Nyaris setahun sudah dunia dilanda kecemasan yang luar biasa. Ya, benar,
kecemasan itu bernama pandemic Covid-19. Virus yang mulai terdeteksi awal tahun
2020, dan karena kemampuannya untuk menular secara massal, virus tersebut telah
membawa dampak yang luar biasa terhadap konstelasi kehidupan di planet biru.
Masyarakat dunia dibuat tidak berdaya menghadapi pandemi Covid-19. Hampir seluruh bidang kehidupan terkena dampak,
mulai ekonomi, pemerintahan, hingga olahraga. Di bidang olahraga, misalnya, virus Covid-19 memaksa hajatan akbar seperti Piala Eropa
dan Olimpiade Tokyo ditunda. Belum lagi kerugian masif dari sektor
ekonomi. Pariwisata lesu, investor dilanda kebimbangan, pemutusan hubungan
kerja menghantui para buruh, banyak pengusaha yang gulung
tikar, dan sektor usaha kecil menengahpun ikut terpukul. Sungguh
kondisi yang penuh ketidakpastian, tak ada yang tahu pasti kapan pandemi tersebut akan
berakhir.
Namun demikian, seiring waktu kondisi mulai berangsur-angsur pulih. Selain karena meningkatnya
kesadaran manusia untuk meningkatkan sanitasi, antara lain dengan mencuci
tangan dan memakai masker, hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai
memikirkan dan mencari cara untuk “membasmi” virus penyebab pandemi itu.
Kesemuanya mengerucut pada satu tujuan yang sama, yaitu menemukan vaksin
sebagai antithesis si virus.
Dan akhirnya, di awal tahun 2021, masyarakat Indonesia mulai mendapatkan
secercah harapan untuk menyudahi pandemi Covid-19. Terlepas dari pro dan kontra
publik terkait efektivitas vaksin, Pemerintah Indonesia pada tanggal 13 Januari
2021 secara resmi meluncurkan program vaksinasi. Diawali dengan penyuntikan vaksin
Covid-19 buatan Sinovac kepada Presiden Joko Widodo,
program tersebut semakin gencar dan massal dilakukan di seluruh wilayah
Indonesia. Presiden Jokowi menyatakan keputusan itu dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 benar-benar aman.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan vaksin Covid-19 akan
dibagikan gratis oleh pemerintah kepada 34 provinsi. Bahkan Pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan telah menetapkan tidak hanya vaksin produksi Sinovac yang akan
digunakan dalam program vaksinasi. Kementerian Kesehatan merilis bahwa
Indonesia akan mempergunakan 6 jenis vaksin dalam program vaksinasinya yaitu
Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
Penulis yakin bahwa masyarakat Indonesia saat ini menunggu-nunggu program vaksinasi
dari pemerintah untuk melepaskan diri dari jeratan pandemi yang mengintai
dalam setiap langkah mereka. Dan penulis mengajak kita semua untuk membangun optimisme
dan mendukung program vaksinasi pemerintah. Karena, mau tidak mau, program itu
merupakan salah satu harapan kita di tengah kesulitan untuk melanjutkan kehidupan
dan penghidupan kedepannya. Karena, seperti yang di-highlight oleh Ustad Yusuf
Mansur dalam bukunya, Kun Fayakun: selalu ada harapan di tengah kesulitan. Yang
harus kita lakukan adalah selalu berikhtiar dan bertawakal. Dan, vaksinasi itu
adalah salah satu ikhtiar pemerintah, ikhtiar kita.
Penulis: Mahmud Ashari (Kepala Seksi Hukum dan Informasi
KPKNL Kisaran)