Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Kisaran > Artikel
Harapan Itu Bernama Vaksin
Mahmud Ashari
Selasa, 19 Januari 2021   |   1399 kali

Nyaris setahun sudah dunia dilanda kecemasan yang luar biasa. Ya, benar, kecemasan itu bernama pandemic Covid-19. Virus yang mulai terdeteksi awal tahun 2020, dan karena kemampuannya untuk menular secara massal, virus tersebut telah membawa dampak yang luar biasa terhadap konstelasi kehidupan di planet biru.

Masyarakat dunia dibuat tidak berdaya menghadapi pandemi Covid-19. Hampir seluruh bidang kehidupan terkena dampak, mulai ekonomi, pemerintahan, hingga olahraga. Di bidang olahraga, misalnya, virus Covid-19 memaksa hajatan akbar seperti Piala Eropa dan Olimpiade Tokyo ditunda. Belum lagi kerugian masif dari sektor ekonomi. Pariwisata lesu, investor dilanda kebimbangan, pemutusan hubungan kerja menghantui para buruh, banyak pengusaha yang gulung tikar, dan sektor usaha kecil menengahpun ikut terpukul. Sungguh kondisi yang penuh ketidakpastian, tak ada yang tahu pasti kapan pandemi tersebut akan berakhir.

Namun demikian, seiring waktu kondisi mulai berangsur-angsur pulih. Selain karena meningkatnya kesadaran manusia untuk meningkatkan sanitasi, antara lain dengan mencuci tangan dan memakai masker, hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai memikirkan dan mencari cara untuk “membasmi” virus penyebab pandemi itu. Kesemuanya mengerucut pada satu tujuan yang sama, yaitu menemukan vaksin sebagai antithesis si virus.

Dan akhirnya, di awal tahun 2021, masyarakat Indonesia mulai mendapatkan secercah harapan untuk menyudahi pandemi Covid-19. Terlepas dari pro dan kontra publik terkait efektivitas vaksin, Pemerintah Indonesia pada tanggal 13 Januari 2021 secara resmi meluncurkan program vaksinasi. Diawali dengan penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac kepada Presiden Joko Widodo, program tersebut semakin gencar dan massal dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Presiden Jokowi menyatakan keputusan itu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 benar-benar aman.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan vaksin Covid-19 akan dibagikan gratis oleh pemerintah kepada 34 provinsi. Bahkan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan tidak hanya vaksin produksi Sinovac yang akan digunakan dalam program vaksinasi. Kementerian Kesehatan merilis bahwa Indonesia akan mempergunakan 6 jenis vaksin dalam program vaksinasinya yaitu Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.

Penulis yakin bahwa masyarakat Indonesia saat ini menunggu-nunggu program vaksinasi dari pemerintah untuk melepaskan diri dari jeratan pandemi yang mengintai dalam setiap langkah mereka. Dan penulis mengajak kita semua untuk membangun optimisme dan mendukung program vaksinasi pemerintah. Karena, mau tidak mau, program itu merupakan salah satu harapan kita di tengah kesulitan untuk melanjutkan kehidupan dan penghidupan kedepannya. Karena, seperti yang di-highlight oleh Ustad Yusuf Mansur dalam bukunya, Kun Fayakun: selalu ada harapan di tengah kesulitan. Yang harus kita lakukan adalah selalu berikhtiar dan bertawakal. Dan, vaksinasi itu adalah salah satu ikhtiar pemerintah, ikhtiar kita.

Penulis: Mahmud Ashari (Kepala Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Kisaran)

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini