Bandar Lampung - Pada Kamis (21/2), Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Lampung dan Bengkulu mengadakan kegiatan
Focus Group Discussion (FGD) di
bidang kehumasan. Kegiatan yang dihadiri perwakilan dari tiga kantor
operasional di lingkungan Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu ini diselenggarakan
di Ruang Serbaguna Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandar
Lampung.
Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, Ekka S. Sukadana.FGD
membuka kegiatan yang bertema menguatkan citra Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu
dengan meningkatkan peran jurnalistik dan fotografi ini.
Ekka berharap dengan adanya FGD di bidang jurnalistik ini para
peserta bisa mengubah bahasa dari birokrasi menjadi bahasa yang lebih luwes.
"Jurnalistik bukan hanya ilmu, namun juga seni," tuturnya.
Selain itu, Ekka juga berharap para peserta kegiatan ini bisa
mengangkat reputasi kantor melalui pemberitaan yang positif. "Teman-teman
yang menangani publikasi bisa menjatuhkan reputasi kantor namun juga bisa
mengangkat reputasi kantor," ujarnya. "Kita jangan memberitakan
kesulitan kita namun beritakanlah optimisme," imbuhnya.
Lebih lanjut Ekka menyampaikan bahwa portal bukan hanya diisi
berita. “Kita bisa juga menceritakan tentang objek-objek wisata di wilayah
kerja kita," paparnya.
Sementara itu, Kepala KPKNL Bandar Lampung Didith A. Andiana,
sebagai tuan rumah kegiatan, mengungkapkan, "Kegiatan ini asyik karena
para peserta nanti diajak site visit untuk mencari objek
fotografi."
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum,
dan Informasi (Kabid KIHI) Hartini menyatakan bahwa teknik komunikasi tahun
2018 lebih fokus pada pemberitaan kantor daerah. "Apabila Pak Dirjen
datang berkunjung ke daerah maka yang melakukan pemberitaan adalah kantor
tersebut," terangnya.
Pada sesi knowledge
sharing jurnalistik, Kasi Informasi Kanwil DJKN Lampung dan
Bengkulu, Robby Hendrian, memaparkan tentang pentingnya peran jurnalistik
sebagai alat marketing bagi suatu organisasi, dan juga sebagai media komunikasi
bagi instansi pemerintahan, khususnya Kementerian Keuangan untuk mempublikasi
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan, dan juga berfungsi meluruskan
pemahaman yang kurang benar diterima masyarakat terhadap suatu issue tertentu. Setelah
paparan ini, Robby melanjutkan dengan penyampaian materi-materi jurnalistik
dasar meliputi Berita dan Gaya Penulisan, Jurnalistik Website DJKN, News Writing dan News Editing. "Tulisan
yang baik mengandung informasi menarik dan berjiwa. menarik karena
jelas pesannya, penting, terfokus, dan berdimensi. Serta berjiwa, karena
berwajah, berbentuk, dan bersuara," jelasnya.
Knowledge
sharing tentang teknik fotografi dipandu pelaksana Seksi Hukum dan
Informasi (HI) KPKNL Bandar Lampung, Marinda Isella Tambunan. Menurut atasan
langsungnya, Kepala Seksi Hukum dan Informasi, Marinda dianggap memiliki
kompetensi untuk membagikan pengetahuan tentang fotografi.
"Fotografi bukan tentang kameranya karena fotografi bisa
dilakukan dengan alat apapun, kamera atau ponsel. Fotografi bukan sekedar
gambar, namun ada rasanya," kata Marinda.
Pada kesempatan tersebut, Marinda memaparkan tentang teknik exposure, aperture, ISO, dan shutter speed. "Hasil foto itu
subjektif, tergantung selera fotografernya," tambahnya.
Sebagaimana diungkapkan Kepala KPKNL Bandar Lampung, pada sesi site visit,
para peserta diminta untuk mendokumentasikan kegiatan berniaga di daerah
perniagaan Bandar Lampung. Output dari
site visit adalah reportase dalam
bentuk berita dan foto. Narasi berita dan foto kemudian dibahas bersama dalam
FGD.
(Teks: Hakim SB Mulyono, foto: Nadirsyah dan
Tim Publikasi KPKNL Bandar Lampung)