Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Makassar > Kilas Peristiwa
PCR/Swab Test Covid-19, Ikhtiar KPKNL Makassar Lindungi Kesehatan Pegawai
Neo Surya Dhesanta
Jum'at, 14 Agustus 2020   |   351 kali

Makassar - KPKNL Makassar berinisiatif mengadakan kegiatan screening corona virus disease (Covid-19) dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction), atau biasa disebut dengan tes swab pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2020. Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya kasus positif Covid 19 dilingkungan Gedung Keuangan Negara Makassar. Hal tersebut sebagai langkah KPKNL Makassar dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan sebagai sarana untuk mendeteksi kondisi kesehatan pegawai KPKNL dari kemungkinan terpapar virus Covid-19.   Apabila dari hasil PCR tersebut ada yang terindikasi terpapar Covid-19 dapat segera memperoleh tindakan secara cepat dan tepat yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan.

Pelaksanaan tes Swab tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Makassar dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Prosedur pemeriksaan diawali dengan pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring (bagian antara hidung dan tenggorokan), orofaring (bagian antara mulut dan tenggorokan), atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona. Pengambilan sampel dahak ini dilakukan dengan metode swab, yang prosedurnya memakan waktu sekitar 15 detik dan tidak menimbulkan rasa sakit. Selanjutnya, sampel dahak akan diteliti di laboratorium.

Tes dimulai sejak pukul 10.00 WITA s.d. 12.00 WITA di aula KPKNL Makassar. Seluruh pegawai KPKNL Makassar, tenaga honorer, hingga cleaning service dan satpam mengikuti tes swab tersebut. “Rasanya deg-degan saat mau diambil sampelnya, sekarang tinggal berdoa semoga tidak ada yang positif” ujar Ernanto Arisandi setelah mengikuti swab tes.

"Kegiatan ini merupakan langkah dan upaya preventif KPKNL Makassar guna melindungi diri, keluarga dan rekan kerja serta menekan laju penyebaran virus  COVID-19, apalagi telah terdapat kasus positif lebih dari 30 di lingkungan GKN Makassar sendiri. Selain itu diharapkan dengan kegiatan ini juga membantu pemerintah daerah kota Makassar dalam memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 melalui strategi  upaya tes, lacak, rawat, dan isolasi.” Ujar Rakhmat Mahsan selaku Kepala KPKNL Makassar.

Seperti diketahui Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak di Indonesia. Episentrum penyebaran paling tinggi berada di Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Gowa. Statistik menunjukkan angka pertambahan kasus positif per tanggal 12 Agustus 2020 untuk provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 90 kasus baru dengan total pasien positif di Kota Makassar sendiri sebanyak 46 pasien. Total confirm case untuk provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 10.675 kasus dengan total confirm case di Kota Makassar sendiri sebanyak 5.696 kasus (sumber: kawalcovid19.id). Tren tersebut belum menunjukkan penurunan yang signifikan dan menjadikan Makassar sebagai zona merah penyebaran COVID-19. Hal ini membuat pegawai KPKNL Makassar memiliki risiko tinggi dalam pelaksanaan tugas kedinasannya ditambah adanya riwayat kontak dengan pasien positif di lingkungan kantor. Untuk menekan laju penyebaran tidak cukup hanya menggunakan rapid-test saja, diperlukan tes yang lebih akurat sehingga upaya tracing dapat efektif.

Tes swab ini sama sekali tidak dikenakan biaya. Hal ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan berupaya mendorong pemerintah daerah melakukan realokasi dan refocusing APBN untuk menangani COVID-19. Sumber pembiayaan ini bisa berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah.

“Hari ini kami merasakan betul manfaat atas kebijakan yang telah diambil tersebut, karena dengan adanya swab tes gratis yang disediakan oleh pemerintah daerah, dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Semoga dari hasil tes ini tidak ada pegawai yang menunjukan hasil postif," ujar Rakhmat Mahsan.

 

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini