihmedia Hatta Corner. Yogyakarta: Perpustakaan UGM. http://masyono.staff.ugm.ac.id/category/digitalisasi/, 19 Desember 2023 pukul 09:34 WIB

             Maryono. 2017. Teknologi Alih Media dan Penyelamatan Isi Buku Langka. Jurnal Pustaka Ilmiah, Volume 4 Nomor 1, Juni 2017. https://jurnal.uns.ac.id/jurnalpustakailmiah/article/download/33648/22214 diakses 19 Desember 2023

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini