Dalam rangka implementasi
manajemen perubahan di KPKNL Mamuju sekaligus untuk mewujudkan
pegawai KPKNL Mamuju yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas, KPKNL Mamuju secara
rutin melaksanakan kegiatan knowledge
sharing secara daring yang diberi
nama Kamis Berbagi.
Pada kesempatan Kamis Berbagi tanggal 29 Juli 2021, tema yang
diangkat adalah tentang program Manajemen Talenta Beasiswa (MTB) DJKN, dengan
narasumber Diana Nurita Sari, Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL
Mamuju.
Dalam paparannya, perempuan yang akrab dianggil Diana itu
menyampaikan beberapa hal terkait dengan program MTB DJKN. Pertama, program MTB
merupakan bagian dari program pengembangan pegawai di DJKN yang dilaksanakan
untuk mewujudkan program SDM unggul DJKN Maju. Program MTB ini dilatarbelakangi
oleh beberapa hal, seperti rencana strategis Kementerian Keuangan dan DJKN,
prioritas pembangunan presiden RI 2019-2024 yang meliputi pembangunan SDM yang
berkualitas dan berdaya saing, serta dalam rangka menyiapkan pegawai DJKN sebagai
distinguish asset manager.
Selanjutnya, Diana menjelaskan bahwa jenis Beasiswa di
Kementerian Keuangan dibagi menjadi tiga. Pertama, beasiswa ministrial yaitu
beasiswa yang sepenuhnya dikelola dan dibiayai oleh Kementerian Keuangan c.q.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan c.q. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Kedua, beasiswa institusional yaitu beasiswa
yang dikelola pengelola beasiswa (PPSDM) dan dibiayai penyedia beasiswa,
seperti AAS, LPDP, Chevening, dan Fullbright. Ketiga, beasiswa mandiri yaitu beasiswa yang ditawarkan
institusi penyedia beasiswa, namun belum/tidak dikelola PPSDM sehingga tidak
ditawarkan oleh PPSDM, seperti NZ Asean
dan Erasmus Mundus.
Lebih lanjut, ibu tiga anak itu menerangkan bahwa ketentuan di
DJKN saat ini, setiap pegawai yang hendak melanjutkan pendidikan jenjang S2 dan
S3 melalui program tugas belajar/beasiswa diharuskan untuk mengikuti program
MTB terlebih dahulu. Keunggulan dari mengikuti program MTB ini menurutnya
adalah pegawai disiapkan untuk memenuhi kriteria sebagai penerima beasiswa
melalui program-program seperti sharing session dari alumni, IELTS preparation course, penulisan
akedemik termasuk teknik pembuatan statement
of purpose, mentoring dari awardee atau alumni tugas belajar yang
disesuaikan dengan jurusan atau kampus yang ingin dituju, serta adanya kegiatan
simulasi interview.
Sebagai penutup, Diana mengharapkan seluruh pegawai KPKNL
Mamuju, khususnya yang masih berusia muda, untuk menjadi pribadi pembelajar yang
senantiasa berusaha mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya. Diana juga
meminta kepada para pegawai agar tidak lekas berpuas diri dengan apa yang sudah
dimiliki sekarang, harus selalu memiliki semangat belajar tanpa batas. Dia pun
berpesan, pegawai DJKN di manapun berada hendaknya minimal memiliki latar
belakang pendidikan DIV/S1.
Di akhir acara, Ida Kade Sukesa yang merupakan alumni program
beasiswa ministrial FETA (PPSDM) menyampaikan dua hal yang perlu diingat oleh
para pegawai yang potensial untuk mengikuti seleksi beasiswa. Pertama, jangan
pernah takut gagal. Berdasarkan pengalaman yang ditemuinya, sebagian besar awardee
FETA juga pernah mengalami kegagalan berkali-kali, bahkan ada yang sampai enam
kali gagal baru berhasil mendapatkan beasiswa pada kesempatan berikutnya.
Kegagalan yang berulang justru membuat pegawai dimaksud menjadi benar-benar
siap ketika sudah berhasil menjadi penerima beasiswa. Kedua, tingkatkan kualitas
diri secara persisten. Sebagai contoh, pegawai yang ingin meningkatkan
kemampuan berbahasa Inggris dapat menciptakan lingkungan berbahasa Inggris
dalam kegiatan kesehariannya, seperti mengakses berita, menonton film, mengikuti
seminar atau diskusi berbahasa Inggris tanpa bergantung pada subtitle
bahasa Indonesia. (IKS/KPKNL Mamuju)