Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Jambi > Artikel
Geowisata Kerinci
Draya Tugus Kladery
Senin, 29 Januari 2024   |   264 kali

Wilayah kerja KPKNL Jambi terdiri dari 11 Kabupaten/Kota, salah satu kabupaten terjauh adalah Kabupaten Kerinci yang terletak sekitar 425 km dari Kota Jambi. Perjalanan ke daerah tersebut dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar 11 jam, alternatif lain dapat pula ditempuh melalui jalur udara dengan lama penerbangan sekitar 1 jam. Secara geografis, Kabupaten Kerinci terletak antara 1o 40’ LS sampai dengan 2o 26’LS dan antara 101o 08’ BT sampai dengan 101o 50’ BT. Sebelah utara dan barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan sebelah timur berbatasan dengan Kab. Merangin dan Kab. Bungo.

 

Kerinci terletak di Zona Sesar Sumatera, yaitu sesar geser (strike-slip fault) akibat kovergensi menyerong (oblique) antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia (McCaffrey, 1992; Sieh dan Natawidjaja, 2000 dalam Natawidjaja dan Triyoso, 2007). Berada dalam zona konvergen/subduksi yaitu pertemuan antar dua lempeng, membuat Kerinci memiliki struktur geologi yang komplek dengan berkembangnya struktur sesar dan lipatan sehingga membentuk morfologi lembah dan perbukitan. Struktur geologi akibat pergeseran lempeng yang berlangsung terus menerus dan pengaruh erosi akibat perbedaan litologi dan topografi, membentuk bentang alam (landscape) Kerinci seperti perbukitan, lembah dan danau. Rangkaian bentang alam yang beragam menjadikan Kerinci memiliki pemandangan alam yang indah dan destinasi wisata alam yang mempesona. Berikut berbagai tempat wisata Kerinci yang menyajikan keindahan alam yang unik dan menarik untuk dikunjungi.

 

1.     Gunung Kerinci

Gunung Kerinci masuk dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari ujung utara hingga ujung selatan Pulau Sumatera. Puncak gunung ini terletak di ketinggian 3.805 mdpl, menjadikannya gunung tertinggi di Pulau Sumatera dan ke-2 di Indonesia setelah Gunung Jaya Wijaya (4.884 mdpl). Gunung Kerinci terletak di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi, yang merupakan bagian dari Taman Nasional terbesar di Wilayah Sumatera yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Gunung berapi ini berukuran 13 x 25 km memanjang pada arah utara-selatan. Pada bagian puncak di bagian sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter yang sebagian terisi oleh danau. Gunung ini merupakan gunung api aktif tipe stratovolcano, yang telah mengalami banyak erupsi sejak tahun 1838 (Venzke, 2023).

 

2.     Danau Kerinci

Danau Kerinci terletak di kaki Gunung Raja tepatnya di Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci. Danau ini memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 meter berada di ketinggian 783 mdpl dan memiliki keliling sepanjang 70 km. Danau Kerinci merupakan danau vulkano-tektonik yang pembentukannya sangat erat dengan aktivitas vulkanisme dan tektonik. Danau Kerinci adalah bagian dari Sesar Sumatera yang terbentuk akibat pembentukan graben (bagian yang mengalami depresi/penurunan) dari dua sesar aktif yaitu Sesar Sungai Penuh dan Sesar Sungai Abu, terbentuknya graben menjadikan daerah tersebut lebih rendah dari sekitarnya. Aktivitas vulkanik di bagian selatan graben menghasilkan endapat tuff (batuan piroklastik hasil letusan gunung api) di bagian timur laut (Pardede, 1982 dalam Lukman, 2018).


3.     Air Terjun Telun Berasap

Air Terjun Telun Berasap terletak di Desa Telun Berasap, Kec. Gunung Tujuh, Kab. Kerinci. Jarak dari kota terdekat yakni Kota Sungai Penuh sekitar 55 km yang dapat ditempuh melalui jalur darat. Tempat ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan dikarenakan aksesnya yang cukup mudah, dekat dengan jalan utama serta memiliki lahan parkir yang luas. Air terjun ini dikelilingi oleh vegetasi yang lebat dan tebing yang terjal. Debit air yang deras dan ketinggian air terjun mencapai 50 meter, membuat wisatawan kagum akan pesona keindahan melihat turunnya air tiada henti menerjang batuan di bawahnya. Air terjun merupakan salah satu bentuk bentang alam yang menarik dan sangat erat kaitannya dengan struktur geologi. Selain itu perbedaan jenis batuan sangat berpengaruh terhadap pembentukan air terjun, proses erosi mengikis batuan lunak (soft rock) lebih cepat dan meninggalkan batuan keras (hard rock) tetap kokoh sehingga memungkinkan adanya slope/kemiringan yang ekstrem, sehingga air lebih mudah mengalir dengan cepat.


4.     Rawa Bento

Rawa Bento terletak tidak jauh dari Air Terjun Telun Berasap yaitu sekitar 5 km, tepatnya berada di Desa Jernih Jaya, Kec. Gunung Tujuh, Kab. Kerinci. Rawa ini berada di kaki Gunung Kerinci, dari Rawa Bento kita dapat melihat indahnya pemandangan Gunung Kerinci secara utuh dari kejauhan. Rawa Bento merupakan rawa seluas 1.000 hektar yang tergenang air dan ditumbuhi oleh rumput. Dengan menggunakan perahu kita bisa menelusuri aliran sungai hingga ke tempat camping. Di sepanjang perjalanan menelusuri sungai, kita disuguhkan dengan pemandangan ekosistem rawa beserta beragam hewan seperti kerbau dan burung. Rawa ini juga sangat erat kaitannya dengan proses tektonik, penampakan citra udara memperlihatkan bahwa Rawa Bento berada pada lembah diantara Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh.

 

 

 

Referensi :

Global Volcanism Program (2023). Report on Kerinci (Indonesia) (Venzke, E., ed.). Bulletin of the Global Volcanism Network, 48:3. Smithsonian Institution

 

Lukman (2018). Catalogue of Sumatran Big Lakes. Jakarta: Research Center for Limnology-Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

 

Natawidjaja, D. H. and W. Triyoso (2007). The Sumatran Fault Zone—from Source to Hazard. Journal of Earthquake and Tsunami, Vol. 1, No. 1 , 21–47


Penulis : Draya Kladery

Foto oleh : Tri Joko Prihartanto dan Alvina Windy Hapsari

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini