Silo dianggap sebagai salah satu
masalah organisasi yang perlu diminimalisasi, terutama di Kementerian Keuangan.
Sudah sejak lama, Ibu Menteri Keuangan memberikan motivasi bagi seluruh pihak untuk
dapat melakukan pembenahan organisasi terkait dengan silo ini.
Sebenarnya, apa yang dimaksud
dengan silo? Silo adalah sebuah sistem yang memisahkan jenis-jenis karyawan
yang berbeda, biasanya berdasarkan departemen tempat mereka bekerja. Hal ini
menimbulkan hambatan yang menghalangi kolaborasi tim dan komunikasi, serta
mengurangi efisiensi dan menghambat arus informasi.
Minimalisasi silo-silo ini
diawali dengan membentuk collaboration
team antar direktorat dalam memberikan layanan bersama kepada pengguna
layanan dan/atau masyarakat misalnya antara KPPN dan KPKNL, tim satuan tugas
yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak; Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara terkait dengan Penerimaan Negara dan
lainnya. Namun hal tersebut ternyata dirasa belum cukup untuk mewujudkan
Kemenkeu Satu seutuhnya.
Jargon Transformasi birokrasi Kemenkeu Satu selalu didengungkan di
setiap kesempatan dan di setiap kegiatan yang dilaksanakan Kementerian
Keuangan. Satu Kemenkeu menjadi nama
dalam aplikasi terintegrasi digunakan oleh seluruh direktorat jenderal di bawah
Kementerian Keuangan mulai akhir tahun 2022. Bersamaan dengan itu pula, muncul
Kebijakan Pola Mutasi antar eselon I, tidak hanya pejabat eselon I namun sampai
level pelaksana di Kementerian Keuangan akan merasakan pola perpindahan antar
direktorat.
Ibu Menteri Keuangan benar-benar
tidak main-main, komitmen menghapus silo yang dianggap menjadi hal yang
prioritas dalam proses keberlanjutan transformasi birokrasi di Kementerian
Keuangan. Sebagaimana dikutip dalam CNBC Indonesia, ".. proses carier
development di jajaran Kementerian Keuangan mengharuskan adanya pergantian dan
pergerakan antar Unit Eselon I," jelas Sri Mulyani.
Terdapat beberapa pesan dari Ibu
Menteri Keuangan pada saat pelantikan 937 pejabat di lingkungan Kementerian
Keuangan yang melalui mekanisme antar eselon I, sebagai berikut:
1.
Perubahan adalah keniscayaan, semua jajaran Kementerian Keuangan
harus dinamis dan terus beradaptasi dimanapun ditempatkan;
2.
Adanya mutasi, rotasi dan promosi antar eselon I merupakan bagian
dari pembelajaran untuk memahami semua fungsi yang ada di Kementerian Keuangan;
3.
Kebersamaan dan Kesatuan Organisasi hanya dapat terwujud jika
semua pihak sadar bahwa kita saling membutuhkan;
4.
Integritas dan Profesionalisme sesuai peraturan perundang-undangan
merupakan kunci dalam pekerjaan;
Sebelumnya, berpindah dari satu direktorat
ke direktorat lainnya merupakan hal yang bisa dibilang tabu, istimewa atau
bahkan tidak lazim. Tidak jarang, beberapa orang yang berpindah eselon I
dianggap memiliki “orang dalam” sehingga memungkinkan kepindahannya tersebut. Saat
ini, mutasi antar eselon I justru menjadi sebuah gebrakan Kementerian Keuangan
untuk menjadi sebuah organisasi yang mature.
Mutasi antar eselon I akan menjadi
menarik karena setiap individu yang memilih untuk dapat berpindah serta diberi
kesempatan untuk merasakan atmosfer baru, pekerjaan baru, lingkungan baru,
budaya baru. Dimana kehadirannya pun akan turut memberi warna di lingkungan
tersebut, warna atas ide, pikiran, dan perilaku. Semoga warna warni yang
ditebar oleh jajaran yang memilih dan dipilih untuk merasakan gerbong awal
mutasi antar eselon I adalah jajaran yang tepat untuk mendobrak silo yang
sebelumnya sudah terbentuk. Sehingga Transformasi Birokrasi Kementerian
Keuangan dalam menerapkan nilai-nilai Integritas, Profesionalisme, Sinergi,
Kesempurnaan dan Pelayanan dapat terlaksana secara berkelanjutan demi
mewujudkan kinerja yang terbaik bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Adinda,
Cantika Putri, CNBC News Indonesia. Sering Rombak Jabatan di Kemenkeu, Ini
Alasan Sri Mulyani! 2022.
Dep/hpy, Berita Kemenkeu. Ini
Tiga Pesan Menkeu saat Pelantikan 937 Pejabat Kemenkeu, 2023.