Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Jakarta V > Artikel
KTT G-20 tahun 2022
Abdi Dharma Putra
Jum'at, 25 November 2022   |   2758 kali

Dengan telah berakhirnya acara puncak KKT G-20 yang digelar pada 15-16 November 2022 berakhir sudah rangkaian seluruh Kegiatan G-20. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

Diketahui, terdapat 52 Paragraf yang dijabarkan sebagai hasil akhir pertemuan KTT G20 Bali 2022 yang jika dirangkum dapat menjadi 4 poin penting diantaranya :

1.       Penguatan Arsitektur Kesehatan Global

Penguatan arsitektur kesehatan global merupakan kebutuhan mendesak dalam memastikan sistem kesehatan di tingkat nasional, regional dan global, memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengantisipasi pandemi di masa mendatang. Terbentuk dana pandemi senilai lebih dari USD 1,5 miliar dari 21 Negara anggota G-20 dan Non-G20 serta 3 Lembaga Filantropi.

2.       Transisi Energi yang Berkelanjutan

Aksi nyata G20 untuk transisi energi yang berkelanjutan salah satunya dengan mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara dan mengembangkan energi terbarukan yang adil dan berkelanjutan. Perolehan Komitmen Energy Transition Mechanismdari Just Energy Transition Programme sebesar USD 20 Miliar.

3.       Resilience and Sustainbility Trust oleh IMF

Membantu Ketersediaan Pembiayaan bagi Negara Rentan dan Miskin Melalui Pembentukan Resilience and Sustainbility Trust oleh IMF yang mencapai USD 81,6 Miliar. IMF menawarkan sebuah mekanisme kepada anggota IMF untuk bisa meminjamkan Special Drawing Right (SDR) miliknya. SDR ini sebagai sumber yang dipakai oleh negara lain yang sedang mengalami krisis.

4.       Komitmen terkait Climate Sustainability Working Group

Climate Sustainability Working Group (CSWG) G20 adalah peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land- and sea-based actions to support environment protection and climate objectives). Tercapai komitmen bersama berupa setidaknya 30

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini