Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Kupang > Berita
Siaran Pers: Melebihi Prediksi, Ekonomi Terus Tumbuh dan Pasar Tenaga Kerja Membaik di Tengah Gejolak Global
A. Erik Fadhil
Senin, 15 Mei 2023   |   38 kali

Jakarta, 5 Mei 2023 – Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan resiliensi di tengah dinamika perekonomian global yang terus melambat. Ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi nasional yang melanjutkan tren yang kuat pada triwulan I 2023 sebesar 5,03% (yoy). Angka ini melampaui sebagian besar prediksi analis pasar serta berada di atas Tiongkok yang tumbuh 4,5% pada triwulan yang sama.

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran
Kuatnya pertumbuhan ekonomi triwulan I didukung oleh aktivitas konsumsi masyarakat. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,5% (yoy), menguat dibanding pertumbuhan triwulan I 2022 (4,3%) dan tumbuh positif 0,2% secara quarter-to-quarter. “Hal ini mencerminkan terjaganya penguatan daya beli masyarakat yang ditopang oleh stabilitas harga di dalam negeri serta meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja. Dalam hal ini, APBN berperan penting baik sebagai shock absorber dalam meredam tekanan inflasi global maupun dalam mendorong penguatan aktivitas ekonomi,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Konsumsi Pemerintah kembali tumbuh positif sebesar 4,0% (yoy), mendorong aktivitas sektor swasta. Percepatan penyerapan belanja APBN, khususnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mendorong pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan ini. Komponen belanja APBN yang termasuk ke dalam konsumsi pemerintah, seperti belanja barang tumbuh tinggi sebesar 36,4% serta belanja pegawai tumbuh 1,2%. Selain itu, belanja negara terus dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsolidasi fiskal yang dilakukan oleh pemerintah di tahun 2023 tidak menahan laju percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekspor bersih menjadi kontributor terbesar kedua pertumbuhan ekonomi setelah konsumsi rumah tangga. Ekspor riil masih tumbuh kuat sebesar 11,7% (yoy) pada triwulan I 2023. Meskipun harus dihadapkan dengan perlambatan perekonomian dunia dan tren moderasi harga komoditas, pertumbuhan volume ekspor hilirisasi SDA seperti besi baja (HS 72) tumbuh kuat sebesar 8,9% pada triwulan I. Kinerja positif ekspor memberikan hasil yang baik bagi neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus US$12,19 miliar sepanjang triwulan I 2023. Ekspor jasa juga dalam tren yang meningkat terlihat dari peningkatan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang mencapai lebih dari 2,2 juta orang selama triwulan I atau tumbuh 508,9% (yoy). Sementara itu, seiring dengan kebutuhan ekspansi produksi dalam negeri, impor tumbuh positif sebesar 2,8% (yoy).

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi
Dari sisi produksi, sektor-sektor unggulan tetap tumbuh positif, termasuk sektor primer. Sektor pertanian tumbuh relatif moderat sebesar 0,3% (yoy), salah satunya disebabkan oleh pergeseran masa panen ke triwulan II akibat perubahan cuaca. Sementara itu, sub-sektor tanaman perkebunan tumbuh sebesar 4,7% sejalan dengan tingginya permintaan komoditas sawit. Sektor pertambangan masih tumbuh kuat sebesar 4,9% di tengah moderasi harga komoditas global. “Perekonomian nasional terus menunjukkan resiliensi, baik dari sisi konsumsi maupun produksi. Bahkan di saat harga komoditas termoderasi dan mulai menurun, sektor pertambangan Indonesia tetap dapat tumbuh sebesar 4,9%,” lanjut Sri Mulyani.

Sektor manufaktur dan perdagangan menjadi kontributor utama dari sisi produksi. Sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,4% (yoy) ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik menjelang bulan ramadan dan tingginya permintaan atas komoditas hilirisasi seperti CPO dan olahan mineral. Pertumbuhan sub-sektor pengolahan makanan dan minuman serta pengolahan logam dasar tumbuh masing-masing sebesar 5,3

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini