Mamuju – Untuk mewujudkan tata kelola BMN yang tertib dan
sebagai bentuk dukungan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), KPKNL
Mamuju laksanakan kegiatan penguatan kolaborasi sekaligus sosialisasi
pengelolaan BMN dengan Satuan Kerja Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) pada Kamis
(8/6), dengan melibatkan
para pelaku UMKM yang merupakan
mitra Unsulbar.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring itu dihadiri langsung
oleh Rektor Unsulbar Prof. Dr. Muhammad Abdy beserta jajaran termasuk Kepala
Biro Keuangan Unsulbar dan para pejabat/petugas pengelolaan BMN Unsulbar, Kepala
KPKNL Mamuju Helvita Dorojatun dengan didampingi oleh Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan
Negara dan Eka Putra Bachtiar A. Bong, dan para pelaku usaha UMKM yang memanfaatkan BMN berupa
sebagian tanah yang berada dalam penggunaan Unsulbar.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala KPKNL Mamuju. Dalam
sambutannya Kepala KPKNL Mamuju lebih banyak menyemangati para peserta untuk
dapat menggunakan/mengelola BMN dengan baik. Menurutnya ini dapat menjadi
ibadah bagi para petugas BMN dan juga bagi mitra yang memanfaatkan BMN itu.
Acara inti diisi oleh Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan
Negara KPKNL Mamuju Diana Nurita Sari, yang menjelaskan mengenai
pengelolaan BMN secara umum dan menyoroti pemanfaatan BMN secara lebih detail. Diana
menjelaskan mengenai adanya permasalahan pemanfaatan BMN tanpa persetujuan
Pengelola Barang dalam hal ini KPKNL Mamuju. Berdasarkan hasil pemantauan KPKNL
Mamuju dan data dari Unsulbar terdapat 83 pelaku UMKM yang memanfaatkan tanah
BMN Unsulbar, yang belum mendapat persetujuan dari Pengelola Barang.
Selanjutnya Diana
mendorong agar para pelaku UMKM dapat segera menyelesaikan tanggang jawabnya
untuk mengajukan permohonan dengan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Diana juga
menekankan bahwa Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan memberikan
perhatian khusus kepada Sektor UMKM dengan memberikan faktor penyesuaian yang
mencapai 25 persen, yaitu untuk sektor UMKM akan membayar 75 persen lebih
rendah dibandingkan dengan kegiatan usaha lainnya.
Pada Kesempatannya, Rektor Unsulbar
menyampaikan terima kasih atas dukungan KPKNL Mamuju dalam meningkatkan
kualitas pengelolaan BMN Unsulbar. Pihaknya juga mengharapkan bimbingan
berkelanjutan dari KPKNL Mamuju sehingga tata kelola BMN Unsulbar semakin baik,
dan mengharapkan seluruh jajarannya dapat meningkatkan pemahaman mengenai tugas
dan fungsi terkait dengan pengelolaan BMN.
Kegiatan berlangsung dengan lancar, dengan para peserta yang tampak antusias
menyampaikan permasalahan yang dihadapi. Ketika ditanya mengenai permasalahan pernerbitan
NPWP, Diana menyampaikan bahwa jika ini menjadi kendala yang umum, maka pihak
Unsulbar dapat berkoordinasi dengan KPKNL Mamuju untuk kemudian dikoordinasikan
dengan KPP Pratama Majene.
Ketika dihubungi secara terpisah, Diana Nurita Sari
menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi dan sosialisasi ini merupakan kegiatan
lanjutan dari rangkaian kegiatan pembenahan yang akan terus dilakukan oleh
KPKNL Mamuju dan Unsulbar. “Pada awal bulan lalu kami telah mengunjungi
Unsulbar di Majene secara langsung untuk mengkoordinasikan terkait permasalahan
pemanfaatan BMN yang dilakukan, selanjutnya kami juga sudah melaksanakan
koordinasi surat-menyurat dengan Unsulbar, ini merupakan kegiatan lanjutan, dan
selanjutnya akan terus dimonitoring dan dievaluasi sehingga pemanfaatan BMN
dapat dilakukan dengan tertib,” ungkap wanita yang sudah bertugas hampir tiga
tahun di Mamuju itu.
“Pihak kami juga akan
terus mendorong Unsulbar untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Bila perlu
dibuatkan timeline kegiatan yang di
dalamnya terdapat deadline atau batas
waktu. Misalnya, ditentukan kapan terakhir mitra mengajukan permohonan berikut
kelengkapannya, selanjutnya, kapan terakhir pengguna sesuai kewenangan
mengajukan kepada kami,” ungkapnya.
Kolaborasi Ini Pro-Investasi dan Pengentasan
Kemiskinan
Sementara itu, Kepala KPKNL Mamuju Helvita Dorojatun dalam wawancara
setelah kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi yang merupakan bentuk
penguatan tugas dan fungsi KPKNL Mamuju
ini memiliki beberapa tujuan. Pertama sebagai upaya memastikan tertib
administrasi, tertib fisik dan tertib hukum pengelolaan BMN, yaitu sebagaimana diketahui bahwa dari hasil pengawasan dan
pengendalian BMN yang telah dilakukan, terdapat ruang bagi KPKNL Mamuju untuk
membantu stakeholder dalam meningkatkan kualitas tata kelola BMN-nya.
Kedua hal ini menjadi pilot
project yang nantinya akan jadi benchmark
bagi pengelolaan BMN di wilayah kerja KPKNL Mamuju yang cakupannya cukup luas
dengan jenis BMN yang bervariasi. “Ke depan kita berharap terbangun semangat yang sama baik di
Pengelola maupun di Pengguna untuk dapat menggunakan atau memanfaatkan BMN
seoptimal mungkin dengan nilai tambah semaksimal mungkin. Kita tidak berhenti
hanya di Unsulbar saja, secara simultan kita akan berkolaborasi intensif dengan
stakeholder lainnya,” ujarnya sambil menyeruput kopi pahit khas Mamasa.
Ketiga ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pro-investasi
dan mendukung program pengentasan kemiskinan dari pemerintah. “Bayangkan, ada 83 UMKM yang terlibat dan dapat tumbuh
terus, dengan jumlah tenaga kerja yang mencapai ratusan, tentu ini sangat
positif bagi ekonomi lokal,” tandasnya. “Kita akan selalu berusaha meningkatkan
peran kita, bukan hanya business as usual
saja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, namun bagaimana kita bisa
menunjukkan peran dalam mendukung program-program tematik dari pemerintah
pusat,” ungkapnya mengakhiri wawancara. (Ida Kade Sukesa/KPKNL Mamuju)