Barang Milik Negara (BMN) khususnya
tanah merupakan salah satu komposisi penting dalam neraca Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat, maka perlu adanya langkah-langkah untuk
mengamankan BMN berupa tanah tersebut untuk mewujudkan pengelolaan BMN yang tertib secara administrasi, tertib
secara hukum dan tertib secara fisik. Salah satu langkah yang ditempuh
Kementerian Keuangan RI c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam
mengamankan BMN berupa tanah adalah dengan melakukan Sertifikasi BMN berupa
tanah. Dengan melakukan sertifikasi pada BMN berupa tanah artinya negara telah
melakukan suatu pengamanan pada BMN berupa tanah secara hukum. Hal ini tentu
sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi resiko kerugian negara apabila
BMN berupa tanah ini tidak memenuhi aspek tertib hukum yang berujung pada tanah
negara yang dapat diakui siapa saja, dan juga agar pengelolaan BMN dalam rangka
memaksimalkan PNBP serta underlying asset dalam program pembiayaan
pelaksanaan pembangunan Negara Indonesia dapat
dilaksanakan
dengan optimal.
Mengawali tahun 2019, KPKNL Lhokseumawe
menerima amanah untuk melaksanakan upaya pengamanan BMN berupa tanah dengan
melakukan sertifikasi atas 1.055 bidang tanah. Jumlah 1.055 bidang tanah yang
ditargetkan untuk dilakukan pensertifikasian ini merupakan jumlah target
sertifikasi tertinggi ke-dua secara nasional. Tentu hal ini menjadi tantangan
tersendiri bagi kami karena target yang harus kami capai bersama dengan KPKNL
Banda Aceh dan Kanwil DJKN Aceh apabila dijumlah adalah sebanyak 2.901 bidang
tanah atau sebesar 43% dari total target nasionaldengan rincian KPKNL
Lhokseumawe sebanyak 1.055 bidang tanah (16% target nasional) dan KPKNL Banda
Aceh sebanyak 1.846 bidang tanah (27%).
Dengan jumlah bidang tanah yang mencapai
angka 1.055 bidang tanah dan kondisi keberdaan BMN berupa tanah ini tersebar di
seluruh wilayah kerja KPKNL Lhokseumawe, tentu bukan perkara mudah untuk
melakukan sertifikasi BMN berupa tanah ini. Hal ini dikarenakan luasnya wilayah
kerjakami yang mencakup 2 Kota dan 8 Kabupaten.Meskipun terdiri dari 25 orang tenaga pegawai struktural, target
seritifikasi ini harus tetap dilaksanakan dengan optimis.
Kerja keras dan kesabaran sangat
diperlukan untuk dapat mencapai target sertifikasi atas 1.055 bidang tanah BMN.
Namun, prinsip kehati-hatian juga diperlukan ketika tim sertifikasi terjun
kelapangan mengingat bahwa sebagian besar wilayah kerja KPKNL Lhokseumawe
merupakan wilayah Eks-Konflik yang sampai saat ini dirasa masih cukup rawan.
Kemudian,melalui kegiatan
sertifikasi ini KPKNL Lhokseumawe sebagai bagian dari
Kementerian Keuangan selaku pengelola barang, Badan Pertanahan Nasional
beserta unit vertikalnya selaku pelaksana pensertifikasian dan Satuan Kerja Kementerian/Lembagaselaku
pengguna barang sangat memerlukan koordinasi dan kerjasama yang baik untuk
menyelesaikan berbagai kendala serta hambatan dalam melakukan sertifikasi 1.055
BMN berupa tanah ini. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat bahwa
sertifikasi ini bukan hanya untuk mengamankan BMN berupa tanah, melainkan juga untuk
memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas tanah serta
melaksanakan tertib admintrasi dalam pengelolaan BMN.
Upaya pengamanan BMN berupa tanah untuk
memberikan kepastian dan perlindungan hukum atas 1.055 bidang tanah ini bukanlah
merupakan jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, perlu dilakukan koordinasi dan
kerjasama yang intens dalam menjambatani Kantor Vertikal Badan Pertanahan
Nasional dan Satuan Kerja Kementerian/Lembaga untuk dapat dengan konsisten
melakukan proses sertifikasi sesuai target yang diharapkan. Perencanaan yang
diikuti dengan monitoring dan evaluasi secara cermat dan berkelanjutan berperan
penting dalam proses sertifikasi BMN berupa tanah di tahun 2019 ini.
Kerjasama yang baik dengan aparat kemanan (TNI dan Kepolisian) sekitar juga perlu kita perhatikan. Hal ini dikarenakan proses sertifikasi di lapangan akan selalu bersinggungan dengan berbagai lapisan masyarakat di wilayah ex-konflik ini. Oleh, karena itu peran aparat kemanan sangat penting dalam mengamankan proses sertifikasi. Selain aparat keamanan, kontribusi pegawai keamanan yang fasih dalam berbahasa daerah aceh serta paham dengan kearifan lokal di wilayah aceh juga telah memainkan perannya untuk dapat melakukan pendekatan dengan berbagai lapisan masyarakat.
Dengan semangat sebagai Distinguish Asset Manager
serta kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama seluruh pihak yang terlibat sertifikasi
BMN berupa tanah di tahun 2019 ini, KPKNL Lhokseumawe optimis bahwa target
sertifikasi akan dapat terwujud.Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi para
pihak yang terlibat aktif di dalamnya. Karena perlu kita sadari untuk
mewujudkan target sertifikasi ini memang tidak memungkinkan apabila
dilaksanakan tanpa adanya kerjasama dan hubungan baik dari berbagai pihak.
Hubungan yang baik ini tentu akan selalu dapat kita jaga dan teruskan untuk
dapat saling sinergi dalam melaksanakan agenda-agenda kenegaraan selanjutnya. Selain itu, dengan tercapainya
target sertifikasi ini artinya upaya pengamanan BMN dengan memberikan kepastian
dan perlindungan hukum atas 1.055 bidang tanah telah dilaksanakan. Dengan telah
tercapainya tertib hukum atas 1.055 bidang tanah ini nantinya tertib
administrasi dalam pengelolaan BMN juga akan mengikuti setelah para Satuan
Kerja Kementerian/Lemvaga melengkapi dokumen-dokumen
yang diperlukan.
Tahun 2019 ini merupakan tahun yang sangat luar biasa khususnya dalam perjalanan sertifikasi BMN berupa tanah di KPKNL Lhokseumawe. Dengan satuan kerja yang tersebar di wilayah kerja yang luas, keterbatasan tenaga kerja yang ada, tidak menjadi alasan bagi KPKNL Lhokseumawe untuk tidak melaksanakan program percepatan sertifikasi ini dengan optimal. Semoga dengan tercapainya target 1.055 bidang tanah ini dapat menjadi motivasi dan pelajaran untuk semua pihak yang terlibat dalam program percepatan sertifikasi nasional ini ditahun-tahun mendatang.
Pencapaian target sertifikasi hingga mampu mencapai 100% di tahun ini adalah salah satu pencapaian yang membanggakan bagi KPKNL Lhokseumawe pada khususnya dan DJKN pada umumnya. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan antara sesama pegawai yang dipupuk terus menerus, serta hubungan baik dengan para stakeholder, adalah menjadi kunci utama tercapai target yang luar biasa ini.
( Narasi: Teddy SP . Foto: Tim sertifikasi BMN)