Palangka Raya - Bulan Ramadan merupakan waktu yang
tepat untuk setiap insan melaksanakan metamorfosa takwa. Hal tersebut
disampaikan oleh Ustadz Ilyas Alkahadi dalam tausiyah yang diadakan dalam
rangka pembinaan mental Bulan Ramadan bersama para pegawai dan keluarga besar pegawai
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palangka Raya pada Selasa,
(5/6) di Musala KPKNL Palangka Raya. Acara yang dimulai pukul 16.15 WIB ini didahului
dengan pembukaan oleh Kepala Subbagian Umum KPKNL Palangka Raya Dede
Fakhruddin, dan pembacaan ayat Surat Al Anfal ayat 2-4 oleh Sayyidah dan Wilih
Izza.
Ustadz Ilyas menjelaskan bahwa ruang lingkup takwa terdiri
dari hubungan manusia kepada Allah SWT, hubungan manusia kepada diri sendiri,
hubungan manusia kepada sesama, dan hubungan manusia kepada lingkungan. Hubungan
manusia dengan Allah SWT menggambarkan seberapa dekat perasaaan manusia dengan
Tuhannya. Seperti kisah Umar bin Khattab yang yang selalu bergetar dan menangis
ketika mendengar nama Allah SWT disebut. “Hal tersebut telah tercantum dalam QS
Al-Anfal ayat 2 yang mengatakan bahwa apabila dibaca nama Allah seorang muslim
akan bergemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat Allah maka seorang muslim
akan bertambah imannya,” terangnya.
Selanjutnya, hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Hubungan ini tercermin ketika seorang muslim selalu menyucikan dirinya sendiri.
Salah satu cara menyucikan diri yaitu dengan mengendalikan hawa nafsu. Ruang
lingkup berikutnya yaitu hubungan manusia dengan sesama. Islam menganjurkan
seorang muslim untuk selalu bermuamalah kepada sesama, misalnya dengan salam
dan senyum. Dengan mengucapkan salam, seorang muslim telah memberikan jaminan
keselamatan kepada muslim lainnya. Lebih lanjut, senyum memiliki nilai yang
sama dengan sedekah.
Yang terakhir yaitu hubungan manusia dengan lingkungan.
Manusia sebagai khalifah di bumi seharusnya tidak melakukan kerusakan. Hal
tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada
tempatnya.
Ustadz Ilyas berpesan kepada para hadirin untuk
bersama-sama meningkatkan takwa, terutama dalam bulan Ramadan ini. Apabila
melakukan kebaikan maka akan berlipat nilainya dan apabila melakukan keburukan
akan berdosa. Untuk itu, umat muslim dituntut untuk selalu berubah menjadi yang
lebih baik.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para
hadirin. Pertanyaan pertama diajukan oleh Pelaksana Pengelolaan Kekayaan Negara
A. N. Qoiyim mengenai kapan waktu yang tepat untuk membayar fidyah. Pertanyaan
berikutnya diajukan oleh Kepala KPKNL Palangka Raya Agus Sigiarto, mengenai
berbagai macam pendapat salat witir. Acara ditutup dengan salat Magrib
berjamaah dan buka puasa bersama. (Teks/Foto HI)