Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Manado > Artikel
Hari Oeang Republik Indonesia: Mengenang Mata Uang Kemerdekaan
Arip Budiyanto
Kamis, 28 September 2023   |   1788 kali

 

A.    Sejarah Oeang Republik Indonesia (ORI)

Setiap tanggal 1 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Oeang Republik Indonesia. Pada hari ini, kita mengenang dan menghargai mata uang kemerdekaan yang pernah beredar di Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan. Hari Oeang Republik Indonesia menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan ekonomi Indonesia dan menghormati jasa para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk mencatat bahwa penulisan "oeang" mengacu pada ejaan lama sebelum reformasi ejaan. Meskipun saat ini ejaan yang benar adalah "uang," penggunaan "oeang" dalam konteks Hari Oeang Republik Indonesia mengandung nilai historis yang penting.

Oeang Republik Indonesia (ORI) adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945 menetapkan berlakunya mata uang bersama di wilayah Republik Indonesia (RI), yaitu uang De Javasche Bank, uang Hindia Belanda dan uang Jepang. Namun, pemerintah Republik Indonesia menilai bahwa Indonesia perlu mengeluarkan uang sendiri sebagai alat tukar dan sebagai suatu lambang kedaulatan ekonomi. ORI mulai berlaku pertama kali pada tanggal 30 Oktober 1946, meskipun demikian bila kita lihat pada lembaran ORI pertama, tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945. Hal ini menunjukkan banyaknya kendala dalam proses pembuatan, pencetakan, dan peredaran ORI.

Di awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi beberapa masalah, diantaranya datangnya tentara sekutu untuk menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang karena kekosongan kekuasaan di Indonesia akibat kekalahan Jepang. Kedua, perundingan-perundingan dengan Belanda yang merugikan Indonesia. Kemudian, Belanda datang membonceng sekutu di akhir September 1945 dengan keinginan menguasai kembali negara jajahannya. Namun, Indonesia berhasil merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI menetapkan dua keputusan penting, yaitu membentuk 12 kementerian dalam lingkungan pemerintahan dan membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi.

Menteri Keuangan A.A Maramis membentuk “Panitia Penyelenggara pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia” pada 7 November 1945 yang diketuai T.R. Sutan Pamuntjak. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus. ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946 dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.

           Sejak tanggal 2 November 1949 atau empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan nama Rupiah (Rp) sebagai mata uang kebangsaan. ORI kemudian digantikan oleh mata uang rupiah. Namun, HORI tetap diperingati setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan panjang Indonesia dalam merdeka dan memiliki mata uang sendiri.

 

           Ada beberapa alasan mengapa Oeang Republik Indonesia (ORI) digantikan oleh mata uang Republik Indonesia Serikat (RIS) dan kemudian rupiah. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pergantian tersebut:

1.     Perubahan Struktur Pemerintahan

Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mengalami perubahan dalam struktur pemerintahannya. Pada tahun 1949, Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk sebagai bentuk federasi antara Republik Indonesia dan negara-negara bagian. Dalam konteks ini, RIS memperkenalkan mata uang baru sebagai simbol persatuan dan identitas RIS.

2.     Stabilitas Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

Selama masa perang dan pasca-kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dan inflasi yang tinggi. Pada saat itu, pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Menggantikan mata uang ORI dengan RIS bertujuan untuk menciptakan sistem moneter yang lebih stabil dan mengendalikan inflasi.

3.     Konsolidasi Mata Uang

Penggantian mata uang dari ORI ke RIS juga merupakan bagian dari upaya untuk mengkonsolidasikan sistem moneter dan mengintegrasikan ekonomi negara-negara bagian dalam RIS. Hal ini melibatkan penyatuan dan penggabungan sistem mata uang yang berbeda yang berlaku di berbagai wilayah Indonesia.

4.     Persiapan untuk Kemerdekaan Penuh

Pergantian mata uang dari RIS ke rupiah pada tahun 1950 merupakan langkah penting dalam persiapan menuju kemerdekaan penuh Indonesia. Pada saat itu, Indonesia mengalami transisi menuju negara kesatuan yang sentralistik. Mengadopsi mata uang rupiah sebagai mata uang resmi memberikan simbol kekuasaan ekonomi nasional yang lebih kuat dan memperkuat identitas nasional Indonesia.

 

B.  Renungan Bersama

Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (ORI) memberikan beberapa hikmah yang dapat diambil, antara  lain:

1.   Kemandirian Ekonomi

Peringatan ORI dapat mengingatkan kita tentang pentingnya kemandirian ekonomi sebuah negara. ORI merupakan langkah awal dalam membangun mata uang sendiri dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing. Hikmahnya adalah pentingnya negara untuk memiliki kontrol atas kebijakan moneter dan keuangan, serta mengembangkan sumber daya ekonomi internal untuk mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang.

2.     Kedaulatan dan Kemerdekaan

ORI merupakan simbol kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dan pendiri negara untuk mencapai kemerdekaan politik dan ekonomi. Hikmahnya adalah pentingnya menjaga dan menghargai kemerdekaan, serta berkomitmen untuk membangun negara yang mandiri dan berdaulat.

3.     Stabilitas Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

ORI mengajarkan pentingnya stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya kebijakan moneter yang efektif, pengawasan yang ketat terhadap inflasi, dan pengelolaan yang baik terhadap pasokan uang. Hikmahnya adalah pentingnya menjaga stabilitas ekonomi sebagai fondasi bagi pertumbuhan dan kesejahteraan jangka panjang.

4.   Identitas Nasional dan Bangga menjadi Bagian dari Sejarah

Peringatan ORI memperkuat identitas nasional dan mengingatkan kita akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hikmahnya adalah menghargai sejarah, mengenali peran kita sebagai bagian dari perjuangan tersebut, dan membangun kesadaran akan tanggung jawab kita dalam memajukan bangsa dan negara.

(Arip Budiyanto. Kepala Seksi Kepatuhan Internal KPKNL Manado)

 

Referensi:

https://kppnmakassar2.net/sejarah-oeang-republik-indonesia/ diakses tanggal 28 September 2023

https://id.wikipedia.org/wiki/Oeang_Republik_Indonesia diakses tanggal 28 September 2023

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/307-sejarah-oeang-republik-indonesia-ori diakses tanggal 28 September 2023

https://visual.kemenkeu.go.id/sejarah-oeang diakses tanggal 28 September 2023

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini