Jember - Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Jember menyelenggarakan Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Revaluasi Barang Milik Negara (BMN), Selasa  (23/10/2017. Acara yang diselenggarakan di aula lantai 2 KPKNL Jember ini dimulai pukul 09.00 WIB, dan dihadiri oleh 72 Satuan Kerja (Satker) wilayah KPKNL Jember.

Acara dibuka oleh Plh. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember, Roby Lasmana. “Saya mohon agar para Satker berperan aktif dalam kegiatan Revaluasi ini, karena proses Revaluasi merupakan kerjasama antara Satker dan Tim Revaluasi dari KPKNL,” tutur Roby dalam sambutannya. Selain itu, Roby juga berharap agar para Satker memanfaatkan kegiatan Bimbingan Teknis ini dengan baik dan menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi, sehingga Tim Revaluasi dapat segera membantu solusi bagi permasalahannya.

Kemudian acara disambung dengan pemaparan materi. Pada sesi pertama materi disampaikan oleh Agus Budi Utomo selaku Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) tentang progres revaluasi Barang Milik Negara (BMN) masing-masing tim. Dilanjutkan pada sesi kedua dengan penyampaikan materi oleh Tri Utomo dan Domas Meida Budiyanto selaku pelaksana Seksi PKN yang menyampaikan tentang tata acara rekonsiliasi hasil revaluasi BMN, berikut kendala teknis pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) dan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMAK).

Progres Revaluasi BMN yang dilaksanakan oleh KPKNL Jember sejauh ini berjalan dengan baik dan lancar, terbukti dari total 72 Satker, sudah 68% yang sampai pada tahapan Laporan Hasil Inventarisasi Penilaian (LHIP). Dari 68% LHIP yang sudah tercapai tersebut, sebanyak 73% sudah sampai pada tahap akhir, yaitu Berita Acara Rekonsiliasi Inventarisasi Penilaian (BAR IP).

Acara ditutup oleh Plh. Kepala Kantor, Roby Lasmana. Pada kesempatan ini Roby kembali mengingatkan para Satker untuk meningkatkan koordinasi dengan Tim Revaluasi BMN KPKNL Jember, demi kelancaran proses Revaluasi BMN. (Text/Foto: Grace Teguh Kinanti)