Bagi sebagian besar dari kita, Ibu
adalah salah satu pemimpin pertama kita.
Seperti pemimpin yang baik lainnya, Ibu
peduli dan menginspirasi kita. Dia memberi tahu anak-anaknya apa peraturannya.
Dia mengatur anak-anaknya saat mereka keluar jalur. Dia mendengar. Dia percaya
pada kita. Dia menjadikan impian kita sebagai impiannya. Dengan kualitas
kepemimpinan alamiah yang dia miliki, seorang perempuan memiliki peran penting
dalam peran kepemimpinan dalam organisasi terutama untuk menutup kesenjangan
gender di Indonesia.
Ibu yang bekerja sering kali memiliki
keterampilan komunikasi dan kecerdasan emosional yang kuat, yang sangat penting
untuk kepemimpinan yang efektif. Mereka mampu membangun hubungan, berkomunikasi
secara efektif dengan orang lain, dan menangani situasi sulit dengan anggun dan
empati. Kualitas-kualitas ini sangat penting di tempat kerja yang beragam dan
dinamis saat ini, di mana kemampuan untuk terhubung dengan orang-orang dari
latar belakang berbeda adalah kunci kesuksesan.
Terlebih lagi, ibu bekerja memiliki
segudang pengalaman hidup yang bisa diterapkan di dunia kerja. Mereka sering
menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan baik dalam kehidupan pribadi maupun
profesional, sehingga memberi mereka perspektif unik dan ketahanan yang dapat
bermanfaat bagi organisasi mereka. Mereka juga sering kali memiliki motivasi
tinggi, terdorong untuk sukses baik dalam karier maupun peran mereka sebagai
ibu, yang dapat menginspirasi orang lain dan mendorong kesuksesan dalam tim
mereka.
Namun, terlepas dari berbagai keuntungan
tersebut, ibu bekerja masih menghadapi banyak tantangan dan hambatan di tempat
kerja di seluruh dunia, termasuk kurangnya pengaturan kerja yang fleksibel dan
budaya tempat kerja yang tidak mendukung keseimbangan kehidupan kerja. Menurut
Laporan Kesenjangan Gender Global 2023 yang dikeluarkan World Economic Forum,
Indonesia masih memerlukan peningkatan dalam hal kesetaraan gender. Mendorong
dan mendukung ibu bekerja dapat memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan
gender di tempat kerja dan menutup kesenjangan gender. Untuk benar-benar
mewujudkan manfaat ibu bekerja sebagai pemimpin, organisasi harus mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dan memberdayakan anggota tim yang
berharga ini.
Organisasi yang mendukung dan mendorong
para ibu bekerja dapat memperoleh manfaat dari bakat dan pengalaman unik
mereka, sekaligus membantu mempromosikan keberagaman dan kesetaraan gender di
tempat kerja. Dengan merangkul kontribusi para ibu yang bekerja, organisasi
dapat membangun tim yang kuat dan sukses yang mendorong pertumbuhan dan
kesuksesan bagi semua orang yang terlibat.
Upaya untuk mendorong dan mendukung ibu
bekerja dapat diwujudkan melalui implementasi fleksibilitas bekerja pada
organisasi. Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Keuangan telah proaktif
mengembangkan kebijakan fleksibilitas dalam bekerja yang harapannya tentunya
meningkatkan kesejahteraan pegawai baik perempuan dan laki-laki. Kebijakan
fleksibilitas tempat bekerja ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 2023 tentang Sistem Kerja Fleksibel di
Lingkungan Kementerian Keuangan. Fleksibilitas ini termasuk fleksibilitas
tempat, seperti di kantor, tempat tinggal domisili penugasan, daerah asal, dan
lokasi lainnya.
Selain itu, Kementerian Keuangan juga
mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 417 Tahun 2023 tentang Kebijakan
Afirmasi bagi Pegawai yang Ditugaskan pada Unit Kerja yang Sulit Perhubungan
dan Unit Tertentu Lainnya di Lingkungan Kementerian Keuangan. Kebijakan ini
berupa pemberian cuti tambahan di luar cuti tahunan kepada para pegawai yang
mendapatkan penempatan tugas pada remote
area.
Kebijakan-kebijakan ini tentunya
memberikan angin segar untuk wellbeing pegawai
baik perempuan dan laki-laki agar mereka dapat lebih menyeimbangkan perannya di
kehidupan pribadi maupun pengabdiannya kepada negeri.
Selanjutnya, sebagai organisasi yang
adaptif dan agile, diharapkan kebijakan ini dievaluasi secara berkala agar
dapat memastikan wellbeing pegawai
dan juga di saat bersamaan tetap berkinerja memuaskan. Selain itu, dengan
adanya kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan peran kepemimpinan perempuan
karena sistem bekerja yang lebih fleksibel dapat memungkinkan mereka lebih
sering dekat dengan keluarga. Hal ini dikarenakan pegawai tidak lagi ragu atau
takut berkontribusi untuk negeri karena berjauhan dengan keluarga sehingga
sulit pulang karena jarak yang jauh dan terkendala biaya. Yang pada akhirnya
tidak ada lagi kesenjangan gender di Indonesia khususnya di Kementerian
Keuangan.
Dalam semangat merayakan Hari Ibu di
Indonesia, berikut daftar kutipan kepemimpinan yang bijak dan berwawasan luas
dari para wanita inspiratif. Para wanita ini berasal dari berbagai latar
belakang: bisnis, akademisi, militer, dan seni.
Semoga wawasan ini menginspirasi kita
untuk memimpin secara luar biasa.
Seperti yang para Ibu lakukan pada kita.
One of the criticisms
I’ve faced over the years is that I’m not aggressive enough or assertive enough
or maybe somehow, because I’m empathetic, it means I’m weak. I totally rebel
against that. I refuse to believe that you cannot be both compassionate and
strong.
The world’s most
prominent women leaders show the importance of honesty, courage, impact, and
decisive action in leadership.
I don’t go by the rule
book. I lead from the heart, not the head.
Leadership is hard to
define, and good leadership even harder. But if you can get people to follow
you to the ends of the earth, you are a great leader.
Leadership is about
making others better as a result of your presence and making sure that impact
lasts in your absence.
Leadership is a series
of behaviors rather than a role for heroes.
A brave leader is
someone who says, I see you. I hear you. I don’t have all the answers, but I’m
going to keep listening and asking questions.
It’s okay to admit
what you don’t know. It’s okay to ask for help. And it’s more than okay to
listen to the people you lead – in fact, it’s essential.
A truly conscious
leader recognizes that it is not about her, but that the team is looking to her
for inspiration and direction. Keeping her ego in check is essential.
Leadership is not a
person or a position. It is a complex moral relationship between people based
on trust, obligation, commitment, emotion, and a shared vision of the good.
A leader takes people
where they want to go. A great leader takes people where they don’t necessarily
want to go, but ought to be.
Oleh: Lusia Agasty Prihantika