Lhokseumawe (25/3) - Forum Sanger (Sama-Sama Ngerti) adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan
oleh Kanwil DJKN Aceh beserta KPKNL Banda Aceh dan KPKNL Lhokseumawe. Forum
yang bertujuan meningkatkan wawasan bersama mengenai tusi ataupun non tusi ini,
kali ini bertuanrumahkan KPKNL Lhokseumawe. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara mendapatkan
giliran membawakan materi. Materi yang dibawakan terkait dengan watak manusia.
Watak sendiri merupakan perilaku seseorang yang sudah ada sejak orang tersebut
lahir dan mempengaruhi pikiran serta tingkah laku seseorang. Dan dalam diri
seorang manusia, terdapat 2 (dua) watak yang paling dominan.
Acara dibuka oleh MC, dan materi dimulai oleh Staf Seksi Pengelolaan
Kekayaan Negara, Humayra Vonna. Wanita yang akrab disapa Mera ini memulai
penjelasan dengan perbedaan watak dan karakter. Dimana watak sudah terbentuk
dari lahir, sedangkan karakter terbentuk seiring berjalannya waktu. Watak sendiri
terbagi atas 4 (empat), yaitu Phlegmatis, Melankolis, Koleris, dan Sanguinis. Dengan
ciri khas phlegmatis adalah pengamat, melankolis adalah pemikir, koleris adalah
pengatur, dan sanguinis adalah pembicara.
Lebih rinci lagi, Humayra menjelaskan kelemahan dan kekuatan dari masing-masing watak manusia ini. Phlegmatis memiliki kekuatan yakni damai, tenang, diplomatis, praktis, dapat diandalkan, dan humoris. Sedangkan kelemahannya adalah suka menunda-nunda, tidak tegas, dan penakut. Kemudian beralih ke Melankolis, kekuatannya sendiri adalah sempurna, analitis, tekun, disiplin, rapi, dan berbakat. Di sisi lain, kelemahan dari watak ini adalah pemurung, kurang bermasyarakat, pendendam, teoritis, dan perasa.
Setelah itu Humayra melanjutkan watak yang ketiga, yakni Koleris. Koleris mempunyai kekuatan diantaranya pemimpin, berkemauan keras, tegas, produktif, independen, dan memiliki visi. Disamping kekuatan-kekuatannya yang istimewa, terdapat pula kelemahan seperti terburu-buru, dingin, pemarah, sarkastis, dan sulit mengampun. Dan yang terakhir adalah Sanguinis. Kekuatan dari watak ini adalah ramah, hangat, antusias, bersahabat, responsif, dan senang mengobrol. Tetapi memiliki kelemahan seperti ceroboh, labil, membesarkan masalah, tidak rapi, dan egosentris, ujar perempuan berusia 24 tahun ini.
Humayra juga menambahkan, inti dari mengetahui watak dari diri sendiri
atau pun orang lain adalah menjadi tahu mengenai kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki, mampu menentukan pilihan dengan lebih mudah, mudah memahami orang
lain, membuat seseorang mengerti apa hal yang disukai atau pun tidak disukai, serta
membuat kita ikhlas untuk menerima keadaan diri sendiri.
Setelah pemateri selesai, pertanyaan pun bermunculan, seperti watak mana yang
bernilai lebih terutama dalam hal kita sebagai ASN, kemudian apakah kita bisa menilai
watak seseorang yang belum dikenal, dan apakah watak dapat berubah atau dipengaruhi
oleh lingkugan. Semua pertanyaan yang ada dijawab dengan baik dan jelas oleh
Humayra.
Seperti pemaparan diatas, watak adalah perilaku yang telah dibawa sejak lahir, tidak ada suatu dasar watak yang lebih baik dari dasar watak lainnya. Yang perlu kita lakukan sebagai seorang ASN bukanlah mencari tahu atau menjadi watak yang paling sempurna, tetapi bagaimana kita sebagai seorang ASN meminimalisir kekurangan dan memaksimalkan kelebihan watak kita untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi.