Lhokseumawe (23/3) -– Kemenkeu Satu Aceh, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN),
dan Universitas Malikussaleh (UNIMAL) mempunyai tujuan yang sama akan
pentingnya pemahaman Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) #UangKita pada
kalangan muda. Maka dari itu kegiatan #UangKita Talk: Universitas Malikussaleh
diselenggarakan pada Selasa, 23 Mei 2023, bertempat di Gor ACC Cunda
Universitas Malikussaleh, dengan LMAN dan Perwakilan Kemenkeu Satu Aceh sebagai
narasumber.
Welcoming speech disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan
Keuangan UNIMAL, Mukhlis. Ia memulai dengan perkenalan fakultas dan program
studi yang ada di UNIMAL. Mukhlis juga menyampaikan rasa syukurnya atas
penetepan UNIMAL sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan pola keuangan
Badan Layanan Umum (BLU) pada 22 Mei 2023. “Dengan ditetapakan UNIMAL sebagai
BLU, UNIMAL harus bergerak lebih cepat, lebih maju, dari segi pelayanan maupun
dalam pengembangan sumber dayanya”, ujar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
UNIMAL ini.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh
selaku Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Aceh, Safuadi, turut menyampaikan Keynote
Speech-nya yang berjudul Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Pasca Pandemi. Safuadi
menyayangkan banyaknya lulusan universitas setiap tahunnya yang keluar menjadi
pengangguran. Maka dari itu, Ia mengemukakan beberapa kiat-kiat yang dapat
dijadikan pedoman bagi mahasiswa saat akan memasuki dunia bekerja, diantaranya
menggali pengetahuan sebanyak mungkin, menjalin interaksi akademik, menjaga
produktifitas lingkungan belajar dan bekerja, serta menjalin kolaborasi dan
hubungan bisnis yang global dan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, Safuadi mengaitkan
dengan pemanfaatan bonus demografi untuk meningkatkan produktifitas. “69,3%
penduduk Indonesia sedang tumbuh di usia produktif, peluang ini jika tidak
dimanfaatkan akan lewat begitu saja. Jadi ini merupakan keunggulan jumlah
penduduk yang sangat mampu bekerja dengan produktif” ujar Safuadi.
Sebelum memasuki pemateri dari narasumber, dalam rangka mempererat
kerjasama antara LMAN dan UNIMAL dalam memaksimalkan pengelolaan aset negara,
dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Pengembangan dan
Pendayagunaan LMAN, Candra Giri Artanto, dan Wakil Rektor Bidang Umum dan
Keuangan UNIMAL, Mukhlis, yang disaksikan oleh Kepala Kanwil Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh, Nofiansyah, dan Kepala Kanwil DJBC Aceh,
Safuadi.
Memasuki acara inti, pemaparan materi dipandu oleh Mohammad Heikal, Dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Heikal menyinggung terkait peranan APBN di dalam
negeri, bagaimana COVID-19, serta perang Rusia-Ukraina mempengaruhi APBN
Indonesia.
Narasumber pertama adalah Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran 2
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Aceh, Praptono Djunaedi dengan
materi Update Perkonomian Terkini serta Peran dan Manfaat APBN sebagai Alat
untuk Mewujudkan Kemakmuran Bangsa. Praptono mengulas terkait Visi Indonesia
2045, dimana seperti yang disampaikan Safuadi sebelumya, usia produktif dari
penduduk Indonesia merupakan salah satu modal dari percepatan pencapaian visi
Indonesia. Kesiapan infrastruktur, kesiapan teknologi, tata ruang dan wilayah,
kelembagaan pemerintah, serta sumber daya ekonomi dan keuangan (APBN) juga
menjadi hal yang ditekankan oleh Praptono. Tidak hanya membahas dari segi
nasional, Praptono juga membahas sasaran dan tantangan pembangunan secara
regional, khususnya Aceh. Dalam pemaparannya, Praptono menjelaskan bahwa
perekonomian Aceh di tahun 2022 melanjutkan kinerja positif.
Kepala Kanwil DJKN Aceh, Nofiansyah, melanjutkan pemaparan kedua berjudul
Pentingnya Aset Negara sebagai Alat Fiskal bagi Perekonomian. Dimulai dengan
sumber dari pendapatan dan pengelolaan belanja negara, fungsi dari APBN, serta
terjaganya resiliensi APBN per April 2023. Nofiansyah mengungkapkan, dalam
melihat situasi ekonomi, harus dilakukan secara global, visioner, dan
antisipatif. Dalam pemaparannya, Nofiansyah menggunakan situasi COVID-19
sebagai contoh kasus pengelolaan APBN dalam hal pengelolaan aset yaitu Wisma
Atlet, agar mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih optimal.
Materi terakhir, yakni Peran LMAN sebagai Optimalisasi Aset Negara dalam
Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dibawakan oleh Direktur Pengembangan dan
Pendayagunaan LMAN, Candra Giri Artanto, yang dimulai dengan pengenalan tugas
dan fungsi serta visi dan misi LMAN. Lebih detailnya, Candra menjelaskan terkait
Portofolio Optimalisasi Aset Kelolaan yang dulunya merupakan aset mangkrak,
salah satunya adalah aset di Patiukur, Bandung yang dimafaatkan menjadi co-working
space dan caffe, aset di Panglima Polim 20, Jakarta yang dimafaatkan
untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan Gedung Gereja Ayam, Jakarta yang
dimafaatkan untuk foodpedia, serta Aset Eks Kilang LNG Arun di
Lhokseumawe yang sedang dalam tahap pengelolaan. Candra mengungkapkan, “bersama-sama
kita memanfaatkan aset, memastikan aset ini termanfaatkan dan terkelola dengan
baik, melalui koordinasi yang baik pula”.
Selain itu, pada kegiatan #UangKita Talk, juga disajikan pameran bertajuk
Kemenkeu Satu Expo, yaitu pameran produk, kebijakan dan layanan dari berbagai
Unit Eselon I Kemenkeu di Provinsi Aceh.
Narasi/Foto : Feliza/Arve.