Denpasar - Pada
(20/4) Beberapa waktu yang lalu, suasana riuh dan ramai di Lapangan Rumput
halaman Gedung Keuangan Negara (GKN) I Denpasar. Beberapa kelompok saling
meneriaki satu sama lain. “Ayo lempar, lempar” teriak salah satu grup. “Awas, tangkapnya
yang benar dong” teriak gerombolan lainnya. “Bang, Tangkap yang benar dong,”
teriak yang lain. Demikianlah suasana pagi itu ramai sekali, namun bukan karena
orang berkelahi atau demo karena tidak terima rumahnya akan dilelang, melainkan
pegawai KPKNL Denpasar sedang melaksanakan permainan “lempar air”. Kegiatan
tersebut merupakan In House Training yang diberikan oleh tim
dari BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan) selama seharian penuh.
Fritz, salah satu trainer menjelaskan
salah satu tujuan dari permainan lempar air ini adalah untuk melatih kekompakan
dan kerjasama tim, karena dalam permainan ini diperlukan pembagian tugas yang
tepat, siapa yang berperan mengambil air dengan busa, siapa yang berperan
menampung air dalam wadah dengan memeras dan langsung membungkusnya dengan
kantong plastik, kemudian melemparkan. Ada juga yang berperan sebagai penangkap
air dengan menggunakan kain sarung dan terakhir ada juga yang bertugas
menuangkan air dalam botol.
Orang yang kurang cakap
dalam menangkap lemparan mungkin mampu menampung atau mengambil air, jadi
disinilah perlunya perencanaan, pembagian tugas sesuai dengan kemampuan
masing-masing orang. Disini terlihat diperlukannya kepemimpinan, sinergi,
kerjasama, dan kekompakan untuk mencapai tujuan bersama.
Sebelumnya ada juga
permainan menggunakan balon, masing-masing kelompok yang terdiri atas lima atau
enam orang yang berbaris sambil memegang balon dengan tangan kanan dan tangan
kiri serta menaruh satu balon di dada, juga melatih kerjasama dan kekompakan
tim, karena satu saja balon lepas atau pecah maka kerjasama tim akan
terganggung yang berujung pada tertundanya pencapaian tujuan tim.
Kemudian ada juga
permainan lainnya yang tidak kalah menarik, yakni permainan menggunakan
logika dan kemampuan berpikir, yaitu permainan “Kanibal dan Misionari”
dan permainan “Memecahkan kasus pembunuhan layaknya seorang detektif
profesional.”
Ketika menjelaskan makna
permainan balon sang pelatih menjelaskan kondisi permainan dimana ada yang cuek
akan balonnya jatuh, ada yang melanggar aturan memegang balon di dada dengan
tangan. “Berbagai kejadian itu menggambarkan kondisi kantor kita,” tuturnya.
Kadang perjalanan tim di suatu kantor tidak selalu berjalan mulus. Sering
terjadi gangguan di tengah jalan, serta peluang untuk melanggar aturan.
Secara umum semua
permainan dijalankan dengan penuh riang dan gembira, dan tidak jarang gelak
tawa para peserta pecah melihat berbagai tingkah dan aksi lucu ditengah-tengah
menjalankan permainan tersebut. Permainan disusun sedemikian rupa untuk
mengasah dan meningkatkan soft skill pegawai terutama dalam
hal komunikasi, kerjasama dan kekompakan tim. Kebersamaan dalam tim merupakan
salah satu unsur penting dalam mencapai tujuan kantor atau organisasi.
Saling percaya antar
pegawai dan antara atasan dan bawahan juga salah satu nilai yang ditanamkan
dalam IHT kali ini. Salah satunya melalui permainan saling menyuapi “pasangan”
dalam kesempatan makan siang, para peserta diminta untuk berpasangan dan salah
satu pasangan diminta menutup matanya dan pasangan yang tidak ditutup matanya
menyuapi. Permainan ini juga menarik perhatian dan menjadi bahan humor
tersendiri dan kadang memang yang menerima suapan ada keraguan “Apakah benar
makanan yang diberikan?” apakah tidak sambel yang diberikan dan berbagai
kemungkinan keraguan lainnya. Hal inilah sang trainer menjelaskan
pentingnya kepercayaan satu sama lain.
Setelah makan siang
acara dilanjutkan dengan permainan dalam ruangan dan diskusi lebih lanjut. Hal
tersebut termasuk kemampuan komunikasi, kebersamaan dan kekompakan antar
individu.
Syamsudin selaku kepala
KPKNL Denpasar, mengungkapkan ucapan terima kasih atas sharing yang
sangat bermanfaat, ia berharap semua pegawai KPKNL Denpasar dapat
mengimplementasikan berbagai hikmah dan pengetahuan serta kemampuan yang
diperoleh dalam pelatihan ini. (Tim HI)