Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Manado > Berita
Focus Group Discussion untuk Pengelolaan Keuangan Pribadi yang Bertanggung Jawab
Yosep Peniel Batubara
Rabu, 07 September 2022   |   177 kali

Senin (05/09) KPKNL Manado menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pejabat Administrator Triwulan III di ruang rapat KPKNL Manado yang dihadiri oleh segenap pejabat dan pegawai di lingkungan KPKNL Manado. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang pentingnya Perencanaan Keuangan bagi Pegawai Kementerian Keuangan yang diselenggarakan di Ruang Rapat KPKNL Manado.

Kegiatan Focus Group Discussion dibuka dan dijelaskan secara langsung oleh Rofiq Manshur selaku Kepala KPKNL Manado. Rofiq Manshur mengingatkan pentingnya perencanaan keuangan dapat membantu para pegawai mengantisipasi penurunan take home pay yang signifikan di masa pensiun, membantu pencapaian tujuan keuangan, dan mencegah terjerumusnya pegawai melakukan tindak pidana korupsi.

Rofiq menjelaskan perlu dilakukan langkah perencanaan keuangan sedari dini, seperti menentukan tujuan keuangan terlebih dahulu, financial check up, action plan, dan tujuan keuangan. Lebih lanjut, Rofiq memaparkan tujuan keuangan dalam bentuk piramida, di mana keamanan keuangan menjadi dasar piramida (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pengeluaran, dana darurat), kemudian kenyamanan keuangan (dana hari tua, penghasilan pasif, investasi dan biaya menikah/pendidikan/liburan), dan terakhir di puncak piramida adalah distribusi kekayaan (warisan dan hibah).

“Pengelolaan keuangan yang baik dapat dimulai dengan melakukan pembagian 5:3:1:1 pada total penghasilan. Seperti maksimal 50 persen dari penghasilan untuk pengeluaran rutin, jadi jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan. Kemudian, maksimal 30 persen untuk cicilan di mana 25 persen untuk hutang produktif dan 5 persen untuk hutang konsumtif, maksimal 10 persen untuk asuransi, dan yang paling penting adalah minimal menyisihkan 10 persen untuk investasi. Ingat ya, disisihkan di awal dan bukan menjadi sisa budget kita,” pesan Rofiq.

Paparan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan fakta hari tua serta simulasi biaya hidup di masa pensiun. Materi diakhiri dengan himbauan untuk melakukan investasi pada Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) sebagai partisipasi aktif dalam pembiayaan pembangunan serta wujud cinta tanah air. Rofiq kemudian memberikan kesempatan kepada pegawai untuk bertanya atau menceritakan kisah investasinya.

“Saya menggunakan reksadana yang sifatnya low risk dan low return, sebenarnya saya ikut itu karena penasaran dan ingin mencoba terlebih dahulu. Nanti bisa di-top up terus hingga batas maksimal. Sementara waktu itu teman saya ikut saham, memang keuntungan antara saham dan reksadana lumayan jauh ya, namun low risk-nya menjadi poin penting,” Ujar Iwan Susanto.

“saya merasa sangat terbantu dengan adanya FGD ini, karena saya menjadi memahami pentingnya uang yang dibutuhkan di masa tua melalui simulasi biaya hidup di masa pensiun,” Jelas Andhi Rifqi.

“Saya dahulu ikut saham semasa kuliah, jadi saya menyisihkan uang saku saya untuk bermain saham. Menurut saya, bermain saham itu lebih menguras tenaga dan pikiran karena kita harus selalu memantau, namun  di sisi lain, saham mengajarkan kita untuk dijaga sehingga bisa berpikir jernih. Risiko bermain saham akan tinggi apabila tidak dibarengi dengan analisis yang mumpuni,” kata dia.

Setelah sesi tanya jawab dan sharing pengalaman telah dilaksanakan, Rofiq Manshur mengakhiri kegiatan dengan memberikan pesan kepada pegawai untuk mulai mempersiapkan keuangan sedini mungkin dan bisa dimulai dengan menggunakan uang dingin untuk melakukan investasi di SBN Ritel sebagai bukti pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan cinta pada tanah air. (ypb)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini