“Melalui rapat ini diharapkan tercipta frame yang sama antara pemilik risiko dan para koordinator risiko dalam menerapkan Manajemen Risiko di lingkungan KPKNL Palu,” ungkap Rachmat Kurniawan. Lebih lanjut, beliau menjelaskan tujuan manajemen risiko di KPKNL Palu untuk memetakan gangguan-gangguan yang dapat menghambat tujuan yang dituangkan dalam sasaran strategis yang telah ditetapkan pada KPKNL Palu.

Pemilik risiko dan para koordinator risiko sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal ini terlihat dengan diskusi yang dinamis untuk menentukan risiko, level risiko dan risiko kunci serta langkah penanganan untuk menurunkan dampak risiko. Dalam rapat ini telah berhasil ditetapkan 18 risiko, selanjutnya risiko yang perlu ditangani adalah risiko yang termasuk ke dalam level 3 (sedang) keatas dengan besaran risiko minimal 12-15 sebanyak 6 (enam) risiko sedangkan risiko level 2 ke bawah  hanya membutuhkan upaya untuk menjaga kestabilan level risiko dimaksud .

Di akhir acara, Rachmat berharap agar segenap jajaran KPNL Palu dalam melakukan mitigasi risiko agar tetap berpedoman pada ketentuan dan aturan yang ada serta didokumentasikan dengan baik. “Saya minta kepada Seksi KI dapat mengagendakan kegiatan ini secara berkala, dan kepada Seksi Hukum dan Informasi agar dapat mempublikasikan di Media Keuangan sehingga kita dapat mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan dalam meraih target yang ditetapkan,” tutupnya.

(tex:Angky M. Foto:Buang MD)