Ciri khas masyarakat
Indonesia
Semenjak jaman dahulu, masyarakat
Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki budaya bergotong royong. Budaya ini telah tumbuh dan berkembang menjadi moral dan ciri khas bangsa
yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di antara keberagaman Indonesia,
gotong royong hadir untuk menyatukan masyarakat tanpa memandang perbedaan.
Budaya ini nampak dalam kehidupan masyarakat sekitar kita, seperti pada kegiatan
bersih desa, kerja bakti di lingkungan RT, dan saling menolong dan peduli ketika ada
yang sedang tertimpa musibah.
Datangnya Corona sebagai
Pandemi
Pada awal tahun 2020 kemarin, tepatnya
tanggal 02 Maret 2020 Pemerintah
Indonesia untuk pertama kali mengumumkan adanya dua kasus pasien positif Corona
Virus di Indonesia. Corona Virus yang awalnya
hanya menyerang di daerah Wuhan China, telah menyebar ke seluruh dunia termasuk
Indonesia, dan menjadi pandemi global. Tidak sedikit korban yang berjatuhan
akibat pandemi Covid-19 ini. Semua kalangan baik pemerintah maupun masyarakat
berlomba untuk mengatasi pandemi dan memotong tingkat penyebaran covid.
Langkah Pemerintah dalam
menanggulanginya
Pada awalnya Negara memberlakukan
screening suhu kepada orang-orang yang masuk dari luar negeri, namun hal
tersebut dirasa kurang maksimal. Kasus terus bertambah hingga akhirnya pada
bulan April 2020 diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pemberlakuan
PSBB dilakukan selama 14 hari untuk membatasi pergerakan orang . Setelah
pemberlakuan PSBB, pada awal tahun 2021 angka penderita Covid sempat turun.
Namun, pada bulan Juli 2021 Indonesia mengalami lonjakan penderita Covid. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya mobilitas dan
aktivitas sosial masyarakat yang terjadi bersamaan dengan periode mudik Idul
Fitri serta sikap abai terhadap protokol kesehatan.
Pemerintah kemudian
kembali melakukan pembatasan sosial dengan istilah PPKM (Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Pembatasan pada PPKM memiliki peringkat yang
berbeda-beda. Pada level 1 menunjukkan jumlah kasus positif COVID-19 kurang
dari 20 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Sementara rawat inap di di
rumah sakit kurang dari 5 orang per 100 ribu penduduk per minggu, serta angka
kematian kurang dari 1 orang per 100 ribu penduduk
di daerah tersebut. Pada level Level 4: Jumlah kasus positif COVID-19 lebih dari 150 kasus
COVID-19 per 100 ribu penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit
per 100 ribu penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100ribudpenduduk.
Yang bisa dilakukan masyarakat
untuk menghadapi pandemi
Saat ini protokol kesehatan 5 M dan
vaksinasi massal sedang digalakkan Pemerintah dalam upayanya memerangi Covid
19. Setiap orang, masyarakat Indonesia diharapkan selalu menerapkan Protokol
Kesehatan 5 M dimanapun mereka berada. Protokol Kesehatan 5 M tersebut antara
lain:
1.
Memakai
Masker;
2.
Mencuci
tangan pakai sabun;
3.
Menjaga
jarak;
4.
Menghindari
kerumunan; dan
5.
membatasi
mobilitas.
Adapun jumlah warga Negara Indonesia
yang telah divaksin dosis dua sampai dengan pertengahan November 2021 adalah
sejumlah 89,426,870
dosis berdasarkan data dari vaksin.kemkes.go.id.
Meskipun banyak orang yang telah divaksin namun
kehati-hatian tetap diperlukan untuk menghindari lonjakan penderita Covid 19 di
Indonesia. Karena sampai dengan saat ini seluruh dunia masih waspada menghadapi
serangan Covid 19. Pada pertengahan Bulan November 2021 ini, berita global
mewartakan bahwa virus tersebut masih menyerang Benua Eropa dan Rusia dan juga
Australia. Jangan sampai kita merasakan keamanan semu karena sudah divaksin
yang mengakibatkan lalai menerapkan protokol Kesehatan 5 M.
Apabila kita dinyatakan terkena Covid 19, yang perlu
disadari adalah tetap tenang dan menyadari bahwa hal itu bukanlah akhir dunia. Hal-hal
yang perlu dilakukan ketika kita terpapar virus Covid 19 adalah:
1. Tetap di rumah
2. Melapor ke Ketua RT dan Puskesmas (melalui telepon
atau kontak media social setempat)
3. Istirahat, mengkonsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup
4. Beri tahu kontak dekat
5. Memantau gejala yang muncul
6. Segera menghubungi tenaga medis/fasilitas kesehatan apabila timbul gejala
sesak nafas
7. Selalu menerapkan protocol kesehatan
Lalu, bagaimana dengan orang yang mengetahui ada
teman atau kerabatnya terkena Covid 19? Sebagaimana disebutkan pada bagian
pembuka, budaya gotong royong adalah ciri masyarakat Indonesia. Peduli dan
membantu mereka yang sedang sakit adalah kewajiban kita bersama. Secara garis
besar, yang perlu dilakukan ketika ada teman atau kerabat yang terpapar Covid
antara lain:
1. Rutin menghubungi melalui telepon untuk memberikan semangat, memantau keadaan dan
kebutuhannya
2. Mengirimkan makanan dan kebutuhan sehari-sehari
termasuk obat-obatan
3. Update informasi terkait kebutuhan pasien Covid-19 seperti oksigen, ketersediaan kamar di rumah
sakit untuk mengantisipasi keadaan darurat
4. Bantuan financial
5. Tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kesadaran bahwa bukanlah hal yang mustahil bagi kita
dapat terpapar Covid, akan memperbesar rasa kepedulian dalam diri. Vaksin dapat
mengurangi kemungkinan resiko kematian akibat terinfeksi Covid 19 sebesar
delapan puluh empat persen, sedangkan masker dapat melindungi kita dari paparan
Covid 19 sebesar tujuh puluh persen.
Covid belum berakhir, mari bersama-sama tetap
menjalankan protocol kesehatan untuk diri sendiri dan orang yang kita sayangi.