Portofolio Aset Demi Pemanfaatan BMN yang Lebih Baik

“Sebaik-baiknya asset adalah yang bermanfaat bagi pengguna nya”, tetapi bagaimana kita bisa mengetahui bahwa suatu asset itu baik dan memberikan manfaat? Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sedang menggalakan Evaluasi Kinerja Barang Milik Negara untuk mengetahui performa/kinerja BMN, untuk selanjutnya dibuat langkah-langkah strategis dalam rangka efisiensi, efektifitas dan optimalisasi pengelolaan BMN. Evaluasi ini dilaksanakan pada BMN yang berada pada satuan kerja di lingkungan KPKNL Jakarta II, terutama yang berpotensi untuk ditingkatkan kinerja BMNnya. Rangkaian kegiatan evaluasi kinerja BMN ini sendiri terbagi menjadi 4 tahapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, serta pelaporan. Dalam tahap pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara, observasi, survei dan data sekunder, sedangkan pengolahan data dan analisis data sendiri menggunakan aplikasi portofolio asset yang sudah disediakan oleh Kantor Pusat DJKN. Evaluasi kinerja BMN ini memiliki 6 (enam) indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja BMN dalam rangka menentukan BMN tersebut sudah berkinerja baik atau tidak yaitu kepentingan umum, manfaat sosial, kepuasan pengguna, potensi penggunaan masa mendatang, kelayakan finansial, dan kondisi teknis.

KPKNL Jakarta II memiliki 468 Satuan Kerja (satker) yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Salah satu satker yang berada dibawah pengawasan KPKNL Jakarta II adalah Kementerian Keuangan. Satker Kementerian Keuangan yang berada dibawah pengawasan KPKNL Jakarta II yang turut serta dalam evaluasi kinerja BMN baru beberapa seperti Setjen Kemenkeu, Sekretariat Ditjen Perbendaharaan, DJPPR, Badan Kebijakan Fiskal, dan Kanwil DJKN DKI Jakarta.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini KPKNL Jakarta II melaksanakan evaluasi kinerja BMN dengan memperhatikan protokol kesehatan, serta untuk meminimalisir resiko terpapar virus Covid-19, Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara KPKNL Jakarta II melaksanakan tahapan wawancara dan verifikasi kepada satker secara daring melalui aplikasi online meeting. Sedangkan untuk proses survei dan cek fisik terhadap BMN masih dilakukan secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan.