Medan - Triwulan I tahun 2024
telah berlalu, penghitungan capaian targetpun dilaksanakan. KPKNL Medan melalui
Seksi Kepatuhan Internal mengadakan Rapat Dialog Kinerja Organisasi (DKO)
Triwulan I tahun 2024 di Ruang Rapat KPKNL Medan pada Rabu (03/04). Agus Budianta,
selaku Kepala KPKNL Medan memimpin rapat tersebut yang dihadiri para pejabat pengawas,
perwakilan pejabat fungsional, dan perwakilan pelaksana.
Rapat DKO dibuka oleh Kepala Seksi
Kepatuhan Internal, Rismawati Purba, yang melaporkan capaian kinerja organisasi
periode Triwulan I tahun 2024, dilanjutkan dengan penyampaian highlight risk event (red-menyoroti peristiwa
berisiko) yang memerlukan penanganan dalam rangka efektivitas manajemen risiko.
Kemudian Kepala KPKNL Medan memberikan arahan terkait rencana aksi pencapaian target
Triwulan II 2024 dan rencana penanganan risiko yang memiliki level sedang
sampai dengan tinggi.
Untuk Triwulan I dari total 20
IKU, capaian yang sudah hijau di Triwulan I sebanyak 12 IKU, 5 IKU berwarna
abu-abu karena belum dapat dikumulasikan mengingat masuk periodisasinya, 1 IKU
masih berwarna kuning namun telah mendekati target triwulanan, dan 2 IKU yang
masih merah akibat belum tercapainya target. Sehingga terdapat tiga IKU yang
belum mencapai target triwulanan, di antaranya ialah IKU Persentase realisasi penerimaan
Negara dari pengelolaan kekayaan Negara dan lelang yaitu sebesar 60,22 persen dari
target 100 persen, IKU Persentase realisasi pokok lelang sebesar 34,59 persen dari
target 100 persen, dan IKU Indeks kinerja kualitas pelaksanaan anggaran sebesar
99,8 dari target 100. Terhadap ketiga IKU yang belum mencapai target triwulanan
itu diberikan rekomendasi rencana aksi untuk diimplementasikan pada Triwulan
II.
Nilai Kinerja Organisasi yang
dicapai KPKNL Medan Triwulan I tahun 2024 sebesar 105,97. Selain pembahasan
capaiaan IKU, dibahas juga terkait manajemen risiko untuk pencapaian IKU,
termasuk kendala dan langkah-langkah apa yang diambil mengatasinya. Dari hasil
DKO tersebut, diharapkan agar seluruh jajaran dapat lebih mengoptimalkan kinerja
pada Triwulan berikutnya sehingga target organisasi dapat tercapai, serta
melaksanakan penanganan risiko yang memiliki level sedang hingga tinggi dengan
disertai dokumentasi terhadap bukti penanganan risiko itu.
Narasi-foto: hikedan