Bandar Lampung
— Senin, 30 Desember 2019, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar
Lampung mengadakan pelepasan para pegawai yang mutasi kerja ke tempat penugasan
baru. Acara yang diikuti oleh segenap pegawai KPKNL Bandar Lampung ini diadakan
di Lantai 2 Gedung Aula. Acara pelepasan
ini dikemas seperti talk show di mana Kepala KPKNL Bandar Lampung Didith A
Andiana duduk bersama dengan para pegawai yang akan mutasi di atas panggung
yang disediakan.
Para pegawai
yang mutasi antara lain Azmi Mubarak pindah tugas ke KPKNL Bukittinggi, Aceng
Saiful Anwar pindah tugas ke KPKNL Tasikmalaya, Gilang Aswardana pindah tugas
ke KPKNL Purwokerto, Hendra Faisal pindah tugas ke KPKNL Jember, Marinda Isella
Tambunan pindah tugas ke KPKNL Purwakarta, Krisna Artanti pindah tugas ke
Direktorat Hukum dan Humas, dan Herwiyanto pindah tugas ke KPKNL Jakarta V.
Mewakili para
kepala seksi yang hadir, Hakim Setyo Budi Mulyono mengungkapkan bahwa para pegawai
yang mutasi tersebut adalah mereka yang selama ini dapat diandalkan di seksinya
masing-masing. “Kesan yang saya dapatkan, mereka adalah pribadi multi-talenta,”
ungkap Hakim. Ia berharap kekompakan dan rasa kekeluargaan yang selama ini
mereka tunjukkan di KPKNL Bandar Lampung dapat mereka bawa dan mewarnai tempat
tugas baru mereka.
Deborah
Siburian yang mewakili para pelaksana juga menyampaikan bahwa mereka para
pegawai yang mutasi adalah para pribadi yang menyenangkan. Dengan terharu
sambil meneteskan air mata ia merasa kehilangan atas perpindahan tugas mereka.
Pada
kesempatan tersebut, Didith mempersilahkan mereka yang mutasi untuk
mengungkapkan kesan-kesan mereka selama bertugas di KPKNL Bandar Lampung. Azmi mengungkapkan
betapa beratnya ia meninggalkan KPKNL Bandar Lampung yang ia cintai. “Bagi
saya, KPKNL Bandar Lampung adalah rumah.
Pak Didith adalah bapak di rumah tersebut. Pak KSBU adalah ibunya. Dan para
kasi adalah kakak kita semua,” ungkapnya sambil menitikkan air mata.
Secara
bergiliran Aceng mengungkapkan kesan mendalam selama bertugas di KPKNL Bandar
Lampung karena menurutnya di kantor inilah ia dapat memberikan sumbangan
terbaik dari talentanya. Sementara Hendra tak dapat berkata-kata. Marinda
mengungkapkan kesan bahwa yang tak bisa dilupakan dari KPKNL Bandar Lampung adalah
semangat kekeluargaannya. Sementara, Gilang menegaskan pernyataan Marinda bahwa
kekompakan di KPKNL Bandar Lampung memang terjalin sangat erat dan memberikan
kesan mendalam baginya.
Lebih lanjut, Krisna
mengungkapkan bahwa KPKNL Bandar Lampung adalah tempat terbaik yang membuatnya
tumbuh dan berkembang. Suasana menjadi mengharukan ketika Krisna tak kuasa menahan tangis dan tidak mampu meneruskan kalimatnya.
Acara
pelepasan ditutup dengan penyampaian kado dan saling bersalaman. Pada saat momen
saling bersalaman ini, Hendra yang sehari-hari dikenal sebagai sosok pria tegar
akhirnya tak kuasa menahan tangisnya. Kontan saja tangisan Hendra tersebut membuat
para ibu-ibu yang hadir ikut menangis karenanya.
(Foto: Intan
Aprilia Putri)